Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PENGAJARAN MENYIMAK TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN DARING SISWA KELAS VII BUDISATRYA MEDAN Ramadhan Saleh Lubis; Agi Sahrani Tarigan; Endang Suciati
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.26158

Abstract

Menyimak merupakan suatu kegiatan mendengarkan bunyi-bunyian dengan konsentrasi penuh dan pemusatan perhatian pada pemahaman guna mengelola informasi dan menangkap bunyi-bunyian yang diterima oleh indra orang yang mendengarkannya. Mendengarkan bunyi biasanya melalui bahasa lisan atau tulisan Mendengar mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan khususnya bagi siswa, Mendengarkan merupakan tahapan utama ketika proses mendengarkan berlangsung, biasanya otak akan berusaha memproses pesan yang disampaikan oleh suara. penuturnya berupa bahasa, sehingga untuk menyampaikan suatu pesan diperlukan perhatian yang baik. Penelitian ini membahas Strategi Pengajaran Mendengarkan untuk Proses Pembelajaran daring Penelitian yang bertujuan membantu guru memecahkan masalah mendengarkan siswa, serta membantu guru untuk mengembangkan strategi kreatif dan inovatif untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang berani, Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data langsung dan alami melalui kuesioner diberikan kepada responden. Seluruh informasi yang diperoleh dalam Penelitian ini berasal dari 30 siswa SMP khususnya kelas VII. Memperoleh data penelitian yang bersumber dari jawaban responden, penelitian ini membahas secara detail dan akurat mengenai Strategi Pengajaran menyimak untuk Proses Belajar darimg yang dapat dibuktikan kebenarannya
A Confrontation on Gwendolyn Willow Wilson’s Alif The Unseen: A Study of Postmodernism Ninik Afriani; Endang Suciati
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 10 No. 1 (2018): September
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v10i1.1445

Abstract

AbstractThis project aims to give an analysis of the signs of confrontation in terms of postmodernism strategies by Brian McHale experienced by the main character in Gwendolyn Willow Wilson’s Alif The Unseen. Besides, the researcher analyzed the novel used the theory by Jean Francois Lyotard and Fredrich Jameson to describe the main character’s reaction toward ontological confrontation in postmodern society used in the novel. This article is qualitative research which used the Postmodernism studies to understand one of the strategies to show the ontological confrontations in the novel. This article elaborated some ontological confrontations in postmodernism including confrontation between the fiction and the historical realemes, the fusion between two worlds, and also polyglot. Meanwhile, this article also classified the main character’s reaction toward the ontological confrontation in 5 reactions: refusal reaction, skeptical reaction, curiousity reaction, surprise reaction, and acceptance reaction. It can be concluded that Alif as the part of Postmodern society must recognized the jinn creatures around him as the hacker who has the high ability and dependency of the technology.Keywords: Confrontation, Alif The Unseen, Postmodernism AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis terhadap tanda-tanda konfrontasi dalam hal strategi postmodernisme oleh Brian McHale yang dialami oleh tokoh utama dalam Alif The Unseen karya Gwendolyn Willow Wilson. Selain itu, peneliti menganalisis novel menggunakan teori oleh Jean Francois Lyotard dan Fredrich Jameson untuk menggambarkan reaksi karakter utama terhadap konfrontasi ontologis dalam masyarakat postmodern yang digunakan dalam novel. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan studi Postmodernisme untuk memahami salah satu strategi untuk menunjukkan konfrontasi ontologis dalam novel. Artikel ini menguraikan beberapa konfrontasi ontologis dalam postmodernisme termasuk konfrontasi antara fiksi dan kenyataan sejarah, fusi antara dua dunia, dan juga polyglot. Sementara itu, artikel ini juga mengklasifikasikan reaksi karakter utama terhadap konfrontasi ontologis dalam 5 reaksi: reaksi penolakan, reaksi skeptis, reaksi rasa ingin tahu, reaksi kejutan, dan reaksi penerimaan. Dapat disimpulkan bahwa Alif sebagai bagian dari masyarakat Postmodern harus mengakui makhluk jin di sekitarnya sebagai peretas yang memiliki kemampuan tinggi dan ketergantungan teknologi.Kata kunci: Konfrontasi, Alif The Unseen, Postmodernisme