Ida Bagus Rai
POLTEKKES KEMENKES MATARAM

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Tingkat Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Pengrajin Gerabah Di Desa Banyumulek Lombok Barat Fahril Rizal Saputra; Ida Bagus Rai; Zainal Fikri
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 2 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.302 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i2.143

Abstract

Infeksi cacing adalah sebagai infestasi satu atau lebih cacing parasit usus yang terdiri dari golongannematoda usus. Diantara nematoda usus ada sejumlah spesies yang penularannya melalui tanah atau biasa disebut dengan cacing jenis STH yaitu Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Trichuris trichuira dan Ancylostoma duodenale. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat infeksi cacing soil transmitted helminth (STH) pada pengrajin gerabah di Desa Banyumulek Lombok Barat. Metode penelitian ini menggunakan metode observational analitik dengan pendekatan cross-sectional, teknik pengambilan sampel dengan cara teknik Non random Purposive Sampling,dan Analisis hasil penelitian dilakukan secara deskriptif. Jumlah Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang. Dari 30 sampel yang diperiksa di dapatkan 1 diantaranya positif terinfeksi kecacingan nematoda usus dengan ditemukannya telur cacing jenis Hookworm dengan persentase 3,33% sedangkan pada sampel lainya tidak ditemukan adanya nematoda usus atau negatif dengan persentase 96,66%. Dengan tingkat infeksi termasuk infeksi ringan. Jadi kesimpulannya adalah Telur cacing golongan STH yang didapatkan pada feses pengrajin gerabah adalah Hookworm dengan tingkat infeksi kecacingan termasuk dalam kategori infeksi ringan.
STUDI KUALITAS AIR SECARA FISIKA DAN KIMIA SUNGAI ANCAR – KOTA MATARAM Ida Bagus Rai
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 1 (2019): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.329 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i1.371

Abstract

Air sungai Ancar merupakan sungai yang melalui daerah yang berpenduduk padat dan digunakan juga untuk pertanian, pembuangan limbah rumah tangga, sampah dan limbah Industri rumah tangga ( tahu dan tempe ) serta berbagai bentuk aktivitas penduduk dilakukan di sana seperti mandi, cuci, kakus dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air secara fisik dan kimia sungai Ancar – Kota Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang bertujuan untuk mendalami masalah yang telah ada secara luas, penelitian ini untuk menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dengan masalah yang diteliti, yakni teori yang dipakai, pendapat para ahli mengenai aspek tersebut, penyelidikan-penyelidikan yang telah dilakukan selama ini dan hasil-hasilnya yang sedang berjalan ataupun masalah-masalah yang disarankan oleh ahli-ahli. (Surakhmad, 1980). Tempat pengambilan sampel dilakukan pada 3 titik lokasi di daerah aliran sungai Ancar, yaitu : Gontoran – Bertais, Karang Bedil – Mataram Timur dan Gerisak – Tanjung Karang. Dengan parameter penelitian secara fisika; suhu, pH, Warna, dan Kekeruhan sedangkan parameter kimia meliputi: DO, BOD, Ammoniak, Nitrit, Organik Jumlah, Alkaliniti dan Asiditi. Dari hasil pengujian parameter fisika dan kimia yang diperoleh, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kualitas air sungai Ancar masih memenuhi ketentuan baku mutu kualitas air golongan B atau air baku menurut PP. No. 20 Th. 1990 tentang pengendalian pencemaran air dan PERMENKES. RI 416/MENKES/PER/IX/1990. Dampak pencemaran limbah pertanian akibat pemakaian pupuk umumnya, dan limbah industri rumah tangga belum menunjukkan gejala yang serius.