Fitratun Najizah
Universitas Widya Husada Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH NEBULIZER, INFRARED, DAN CHEST PHYSIOTHERAPY PADA ASMA BRONCHIALE Suci Amanati; Fitratun Najizah; Jihan Istifada
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i2.125

Abstract

Background : Asthma Bronchiale is an obstruction of the respiratory tract due to narrowing of the airways that are reversible (narrowing can disappear by itself). But there are times when this reversible trait can be lost after getting treatment. Disorders arising from asthma bronchiale itself are shortness of breath, phlegm buildup, and spasms in the respiratory muscles. The therapy used in this case provides a nebulizer modality that helps relieve tightness and thin the sputum, infrared tries to relax reducing muscle spasm, and chest physiotherapy used to decrease breathlesness. Research Methods : This research method is experimental, research design uses case studies, and data collection techniques use Pre and Post Test. The sampling technique uses accidental sampling. Examination of breathlesness by using the respiratory rate, thorax expansion by using midline and functional activity by using modified RPE. Result : The results obtained from this study can be concluded after 4 times intervention the breathlessness was decrease, expantion of thorax was increase and there are improve of index functional. Conclution : Nebulizer, Infra red, and chest physiotherapy that give into the patient could minimaze the breathless, increase thorax expantion and inprove functional activity.
Pengaruh Senam Yoga Terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenorea) Pada Mahasiswi Prodi D-III Fisioterapi Widya Husada Semarang Kuswardani -; Fitratun Najizah; Boki Jaleha
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v5i2.138

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Menstruasi merupakan suatu kondisi awal yang menandai mulai matangnya organ reproduksi pada remaja wanita. Proses ovulasi dan menstruasi dimulai pada usia antara 6-14 bulan setelah menarche (haid pertama). Menstruasi biasanya identik dengan nyeri haid (dismenorea), gangguan fisik serta emosi menjelang masa menstruasi atau biasa disebut PMS. Dismenorea terkadang dapat menimbulkan nyeri yang tak tertahankan hingga jatuh pingsan. Wanita melakukan segala hal untuk mengurangi nyeri atau bahkan mencegahnya. Yoga dapat menciptakan suasana relaksasi yang mampu melepaskan ketegangan otot. Maka perlu dilakukan pembuktian pengaruh yoga dapat membantu mengurangi nyeri haid (dismenorea) Presentasi Kasus : Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 27 orang yang mengalami nyeri haid (Disminorea). Dari 150 Responden yang dikumpulkan, kemudian dilakukan proses assessment dengan metode study kasus (wawancara, observasi dan documenter) setelah dilakukan seleksi didapatkan 27 sampel yang sesuai dengan kriteria. Metode : Laporan kasus ini menilai tingkat nyeri haid (Disminorea) perbedaan pada hasil pre-test dan post test. Hasil : Perlakuan senam yoga dapat menurunkan nyeri pada mahasiswa dengan penurunan tingkat nyeri yang berbeda. Kesimpulan : Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Fisioterapi Widya Husada Semarang sebanyak 27 orang, dari hasil penelitian didapatkan nyeri haid (dismenorea) yang berkurang cukup signifikan dari 24 nyeri berat menjadi 2 orang nyeri ringan, dan 3 orang nyeri ringan menjadi nyeri hilang. Kata Kunci : Nyeri Haid (Dismenorea), Senam Yoga ABSTRACT Background : Menstrual is an initial condition that marks the beginning of reproductive organs in the female teenager. The process ofovulation and menstrual began at the age between 6-14 months after menarche (first menstrual). Periods are usually identical with menstrual pain (dismenorea), physical disorders and emotion in the future period or commonly called PMS. Dislodges can sometimes cause unbearable pain to fall fainting. Women do everything to reduce pain or even prevent it. Yoga can create relaxation atmosphere capable of releasing muscle tensions. So it needs to be done proving yoga influence can help reduce menstrual pain (dismenorea). Case Presentation : Samples taken in this study were totaling 27 people who experienced menstrual pain (Disminorea). Of the 150 Respondents were collected, then the assessment process was conducted by study-study method (interviews, observation and documenter) After the selection, there were 27 samples that fit the criteria. Method : This case's report assesses the menstrual pain level (Disminorea) differences on pre-tests and post tests. Result: Yoga exercise for yoga treatment can reduce pain in students with different levels lowering pain. Conclusion: The population in this study is a student Physiotherapist Husada Semarang as much as 27 people, From the results of the study, it was found that menstrual pain (dysmenorrhoea) was significantly reduced from 24 severe pain to 2 mild pain, and 3 mild pain to lost pain. Keywords: Menstrual Pain (dismenorea), Gymnastics Yoga
Pengaruh Postural Control Exercise Pada Anak Cerebral Palsy Spastik Hemiplegi Fitratun Najizah; Fahrizal Adhi Prasetyo
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.169

Abstract

Cerebral palsy merupakan problematika motorik akibat dari lesi otak nonprogresif pada perkembangan otak yang mengalami gangguan. Pada anak-anak yang menderita Cerebral Palsy mengalami kerusakan pada otak yang bersifat permanen. Ciri Cerebral Palsy dengan tipe Spastic Hemiplegi yaitu ditandai dengan munculnya masalah pada anggota gerak atas dan bawah salah satu sisi tubuh. Intervensi yang diberikan pada kasus ini yaitu postural control exercise yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak untuk mengontrol posisi tubuh dengan tujuan stabilitas dan orientasi. Metode penelitian ini adalah eksperimental, desain penelitian menggunakan studi kasus dan teknik pengumpulan data menggunakan Pre and Post Test. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Pemeriksaan postur menggunakan postur assesment scale dan pemeriksaan fungsional aktivitas menggunakan form GMFM. Setelah dilakukan terapi selama enam kali sesi, didapatkan hasil adanya perbaikan postur dan peningkatan skor fungsional aktivitas anak walaupun tidak signifikan. Postural control exercise yang diprogramkan kepada pasien mampu memperbaiki postur dan meningkatkan kemampuan fungsional aktivitas anak.