Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pelatihan Penerapan Kurikulum 2013 Guru Sekolah Dasar Negeri Dengan Metode Pendampingan Dihamri Dihamri; Haimah Haimah; Abditama Srifitriani
Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.119 KB) | DOI: 10.37541/celebesabdimas.v2i1.388

Abstract

The purpose of the training is to help elementary school teachers who have difficulty in applying the 2013 curriculum. The method used is training using the mentoring method. Assistance is carried out directly and indirectly. The teachers were accompanied directly face to face by the service team in completing assignments, indirectly the teachers were accompanied by the team via telephone, email, whatsapp and videocall. To measure the achievement of the training is a qualitative descriptive analysis. To evaluate all activities using qualitative and quantitative methods. Qualitative data collection techniques are: interviews and observations, data analysis from beginning to end. Quantitative data collection techniques are questionnaires and data analysts using a percentage formula. The results of the training are teachers increasing curriculum competency in 2013
PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU SD NEGERI DI KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SELUMA Dihamri Dihamri; Haimah Haimah; Abditama Srifitriani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v2i1.431

Abstract

Guru- guru Sekolah Dasar (SD) kesulitan naik pangkat khususnya dari golongan IV/a ke IV/b karena tidak dapat memenuhi persyaratan dalam  bidang karya tulis ilmiah. Tujuan akhir  pengabdian ini adalah agar  guru-guru SD memiliki kompetensi  menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelatihan akan bermanfaat bagi guru dalam peningkatan profesional dan memenuhi persyaratan kenaikan pangkat. Metode yang digunakan untuk mencapai  tujuan tersebut adalah pelatihan dan bimbingan. Guru-guru  dilatih penyusunan proposal  PTK.  Pelatihan dilaksanakan enam kali pertemuan, bimbingan kelompok tiga kali pertemuan dan bimbingan individu masing-masing  tiga kali pertemuan. Bimbingan juga dilakukan lewat hp (handphone), wa (WhatsApp), dan email. Selama kegiatan dilakukan monitoring dan setelah kegiatan diadakan evaluasi. Kegiatan pelatihan dilaksanakan sesuai rencana. Hasilnya guru-guru dapat menyusun proposal PTK bahkan ada yang dapat menyusun laporan PTK.
Pembangunan Karakter Bangsa Generasi Melenial Berbasis Kearifan Lokal Suku Serawai Dihamri Dihamri; Haimah Haimah; Abditama Srifitriani
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.3 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun karakter bangsa berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal. Karakter generasi mellenial dipengaruhi budaya asing, ada yang positif ada yang negatif. Suku Serawai memiliki nilai-nilai luhur bangsa dapat dijadikan salah satu sumber untuk membangun karakter bangsa, namun seiring perkembangan zaman nilai-nilai tersebut mulai berubah. Metode penelitian adalah kualitatif, teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data kualitatif dari awal hingga akhir. Hasil penelitian adalah suku Serawai di kecamatan Air Nipis Bengkulu Selatan masih melaksanakan Gegerit dan Dendang. Generasi mellenial Serawai Bengkulu Selatan masih banyak yang tertarik dan peduli Gegerit dan Dendang bahkan ada cenderung meningkat. Gegerit dan Dendang sebagai kearifan lokal memiliki nilai-nilai luhur bangsa dapat dijadikan salah satu sumber untuk pembentukan karakter bangsa. Gegerit dan Dendang perlu dilestarikan walau banyak tantangannya khususnya tantangan era teknologi atau globalisasi.
Pemberdayaan SDA Desa Wisata Tapak Gedung sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat Dewi Handayani; Rini Indriani; Mega Ilhamiwati; Abditama Srifitriani; Tezar Arianto
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 3 No. 1 (2022): April
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v3i1.88

