Anak retardasi mental mengalami hambatan dalam aspek intelektual, memiliki masalah dengan perilaku adaptif dan juga masalah perkembangan, hambatan ini yang membuat anak retardasi mental harus memiliki kompetensi di bidang kejuruan agar dapat hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Dengan program kejuruan, retardasi mental, siswa akan memberikan layanan pendidikan untuk siswa retardasi mental. Tujuan dari penelitian ini meliputi: (1) mendeskripsikan desain siswa kejuruan dengan keterbelakangan mental di SMA Luar Biasa se-Kota Malang (2) mendeskripsikan penerapan siswa SMA kejuruan pada siswa SMA luar biasa di Malang (3) menggambarkan hambatan yang dihadapi dalam implementasi program kejuruan untuk siswa retardasi mental di SMA Luar Biasa se-Kota Malang (4) menjelaskan solusi untuk mengatasi hambatan dalam mengimplementasikan program kejuruan bagi siswa retardasi mental di Sekolah Menengah Luar Biasa di Malang (5) menggambarkan tindak lanjut sekolah dalam program kejuruan secara mental siswa terbelakang di Sekolah Menengah Luar Biasa di seluruh Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan referensi wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain program mengacu pada kurikulum (2) implementasi di lapangan tidak selalu sama dengan desain yang telah dibuat (3) kendala utama adalah siswa yang memiliki kemampuan terbatas (4) solusi yang diberikan adalah mengulangi pembelajaran (5) tindak lanjut sekolah adalah mengusahakan agar siswa dapat memasuki dunia kerja. Kata