Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman Rimpang Laila Nuzuliyah
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.118 KB) | DOI: 10.21776/ub.industria.2018.007.01.4

Abstract

Abstrak Tren back to nature mendorong masyarakat untuk mengubah pola konsumsinya untuk lebih memperhatikan kandungan gizi dan manfaatnya untuk kesehatan. Hal ini mengakibatkan konsumsi minuman herbal meningkat. Pengolahan dari bahan segar menjadi produk instan perlu dilakukan untuk meningkatkan umur simpan produk herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha berdasarkan biaya total, penerimaan, dan keuntungan, sertamenganalis nilai tambah produk olahan tanaman rimpang sebagai minuman herbal. Produk olahan tanaman rimpang yang dianalisis adalah minuman herbal kopi laos dan kunyit putih. Metode analisis usaha yang digunakan meliputi analisis biaya, penerimaan, keuntungan dan R/C ratio. Analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha pengolahan kopi laos dan kunyit putih menguntungkan karena setiap Rp1 biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi kopi laos akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,37 sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp0,37, sedangkan setiap Rp1 biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi kunyit putih akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,50 dengan keuntungan Rp0,50. Hasil analisis nilai tambah menunjukkan bahwa produk kopi laos memberikan nilai tambah sebesar Rp86.650/kg dimana setiap Rp100 nilai produk kopi laos mengandung nilai tambah sebesar Rp51,99. Nilai tambah produk kunyit putih adalah Rp134.800/kg dimana setiap Rp100 nilai produk kunyit putih mengandung nilai tambah sebesar Rp67,40.Kata kunci: kopi laos, kopi kunyit putih, nilai tambah Abstract The trend of back to nature change the consumption pattern in society became health and nutrient contents consumption. This situation makes herbal drink consumption increase. Fresh ingredients need to process as instant products to expand herbal drink shelf life. This study aims to analyze the business based on total cost, revenue, profit, and value added of processed products of rhizome plants as herbal drinks. This research examined galangal and white turmeric coffee. Business analysis methods used include cost analysis, revenue, profit and R / C ratio. Hayami method used as value-added analysis. The results show that the business of galangal and white turmeric processing is profitable. Every 1 IDR cost incurred to produce galangal coffee will give an income of 1.37 IDR so that the profit earned is 0.37 IDR, whereas every 1 IDR cost incurred to produce white turmeric will provide acceptance of 1.50 IDR with benefit 0.50 IDR. Added value analysis shows that galangal coffee products provide added-value of 86.650 IDR/kg where each 100 IDR value of galangal coffee products contains added-value of 51.99 IDR. The added benefit of white turmeric products is 134.800 IDR/kg where each 100 IDR value of white turmeric products includes added value of 67.40 IDR.Keywords: galangan coffee, white turmeric coffe, added value 
PENGARUH PUPUK SUBSIDI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Studi Kasus di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan) Bayu Krisna; Wenny Mamilianti; Laila Nuzuliyah
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol. 3 No. 2 (2022): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v3i2.18972

Abstract

Ketersediaan pupuk yang cukup sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas padi. Petani di Kecamatan Sukorejo telah mendapatkan subsidi pupuk. Petani-petani yang mendapatkan subsidi pupuk sangat terbantukan karena mengurangi biaya pupuk sehingga biaya produksi lebih efisien dan pendapatan petani menjadi lebih tinggi. Permasalahan yang dihadapi petani di lokasi penelitian adalah program ini tidak semua petani mendapatkan pupuk bersubsidi, sehingga perlu dikaji apakah ada perbedaan pendapatan petani yang mendapatkan subsidi pupuk dengan yang tidak mendapatkan subsidi pupuk. Permasalahan lainnya adalah apakah program subsidi pupuk ini mempengaruhi pendapatan petani padi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pendapatan petani padi yang mendapatkan program subsidi pupuk dan yang tidak mendapatkan subsidi pupuk, serta menganalisa pengaruh program subsidi pupuk terhadap pendapatan petani padi. Penelitian dilakukan di dusun Pakunden, desa Pakukerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Sampel sejumlah 54 orang untuk petani yang mendapatkan subsidi pupuk dan 63 orang yang tidak mendapatkan program subsidi pupuk. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pendapatan petani padi dihitung dengan rumus berikut TC = TVC + TFC, untuk menganalisis perbandingan rata-rata pendapatan petani padi di lokasi penelitian diuji menggunakan uji One Sample t-test. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh subsidi pupuk terhadap pendapatan petani padi adalah analisis regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan pendapatan petani padi yang mendapatkan program pupuk bersubsidi dan yang tidak, dan program pupuk bersubsidi berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan petani padi.