Pande Nyoman Bayu Tirtayasa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KASUS: ASPEK ERGONOMI TERHADAP FASILITAS PENYANDANG CACAT DI HOTEL KOMANEKA Pande Nyoman Bayu Tirtayasa; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.76 KB)

Abstract

Penyandang cacat meliputi suatu individu dengan berbagai tingkat kemampuan yangberbeda dan memiliki suatu persyaratan agar bisa berpergian dengan baik.Orang-orangyang mengalami gangguan fungsi pada tubuh atau penuaan menyebabkan kecacatanakan mencoba untuk melawan cacat tersebut dengan memakai bantuan yang adadisekitarnya. Fasilitas yang tersedia di hotel dibuat untuk pengunjung dengan kondisinormal pada umumnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah hotelKomaneka sudah dilengkapi dengan fasilitas khusus yang memadai dan pengaruh aspekergonomi terhadap wisatawan yang cacat. Penelitian ini menggunakan kuisionermodifikasi dari Westcott Accessibility Factsheet untuk mendapatkan data yangdibutuhkan. Sampel pada penelitian ini adalah 70 orang tamu yang menginap.Sebanyak91,43% merasa nyaman saat memakai meja resepsionis hotel dan 8,57% merasa kurangnyaman. Sebanyak 98,57% mudah mengakses tombol lampu kamar hotel dan 1,43%mengalami kesulitan. Sebanyak 85,71% mengatakan jalan antara kursi satu denganlainnya di restoran sudah cukup lebar dan 14,29% tidak sependapat. Sebanyak 90%mengatakan sudah terdapat jalur khusus dalam keadaan darurat dan 10% mengatakanbelum. Hotel Komaneka sudah membuat fasilitas yang membantu wisatawan cacat fisikuntuk menjalani aktivitas dengan mudah setiap hari tetapi masih kurang maksimal.
HUBUNGAN ANTARA SIKAP SLEEP HYGIENE DENGAN DERAJAT INSOMNIA PADA LANSIA DI POLIKLINIK GERIATRI RSUP SANGLAH, DENPASAR Ni Made Putri Suastari; Pande Nyoman Bayu Tirtayasa; I Gusti Putu Suka Aryana; RA Tuty Kusumawardhani
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.875 KB)

Abstract

Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering dialami oleh lansia. Insomnia berpengaruh langsung terhadap penurunan kualitas hidup dan memiliki kecenderungan terhadap peningkatan angka morbiditas dan mortalitas pada lansia. Selama ini berbagai terapi pengobatan telah dikembangkan untuk membantu mengatasi keluhan, namun belum ditemukan suatu terapi pengobatan yang ideal bagi lansia penderita insomnia. Melihat fenomena di atas, maka diperlukan metode dalam penatalaksanaan insomnia pada lansia melalui pendekatan terapi nonfarmakologis dan hanya menggunakan obat-obatan pada saat yang mendesak. Terapi nonfarmakologis yang paling efektif adalah terapi perilaku, yaitu sleep hygiene. Sleep hygiene merupakan identifikasi dan modifikasi perilaku dan lingkungan yang mempengaruhi tidur. Sehubungan hal diatas, penulis tertarik untuk mengetahui hubungan antara sikap sleep hygiene dengan derajat insomnia pada lansia di Poliklinik Geriatri RSUP Sanglah. Penelitian ini merupakan studi analitik cross-sectional dengan sampel sebanyak 43 lansia yang berkunjung ke Poliklinik Geriatri RSUP Sanglah pada bulan Februari 2014. Data diperoleh dengan wawancara melalui kuisioner yang terstruktur meliputi identitas, sikap sleep hygiene, dan derajat insomnia menggunakan kuesioner Insomnia Severity Index. Penelitian ini memperoleh rerata jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan pada masing-masing derajat insomnia adalah homogen. Berdasarkan uji korelasi diperoleh bahwa terdapat hubungan antara sikap sleep hygiene dengan derajat insomnia pada lansia di Poliklinik Geriatri RSUP Sanglah pada dua komponen, yaitu faktor diet (p=0,006) dan olahraga (p=0,010), sedangkan tidak terdapat hubungan antara sikap sleep hygiene dengan derajat insomnia pada lansia di Poliklinik Geriatri RSUP Sanglah pada dua komponen lainnya, yaitu faktor perilaku (p=0,374) dan lingkungan (p=0,222).