Made Padma Dewi Bajirani
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Ngulat Tipat Taluh terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak Usia 6-7 Tahun Bajirani, Made Padma Dewi; Susilawati, Luh Kadek Pande Ary
Jurnal Psikologi Udayana Vol 1 No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.948 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2014.v01.i02.p02

Abstract

Fine motor skills are very important skills that needed in child development and it require training and skills to be developed. However, there are only few of fine motor skills development  which  based  on  culture  and  uses  traditional  activities  to  be  the  tool  to improve the child’s fine motor skills. In Balinese culture, one of activities which can be used to develop fine motor skill is ngulat tipat taluh. Based on this problem, the aim of this study was to determine the effect of ngulat tipat taluh to fine motor skills in children aged 6-7 years.   This study used an experimental method with one-group pre-test post-test design with 49 people as subject. Data in this study was collected by measuring fine motor skills variable in pre-test and post-test. The measurement is using mazes that consist of 8 items, and after the validity and reliability test each items was valid with rix in range 0.298 to 0.712 and alpha cronbach reliability coefficient (?) is 0.812. Based on the results of the statistical paired T-test, the value of significance (2-tailed) 0.00 ? 0.025 (? = 0.025) and the t value in this study was 6.603 greater than t table (1.677). Based on statistical analysis, it can be concluded that the alternative hypothesis (Ha) can be accepted and there was significant influence ngulat tipat taluh to fine motor skills in 6-7 years old children.   Keywords: Ngulat tipat taluh, fine motor skills, children aged 6-7 years.
Gambaran Pengalaman Kesepian Pada Mahasiswa Sarjana (S1) Rantau Sembiring, Astha Christie; Bajirani, Made Padma Dewi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 23 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14560592

Abstract

Students who relocate far from their families often grapple with the challenges of adjusting to a new environment, which frequently leads to feelings of loneliness. This loneliness, prevalent among students living away from home, can impede personal growth and have detrimental effects on their well-being if left unaddressed. The primary objective of this study is to explore and characterize the experience of loneliness among regional students. Employing a qualitative methodology with a phenomenological approach, individual analysis units were utilized. The study participants comprised three undergraduate students who had relocated for over three years and had encountered loneliness during their migration. Purposive sampling was employed to select participants, and data were gathered through semi-structured interviews. The Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) technique was applied for data analysis. The findings of the analysis yielded five main themes: the conceptualization of loneliness, manifestations of loneliness, the impact of loneliness, triggers of loneliness, and coping strategies for loneliness. Each migrating undergraduate student possesses a unique perspective on loneliness. Loneliness manifests in various forms, such as experiencing isolation in their living environment and on-campus. Furthermore, loneliness adversely affects motivation, disrupts sleep patterns, and heightens emotional sensitivity. The study also revealed that loneliness intensifies in the absence of activities and when confronted with the challenges of living away from home. Various coping mechanisms, including social interaction, engaging in activities, journaling, and accepting one's current situation, were employed to mitigate loneliness during migration. The study's implications underscore the importance of educating migrant students about the nature of loneliness and assisting parents in sensitively addressing the phenomenon of loneliness among migrating students.
Peran Interpersonal Trust dan Harga Diri Terhadap Pengungkapan Diri Pada Mahasiswa Pengguna Multiple Account Instagram di Bali Mahayani, Made Tarisa Indira; Bajirani, Made Padma Dewi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 3.D (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the Instagram features currently gaining popularity is the multiple account features. This feature allows users to use more than one account, often referred to as having a multiple account. The dynamics of multiple account users tend to revolve around concerns over negative comments made by followers regarding the posts shared by individuals. Additionally, multiple account users feel more confident in posting on their multiple account, as the followers on this account are typically close acquaintances, such as family, friends, and peers. This study aims to examine the role of interpersonal trust and self-esteem in self disclosure among college students wo use multiple Instagram accounts in Bali. The sampling technique used in this research is non-probability sampling, specifically incidental sampling. The Self-Disclosure Scale has an Alpha coefficient of 0,883, the Interpersonal Trust Scale has an Alpha coefficient of 0,929, and the Self-Esteem Scale has an Alpha coefficient of 0,900. The result of this study indicate that both interpersonal trust and self-esteem simultaneously contribute to self-disclosure. Furthermore, there is a positive relationship between interpersonal trust and self-disclosure. Likewise, there is a posivite relationship between self-esteem and self-disclosure
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Inses Gitaswari, Ida Ayu Risma; Bajirani, Made Padma Dewi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maraknya kasus inses yang bersebaran pada media saat ini merupakan isu serius yang membuthkan perhatian. Kasus inses bagaikan gunung es yang belum banyak terungkap dan masih di bawah permukaan. Banyak dampak yang dapat ditimbulkan oleh perilaku inses terutama terhadap korban. Literatur ini bertujuan mengekplorasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku inses dalam keluarga dengan metode literature review. Kajian literatur dilakukan pada 14 artikel yang menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari literatur ini mengidentifikasi dua faktor yang memengaruhi perilaku inses, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi dorongan seksual sedangkan faktor eksternal meliputi dinamika keluarga, kondisi sosial ekonomi, pengaruh media, budaya, dan konsumsi alkohol. Kesimpulan pada literatur ini adalah pentingnya peran pendidikan seksualitas yang hendaknya ditanam sejak dini sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya inses.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGUNGKAPAN DIRI REMAJA DI MEDIA SOSIAL Gayatri, Ni Ketut Oka Chandra; Bajirani, Made Padma Dewi
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/psyche.v6i1.2349

