Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDY ON BIOROCKĀ® TECHNIQUE USING THREE DIFFERENT ANODE MATERIALS (MAGNESIUM, ALUMINUM, AND TITANIUM) Neviaty P. Zamani; Ramadian Bachtiar; Hawis H. Madduppa; Jhoni Wahyu Adi; Jeddah Isnul; Muhamad Iqbal; Beginer Subhan
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 2 No. 1 (2010): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.332 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v2i1.7858

Abstract

BiorockĀ® technique is the earliest methods to rehabilitate the damage of coral reef ecosystem. Its improvement is need to carry on since it is subject to some inhibitions in particular the dependence of expensively-imported Titanium (Ti) as the anode materials. The main purpose of this research was to find the best anode material as a possible subtitution which can be economically and easily to apply in Indonesia. Therefore we compared Titanium (Ti) with two other potential anodes material (Magnesium-Mg, and Aluminum (Al). The laboratory study was carried out for two days period (48 hours) in the stagnant sea water aquaria. Four aquarium tanks were treated by different electric current treatment (1 Ampere, 2 Ampere, 3 Ampere, and 5 Ampere, respectively). The reduction of electrode weigh (anode and cathode) was measured. During the experiment, water quality (i.e. pH, and salinity) and mineral waters (calcium) were collected every 6 hour in 48 hours. The solid form of calcium carbonate was analyzed using XDS (X-ray Dispersion Spectrophotometer). The accretion rates on cathode and anode decay were compared between anodes which were treated by different electrical current. Based on the study, three anodes (aluminum, magnesium and titanium) showed different respond. Titanium and Magnesium anode showed electric current affected accretion rate (P < 1), while for aluminum anode showed no differences on treatments.Keywords: mineral accretion, BiorockĀ®, anode, coral reef rehabilitation, accretion rate, anode decay rate, mineral uptake
SEBARAN TIMBAL DAN KADMIUM DALAM TERUMBU KARANG PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU June Mellawati; Ramadian Bachtiar
Jurnal Ecolab Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2011.5.1.20-27

Abstract

Meningkatnya berbagai kegiatan manusia di Jakarta dan sekitarnya akan memberikan kontribusi pencemaran logam ke lingkungan perairan Kepulauan Seribu. Sebagai sekelompok pulau karang-karang kecil, kepulauan Seribu sangat berpotensi terkena dampaknya dan dikhawatirkan dapat mengganggu kehidupan karang-karang tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana konsentrasi Pb dan Cd dapat terekam pada skeleton terumbu karang sehingga terumbu karang dapat memberikan gambaran kondisi pencemaran di perairan Kepulauan Seribu. Pada penelitian ini digunakan sampel terumbu karang masif Porites stephensoni yang diperoleh dari perairan di sekitar Pulau Bokor, Pulau Tikus, dan Pulau Tidung Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Analisis Pb dan Cd menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 283 dan 228 nm, dan sebelumnya dilakukan analisis lingkar tahun untuk mengetahui umur terumbu karang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terumbu karang masif Porites stephensoni yang masing-masing diperkirakan terbentuk tahun 1979, 1951, dan 1972 mampu merekam sejumlah logam Pb dan Cd. Kemampuan terumbu karang masif Porites stephensoni merekam Pb dan Cd menunjukkan ada potensi sebagai bioindikator bahan pencemar logam di perairan. Kecenderungan peningkatan Pb dan Cd di atas tahun 2000an diduga terkait kondisi perairan kepulauan Seribu yang makin memburuk, namun belum terlihat pengaruh logam Pb dan Cd terhadap pertumbuhan terumbu karang Porites stephensoni secara signifikan