Articles
JALAN DAMAI DAKWAH ISLAM DI NUSANTARA
Fuad Masykur
PERADA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (620.688 KB)
|
DOI: 10.35961/perada.v2i1.28
Sejarah dakwah Islam yang berkembang selama ini kental dengan nuansa politik, merekontruksi kehidupan elite politik dan pola-pola perebutan kekuasaan-peperangan dan pertumpahan darah, akhirnya menegaskan citra Islam sebagai “Agama Perang”, bukan sebagai Agama Rahmah. Sejarah dakwah yang demikian berpotensi mereduksi pengetahuan kita dari perkembangan sejarah Islam dibelahan dunia Muslim lainnya, seolah-olah ia menjadi satu-satunya model sejarah Islam yang tunggal, yang akhirnya menegaskan bingkai sejarah dakwah Islam yang sempit, yang tidak mengenal keragaman. Keungulan Ummat Islam dalam biadang-bidang peradaban, seperti keunggulan dalam bidang politik (kepemimpinan), sosial ekonomi, Ilmu pengetahuan, budaya, dan etika sosial atau keungulan spiritual yang manifestasinya dirasakan bagi kemanfaatan kehidupan dunawi, adalah foktor-faktor yang sangat menentukan keberhasilan dakwah Islam dan terjadinya konfersi massal itu. Dengan merekonstruksi sejarah Dakwah Islam melalui pendekatan pada aspek sosial dan budaya, diharapkan bingkai sejarah dakwah Islam semakin luas.
ASURANSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Fuad Masykur
Madani Syari'ah Vol 2 No 2 (2019): Madani Syari'ah
Publisher : STAI Binamadani
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (293.578 KB)
Dewasa ini asuransi marak diminati oleh berbagai kalangan. Tidak sedikit dari masyarakat yang rela untuk mengikuti asuransi. Dengan mengikuti hal tersebut, masyarakat dapat merasa nyaman. Anggapan ini lahir, karena setiap program yang ditawarkan oleh jasa asuransi memberikan jaminan terhadap setiap hal yang tidak diinginkan oleh setiap masyarakat, seperti sakit, kecelakaan, kematian dan sebagainya. Namun tidak sedikit pula, jasa asuransi yang diikuti oleh masyarakat mengandung hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti bersifat ribawi, minim unsur keadilan dan sejenisnya. Kondisi inilah yang menjadikan asuransi syari’ah dibutuhkan keberadaannya oleh setiap masyarakat, terutama oleh masyarakat Islam.
Asuransi Dalam Perspektif Islam
Fuad Masykur
Syar'ie : Jurnal Pemikiran Ekonomi Islam Vol 1 (2019): Januari
Publisher : STAI Binamadani
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (427.727 KB)
Dewasa ini asuransi marak diminati oleh berbagai kalangan. Tidak sedikit dari masyarakat yang rela untuk mengikuti asuransi. Dengan mengikuti hal tersebut, masyarakat dapat merasa nyaman. Anggapan ini lahir, karena setiap program yang ditawarkan oleh jasa asuransi memberikan jaminan terhadap setiap hal yang tidak diinginkan oleh setiap masyarakat, seperti sakit, kecelakaan, kematian dan sebagainya. Namun tidak sedikit pula, jasa asuransi yang diikuti oleh masyarakat mengandung hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti bersifat ribawi, minim unsur keadilan dan sejenisnya. Kondisi inilah yang menjadikan asuransi syari’ah dibutuhkan keberadaannya oleh setiap masyarakat, terutama oleh masyarakat Islam.
Metode Dalam Mencari Pengetahuan: Sebuah Pendekatan Rasionalisme Empirisme dan Metode Keilmuan
Fuad Masykur
Tarbawi : Jurnal pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): Tarbawi
Publisher : STAI BINAMADANI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (89.312 KB)
Proses pencarian pengetahuan yang bersifat mutlak dan pasti telah berlangsung begitu lama. Setidaknya ada tiga pendekatan yang digunakan dalam konteks ini, yaitu rasionalisme, empirisme dan metode ilmiah. Ketiga pendekatan inilah yang biasa dikenal sebagai sebuah metodologi dalam mencari pengetahuan. Bagi yang sedang mendidik diri untuk menjadi ilmuan maka tema pokok dari metode ilmiah harus dikuasai. Sebab tanpa kemampuan dasar ini dikhawatirkan bahwa fariasi yang dikembangkan itu mungkin saja tidak mencerminkan ciri yang seharusnya dipenuhi oleh suatu kegiatan keilmuan. Kata Kunci: Rasionalisme, Empirisme, Metode Ilmiah, Deduktif, Induktif.
