Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Tingkat Bahaya Erosi dan Kekritisan Lahan Gambut Kabupaten Nagan Raya Menggunakan Sistem Informasi Geografis Fachruddin Fachruddin; Sanusi Sanusi; Hafizd Arwaa Marden; Harsyah Agustin; Agustiar Agustiar; Alimuddin Alimuddin
Rona Teknik Pertanian Vol 16, No 2 (2023): Volume No. 16, No. 2, Oktober 2023
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v16i2.34105

Abstract

Abstrak. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menilai tingkat bahaya erosi dan kekritisan lahan gambut di Kabupaten Nagan Raya. Metode penelitian  menggunakan Metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dalam mengukur nilai erosi. Kajian nilai tingkat bahaya erosi dan lahan kritis menggunakan ketentuan Peraturan Menteri Kehutanan tentang tata cara penyusunan rencana teknik rehabilitasi hutan dan lahan daerah aliran sungai. Hasil analisis curah hujan menggunakan data rerata tahunan dalam  rentang waktu  tahun 2013 - 2022. Curah hujan rerata tertinggi terjadi di bulan Oktober (454,72 mm/bulan) dan November (455,88 mm/bulan). Berdasarkan analisis Sistem Informasi Geografis, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kelas tingkat bahaya erosi (TBE) adalah kelas ringan, mencakup luas area seluas 13.835,74 ha (85,9%). TBE dengan tingkat sangat ringan mencakup 826,27 ha (5,1%), sementara TBE dengan tingkat berat mencakup 730,92 ha (4,5%), dan TBE dengan tingkat sedang mencakup luas 339,13 ha (2,1%). Sementara itu, hasil analisis tingkat keritisan lahan mengungkapkan bahwa mayoritas lahan dikategorikan sebagai tidak kritis, dengan total luas area mencapai 14.202,19 ha (88,2%). Lahan yang agak kritis mencakup 933,99 ha (5,8%), sedangkan lahan dengan potensial kritis mencakup 535,25 ha (3,3%), dan lahan yang dikategorikan sebagai kritis mencakup 60,64 ha (0,4%).Analysis of Erosion Hazard Level and Peatland Criticality in Nagan Raya District Using Geographic Information SystemAbstract. The objective of this study was to assess the erosion hazard and peatland criticality in Nagan Raya District. The research method used the Universal Soil Loss Equation (USLE) method in measuring erosion values. The assessment of the value of erosion hazard and critical land uses the provisions of the Minister of Forestry Regulation on Procedures for Preparing a Technical Plan for Forest and Land Rehabilitation in Watersheds. The results of the rainfall analysis used annual average data in the span of 2013 - 2022. The highest average rainfall occurs in October (454.72 mm/month) and November (455.88 mm/month). Based on Geographic Information System analysis, it can be concluded that most of the erosion hazard level (TBE) classes are light, covering an area of 13,835.74 ha (85.9%). Very light TBE covers 826.27 ha (5.1%), while heavy TBE covers 730.92 ha (4.5%), and moderate TBE covers 339.13 ha (2.1%). Meanwhile, the results of the land criticality analysis revealed that the majority of land was categorized as non-critical, with a total area of 14,202.19 ha (88.2%). Moderately critical land covers 933.99 ha (5.8%), while potentially critical land covers 535.25 ha (3.3%), and land categorized as critical covers 60.64 ha (0.4%).
TUMBUH BERSAMA: MEMBANGKITKAN SEMANGAT ENTREPRENEURSHIP MAHASISWA PERANTAU IMSU DI KABUPATEN ACEH BARAT Aswin Nasution; Sri Handayani; Anisah Nasution; Akhmad Baihaqi; Agustiar Agustiar; Abdul Latif; Teuku M Syauqi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.30223

Abstract

Hampir semua kalangan sependapat bahwa kewirausahaan memiliki peran istimewa dalam pertumbuhan perekonomian dan menekan pengangguran, sehingga konsep kewirausahan perlu dikenalkan lebih dalam bagi generasi muda khususnya mahasiswa. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan kewirausahaan terhadap mahasiswa Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara (IMSU) ini dilakukan agar mereka tidak hanya fokus sebagai pencari pekerja pasca lulus perkuliahan, namun mampu kerja sendiri dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Pelatihan kewirausahaan yang dilakukan telah memberikan pemahaman yang lebih dalam apa itu kewirausahaan, bagaimana memulai, melaksanakan, mensiasati ketidakgagalan, dan arti pentingnya kewirausahaan. Hal ini menjadi lebih penting agar mereka dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi terhadap lingkungan sosial masyarakat, dan perekonomian nasional. Hasil pelatihan kewirausahaan yang dilakukan menunjukkan ada peningkatan pemahaman dan keinginan mahasiswa terhadap dunia wirausaha. Namun hendaknya pelatihan ini perlu dilakukan terhadap seluruh anggota IMSU, dan berlanjut pada pelatihan terhadap objek usaha.