Abstract

Penggunaan media sosial telah menjadi hal yang normatif di berbagai kalangan, termasuk remaja. Salah satu kegiatan yang kerap dilakukan remaja di media sosial adalah melakukan pengungkapan diri. Pada dasarnya, pengungkapan diri merupakan keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh remaja, namun tidak bisa dipungkiri bahwa melakukan pengungkapan diri di media sosial berpotensi menimbulkan sejumlah risiko. Remaja diharapkan dapat melakukan pengungkapan diri dengan bijak saat bersosial media. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pengungkapan diri remaja di media sosial. Adapun metode yang digunakan adalah literature review. Sumber literatur diakses menggunakan database Google Scholar dan SpringerLink dengan tahun penerbitan artikel antara tahun 2019-2023. Berdasarkan telaah literatur terhadap 9 artikel, diperoleh sejumlah faktor yang memengaruhi pengungkapan diri remaja di media sosial, yakni faktor personal (status pubertas, status identitas diri, kepribadian ekstraversi, harga diri, kontrol diri, dan persepsi risiko privasi); faktor interpersonal (intimasi pertemanan, kepercayaan, dan kenyamanan pemeliharaan hubungan); faktor motivasional (tujuan sosial dan motif afiliasi); dan faktor afektif (kecerdasan emosional dan kesepian).
DAMPAK PSIKOLOGIS PADA REMAJA KORBAN BULLYING: SEBUAH KAJIAN LITERATUR Sartika, Ni Nyoman Dilla Triana; Bajirani, Made Padma Dewi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 2 (2024): Volume 7 No. 2 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i2.27633

Abstract

Remaja merupakan peralihan masa perkembangan dari anak ke dewasa. Masa remaja identik sebagai masa dengan egosentrisme yang sangat tinggi, seperti lebih memperhatikan diri sendiri, merasa diri paling unik, serta merasa diri selalu menang dan tidak terkalahkan. Masa ini juga digunakan remaja untuk mencari identitas diri dan menjalin kedekatan dengan teman sebaya. Pada tahap pencarian identitas remaja memiliki kecenderungan untuk diterima oleh teman sebaya, sehingga bersedia melakukan apapun termasuk perilaku ekstrim. Perilaku ekstrim yang sering ditemukan berupa bullying. Bullying diartikan sebagai kondisi penuh tekanan, stres, frustasi, dan kesedihan yang dapat mengancam penerimaan diri remaja dari teman sebaya. Bullying melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak seimbang antara pelaku dan korban sehingga korban tidak memiliki pertahanan diri untuk melawan tindakan negatif yang dilakukan pelaku. Ketidakberdayaan yang dialami korban dapat mempengaruhi kondisi psikologisnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dampak-dampak psikologis yang dialami oleh remaja yang menjadi korban bullying. Kajian literatur deskriptif dilakukan terhadap 13 penelitian dengan responden berusia remaja. Dari 13 penelitian, didapatkan lima dampak psikologis yang diakibatkan oleh bullying, yaitu rendahnya psychological well being, psychological distress, kemampuan regulasi emosi yang rendah, keterbukaan diri yang cenderung tertutup, penurunan pada kemampuan sosial dan bidang akademik.