Pendidikan Penyandang Disabilitas Dalam Al-Qur'an
Fuad Masykur Abdul Ghofur
Tarbawi : Jurnal pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2019): Tarbawi
Publisher : STAI BINAMADANI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (362.992 KB)
Tulisan ini bertujuan menggali konsep tentang pendidikan terhadap penyandang disabilitas yang diisyaratkan dalam al-Qur'an. Eksistensi kaum penyandang cacat tidak dapat dinafikan sebab merupakan bagian dari kehidupan manusia. Pada tataran realita, para penyandang cacat masih sering mendapatkan perlakuan diskriminasi dan stigma negatif dari beberapa pihak. Berangkat dari hal ini maka diperlukan upaya terstruktur baik secara teoritis maupun praktis untuk melindungi, melayani, maupun mengembangkan potensi yang dimiliki para penyandang disabilitas. Salah satu jalan yang ditempuh adalah melalui jalur pendidikan dalam arti yang luas, dimana tujuan akhirnya adalah meniadakan stereotip, terpenuhinya hak-hak dan mendorong kemandirian kelompok disabilitas tersebut. Penelitian ini adalah library research (riset kepustakaan) dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan terhadap penyandang disabilitas dalam al-Qur'an adalah dengan jalan penguatan konsep diri, pengakuan atas eksistensi penyandang disabilitas, perlakuan setara terhadap penyandang disabilitas, pelayanan akses bagi penyandang disabilitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas.
DIMENSI-DIMENSI PENDIDIKAN DALAM ISLAM
Fuad Masykur
Tarbawi : Jurnal pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 3 No 3 (2020): Tarbawi
Publisher : STAI BINAMADANI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (361.522 KB)
Tulisan ini bertujuan mengungkap dimensi-dimensi pendidikan dalam Islam. Hakekat pendidikan Islam merupakan proses tanpa akhir sejalan dengan konsensus universal yang ditetapkan oleh Allah swt. dan Rasul-Nya. Pendidikan yang terus-menerus dikenal dengan istilah “min al-mahdi ila al-lahd” (dari buaian sampai liang lahad) atau dalam istilah lain “life long education” (pendidikan sepanjang hayat). Demikian juga tugas yang diberikan pada lembaga pendidikan Islam, harus bersifat dinamis, progresif dan inovatif mengikuti kebutuhan peserta didik dalam arti yang luas. Penelitian ini adalah library research (riset kepustakaan). Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada enam dimensi pendidikan dalam Islam, yakni dimensi pendidikan jasmani (al-ahdaf al-jismiyah), dimensi pendidikan ruhani (al-ahdaf al-ruhaniyah), dimensi pendidikan akal (al-ahdaf al-aqliyah), dimensi pendidikan sosial (al-ahdaf al-ijtimaiyah), dimensi pendidikan akhlak (moral), dan dimensi pendidikan estetika (keindahan).
Hakikat Pendidikan Akhlak Dalam Dunia Islam dan Barat
Fuad Masykur
Tarbawi : Jurnal pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 3 No 2 (2020): TARBAWI
Publisher : STAI BINAMADANI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (495.735 KB)
Tujuan dari penelitian ini adalah menelaah persoalan pendidikan akhlak merupakan salah satu fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kajian keilmuan bermuara pada etika (akhlak) untuk kebahagiaan sekarang maupun masa yang akan datang. Barometer yang digunakan juga berbeda dikarenakan adanya perubahan ruang dan waktu. Terdapat tiga tema pokok yang dijadikan inti kajian. Yakni tentang الخير (kebaikan), السعادة (kebahagiaan) dan الفاضيلة (keutamaan). termasuk jujur, ikhlas, kasih sayang, hemat dan sebagainya merupakan cabang dari induk akhlak. Manusia dapat menemukan jalan kebahagiaan dengan kesadaran pribadinya sendiri atau dengan prestasi akalnya sendiri. Sebab menurut mereka bahwa akal merupakan satu-satunya cahaya petunjuk jalan. Dalam diskursus pendidikan akhlak adalah mensinergiskan antara pendekatan filosofis dan pendekatan keagamaan.
