Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRUT AND TIE MODEL STRUKTUR BALOK TINGGI BERLUBANG Kamila Shaomi Nazila; Yulita Arni Priastiwi; Sukamta Sukamta
TERAS JURNAL Vol 11, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i1.362

Abstract

Abstrak Mendesain suatu bangunan tingkat tinggi dengan tidak menggunakan plafon dibutuhkan perencanaan yang ekonomis tanpa mengurangi kekuatan dan keindahan dari bangunan tersebut. Balok tinggi berlubang dengan material struktur beton digunakan untuk menghindari terjadinya sistem utilitas pada suatu bangunan tingkat tinggi dengan tidak menggunakan plafon. Balok tinggi berlubang ini ditinjau menggunakan metode Strut and Tie Model (STM). Untuk mengatasi permasalahan yang ada biasanya para perencana merancang daerah D (Disturbed Region) dengan menggunakan konsep pendetailan berdasarkan aliran gaya, sehingga metode strut and tie merupakan pendekatan yang sesuai untuk menganalisis struktur beton di daerah D. Program analisa struktur digunakan untuk melakukan analisis gaya dalam berupa momen dan geser pada struktur beton balok tinggi berlubang. Hasil analisis yang diperoleh pada struktur beton balok tinggi berlubang yaitu bahwa semakin dekat lubang balok dengan tumpuan maka nilai tulangan lentur akan lebih tinggi dan semakin bertambah pula tulangan gesernya. Kata kunci: Balok Tinggi Berlubang, Daerah D, Metode Strut and Tie  Abstract Designing a high rise building without using a ceilings requires an economical plan without reducing the strength and the art of the building. The deep beam with holes, which have the structure of concrete materials is need to be used to avoid the utility system in a high rise building without ceilings. This deep beam with holes is reviewed by the Strut and Tie Model (STM) method. To solve the existing problems, planners usually design the D region (Disturbed Region) use the concept of detail based on the flow of force. So the strut and tie method is an appropriate method to analyze the structure of concrete at D region (Disturbed Region). The program of analysis structure is used to analyze the internal forces, which are Moment and Shear, in the deep beams with holes' structure. The result of the analysis in the  deep beam concrete with holes is the more position of the hole is close to its pedestal, the value of the Flexural reinforcement will be more increase, and teh Shear reinforcement will be higher too. Keywords: Deep Beam Hollow, D Region, Strut and Tie Model
Pembesaran Gaya Dalam dan Rasio Kekuatan Elemen Struktur Baja untuk berbagai Zona Gempa di Indonesia Kamila Shaomi Nazila; Kamaludin Kamaludin
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 5, No 1: Maret 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v5i1.74

Abstract

ABSTRAKStruktur bangunan dapat dikatakan kuat jika dapat memikul semua beban salah satunya, beban gempa. Waktu mendesain struktur akibat beban gempa lebih lama daripada akibat beban tanpa gempa. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi pembesaran gaya dalam dan prediksi rasio kekuatan pada struktur akibat adanya beban tanpa gempa. Penelitian ini dilakukan terhadap gedung 10 lantai dengan material baja. Tujuh model variasi beban pada gedung sebagai berikut: beban tanpa gempa,beban tanpa gempa dan percepatan 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; 1,0 ; juga 1,2 . Analisis gaya dalam dan pengecekan kekuatan struktur bangunan menggunakan software ETABS 2015. Hasil yang diperoleh pada balok yaitu, gaya lentur ( ) dengan pembesaran momen maksimum kurang lebih 0,9 kali terhadap momen akibat beban tanpa gempa. Pembesaran momen relatif antar variasi beban kurang lebih 1,2. Hal ini mengakibatkan rasio untuk desain awal kurang lebih 30% untuk daerah gempa kuat.Kata kunci: struktur baja, beban gempa, pembesaran momen, pembesaran rasio. ABSTRACTThe structure of the building can be said to be strong if it can carry all the loads, such as the earthquake loads. Time to design structures due to earthquake loads is longer than without earthquakes loads. This study aims to predict the magnification of internal forces and the ratio of strength to structures due to without earthquake loads. This research was conducted on 10-storysteel building. Seven models of load variations in the building are as follows: load without earthquake, load without earthquake and acceleration of 0.2 , 0.4 , 0.6 , 0.8 , 1.0 , and 1.2 . The internal force analysis and checking of building structure strengthare using ETABS 2015. The results obtained that flexural force ( ) with a maximum moment magnification of approximately 0.9 times the moment due to without earthquake loads on the beam. Enlargement of relative moments between load variations is approximately 1.2. Therefore, ratio of the initial design is approximately 30% for strong earthquake areas. Keywords: steel structure, earthquake load, moment magnification, ratio enlargement.