Latar belakangDerajat histopatologi berdasarkan klasifikasi WHO pada astrositoma tidak cukup optimal untuk mendukung diagnosis dan prognosis karena subyektivitas penilaian gambaran histopatogi pada beberapa kasus astrositoma. Fungsi Ki-67 sebagai marker proliferasi masih memiliki keterbatasan. Sebaliknya, Minichromosome maintenance 2 (MCM-2) memiliki peran penting dalam mengontrol siklus sel, inisiasi dan elongasi replikasi DNA. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis ekspresi MCM 2 dan Ki-67 pada derajat histopatologi.MetodeRancangan penelitian yang digunakan adalah metode potong lintang. Sampel penelitian adalah semua blok parafin penderita astrositoma pada RSUD Dr Soetomo Surabaya periode 2010-2014. Pada sampel dikelompokkan berdasarkan derajat histopatologi dalam derajat II, derajat III dan derajat IV. Sampel dipulas menggunakan immunohistokimia dengan antibodi monoklonal MCM-2 dan Ki-67. Perbedaan ekspresi MCM-2 dan Ki-67 pada astrositoma derajat II, III, dan IV dianalisa statistitika menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hubungan antara ekspresi MCM-2 dan Ki-67 pada astrositoma dianalisa menggunakan uji Spearman.HasilUji Kruskal-Wallis ekspresi MCM-2 antara astrositoma derajat rendah (II) dan derajat tinggi (III) menunjukkan perbedaan bermakna. Uji Kruskal-Wallis ekspresi Ki-67 antara astrositoma derajat rendah (II) dan derajat tinggi (III & IV) menunjukkan perbedaan tidak bermakna. Sedangkan, uji Spearman ekspresi MCM-2, Ki-67 dan derajat histopatologi astrositoma menunjukkan korelasi positif.KesimpulanEkspresi MCM-2 dapat digunakan untuk membedakan antara astrositoma derajat II dan III. Ekspresi Ki-67 dapat digunakan untuk membedakan astrositoma derajat III dan derajat IV.