KONSEPSI KEILMUAN DAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT IBNU KHALDUN
Fuad Masykur
Tarbawi : Jurnal pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2021): Tarbawi : Jurnal Pemikiran dan pendidikan Islam
Publisher : STAI BINAMADANI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (653.006 KB)
|
DOI: 10.51476/tarbawi.v4i1.243
Ada banyak para tokoh filsuf yang meyumbangkan pemikirannya terhadap dunia pendidikan, diantaranya adalah Ibn Khaldun. Ia orang yang berani mengeluarkan pemikiran-pemikiran barunya. Khusus yang menyangkut bidang keilmuan dan kependidikan ia berhasil memetakan dan mendudukan keilmuan Islam dan umum secara baik sehingga memudahkan bagi siapa saja untuk mengkajinya dan melakukan kajian lanjutan. Tidak sampai disitu, ia adalah penemu dan pencipta beberapa istilah-istilah baru dalam dunia keilmuan, dan beberapa metodologi ilmu-ilmu keislaman maupun ilmu-ilmu umum. Diantaranya ia mampu memetakan, berikut derivasinya, ‘Ulum alNaqliyyah (ilmu yang bersumber langsung dari syariah) dan ‘Ulum alAqliyyah (ilmu-ilmu yang merupakan hasil dari olah pikir dan pengalaman manusia). Dari beberapa karyanya ada tiga kitab yang dianggap sebagai sumbangan besar dalam peradaban umat manusia, terutama Kitab alMukaddimah. Kitab al-‘Ibar dan Kitab Al-Ta'rif bi Ibn Khaldun, Rihlatuh Gharban wa Syarqan. Dalam pemikirannya seputar pendidikan, ia mampu melahirkan teori-teori baru yang orisinil yang sebelumnya belum terkonstruksikan, misalnya tentang metode dan teori dalam mencari pengetahuan, pemikiran-pemikirannya tentang tujuan pendidikan, seorang pendidik, peserta didik, dan kurikulum (materi), serta metode pengajaran. Penemuannya itu dirasa masih cukup relevan hinga saat ini.
KETERPADUAN ANTARA SPIRIT DAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Fuad Masykur
Tarbawi : Jurnal pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2021): Tarbawi : Jurnal Pemikiran dan pendidikan Islam
Publisher : STAI BINAMADANI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (602.676 KB)
|
DOI: 10.51476/tarbawi.v4i2.262
Manusia dilihat dari struktur lahir maupun batinnya dianugrahi pancaindra, akal pikiran, dan hati sanubari. Baik ia sebagai an-Nas/ Insan, Basyar maupun Anak Adam ia memiliki struktur batin yang sekaligus sebagai potensi yang dimilikinya yakni kefitriannya, ruh, nafs dan ‘aql. Penelitian ini bertujuan menyingkap spirit Pendidikan dalam Islam yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW dan ummat Islam pada generasi awal dan kemudian dipadukan dengan kurikulum Pendidikan yang semestinya. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (Liberary research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif-analitis. Proses dalam menafsirkan dan menganalisa data, penelitian ini menggunakan tehnik deduksi dan induksi serta discourse Analisys.Mencermati spirit pendidikan yang telah dibangun dan dikembangkan oleh Nabi Muhammad SAW dan ummat Islam pada generasi salaf, maka penelitian ini menemukan bahwa orientasi pendidikan dalam Islam adalah holistik; menggabungkan aspek ruhaniyyah jasmaniyyah, ukhrawi dan duniawi. Arah tujuannya adalah pembentukan dan pengembangan karakter yang tidak hanya kecerdasan pikir saja tetapi juga dzikir, tidak hanya cerdas namun berkarakter, kuat, trampil, peduli dan kerjasama.
SEJARAH DAN DINAMIKA PEMIKIRAN ISLAM DI INDONESIA DARI MASA KLASIK HINGGA MODERN (AKHIR ABAD KE XIX-AWAL ABAD KE XX)
Fuad Masykur
Tarbawi : Jurnal pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2022): Tarbawi: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : STAI BINAMADANI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51476/tarbawi.v5i1.335
Tulisan ini membahas tentang sejarah dan dinamika pemikiran Islam, khususnya di Indonesia. Masa keemasan (golden age) nya Islam di segala bidang tinggal menjadi romantisme. Umat Islam yang awalnya memimpin peradaban dunia kemudian jauh tertinggal oleh Barat (Eropa). Pusat keilmuwan yang mulanya berpusat di dunia Islam kemudian pindah ke Barat. Padahal ketika ilmuwan muslim sedang giat-giatnya melakukan berbagai research dan kajian, Barat boleh dikatakan belum memberikan sumbangsih yang berharga dalam lapangan ilmu pengetahuan. Bahkan banyak ilmuwan Eropa yang datang belajar kepada ilmuwan muslim, dengan setting sosio-politik masyarakat muslim Spanyol abad ke-10. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana sumber datanya diperoleh dari literatur kepustakaan, seperti: buku, jurnal, dan lainnya. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa ketika Islam datang ke suatu wilayah, di wilayah tersebut sudah terbentuk tradisi dan budaya yang dianut oleh masyarakat setempat. Maka hal ini akan menimbulkan perbedaan corak keislaman di daerah tertentu dengan daerah lainnya, seberapa besar tingkat perbedaannya itu tergantung seberapa dalam penetrasi Islam terhadap budaya dan tradisi yang melingkupinya.