Abstract

Desa Tapak Gedung merupakan salah satu Desa Wisata di Provinsi Bengkulu, Indonesia yang mempunyai pesona air terjun yang indah dan potensi kopi dan SDA yang mendukung. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan potensi SDA di Des ini sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tapak Gedung. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan cara berdiskusi kepada aparat Desa dan masyarakat Desa Tapak Gedung. Kegiatan diikuti oleh 20 orang Masyarakat Desa Tapak Gedung, Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Indonesia. Metode yang ditawarkan dalam kegiatan ini adalah workshop yang terdiri dari kegiatan pembekalan, praktek langsung, dan pendampingan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada masyarakat desa Tapak Gedung. Pembekalan secara khusus ditujukan kepada masyarakat/kelompok petani kopi dan terung yang terdiri dari 20 orang per kelompok tani. Dengan adanya pengabdian masyarakat ini, masyarakat memperoleh pengetahuan dan skill tentang pengolahan limbah kulit kopi menjadi pakan ternak dan pupuk organik. Selain itu masyarakat juga dapat membuat manisan terung yang nantinya akan dijadikan oleh-oleh Desa wisata Tapak Gedung.
Tumpang Sari antara Jagung dan Cabai Rawit Sebagai Olahan Tani di Kabawetan Mekar Ria Pangaribuan; Meriani Meriani; Abditama Srifitriani
Abdihaz: Jurnal Ilmiah Pengabdian pada Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/abdihaz.v3i2.2554

Abstract

Intercropping between Corn and Cayenne Pepper as Processed Farmers in Kabawetan The partner's land is in Kabawetan Village, Kepahiang Regency and has not been used optimally. It is suitable for intercropping between corn and cayenne pepper. How to cultivate partner land to be more productive was the goal of the activity. The method was a community assistance model through training and workshops. The result was an intercropping system was carried out through: 1) land processing, 2) seedling, 3) planting, 4) fertilization, 5) taking care the plants, and 6) harvesting. The production costs consisted of 1) seeds for an area of 12 m x 20 m wass 550.000 IDR, labor for 3 working day was 240,000 IDR, 15 sacks of fertilizer were 300,000 IDR, and mulch was 600,000 IDR. The corn was harvested every 3 months, while the cayenne pepper was harvested every 15 days. The cultivation system setup for 7 years with the used capital was 1,690,000 IDR. The corn planting started from the left side of the bed as a protection for chilies. Corn produced are around 500 plants x 2 kg x 4,000 IDR. Cayenne pepper is planted on the right side of the bed when the corn was 2 months old. The chilies were sowed first before planting on the mulching land. Cayenne pepper harvested every 15 days during the 7 years’ project period. There were about 3000 stems x 1.5 kg stem-1 x 20,000 IDR kg-1. Intercropping system can improve the welfare of partners.
IMPLEMENTASI METODE INQUIRY BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN CREATIVE THINKING SKILLS Abditama Srifitriani; Swiejti Maghfira Regita; Muhammad Alfarizqi Nizamuddin Ghiffar
Psikodidaktika Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Psikodidaktika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v7i2.3145

Abstract

The purpose of this study was to test the effectiveness of the 21st century form of learning with the Inquiry based learning method to improve students' creative thinking skills. Inquiry based learning method is a teaching method in which teachers involve students in the learning process through the use of ways of asking questions, problem solving activities, and critical thinking so that with this method students can think creatively to find new relationships between various things, find a new solution of something, find a new system, find a lot of new artistic, and so on. This is important due to the lack of learning methods about creative thinking skills in schools and the importance of these skills to students, so that they can solve problems in certain situations because of doubts or problems that arise. The type of research used is classroom action research (CAR) with a research design that is Guidance and Counseling Action Research (PTBK). The subjects in this study were 38 students from high school in Yogyakarta with data collection instruments, namely through observation and tests. The data in this study were collected in quantitative form (numbers) so that they could be analyzed statistically. The use of statistical data analysis in this study used the t-test formula. This research was carried out through several cycles in the form of 2 cycles. The first cycle (Planning and Action) and the second cycle (Observing and Reflecting) which aims to improve creative thinking skills through actions that are directed and guided according to the planned method. Based on the results of data analysis, it is known that the Inquiry based learning technique can improve the creative thinking skills of 38 high school students in Yogyakarta, which is seen from the t-count value is higher than before the action. The implementation of these actions is in the form of 2 cycle activities. Materials in the form of problem solving cases of bullying, brawls, and gadgets directed by researchers can be solved with pure thoughts from students using their own ways. So with the Inquiry based learning method, it is hoped that educators can apply it consistently to students who have problems or are weak in creative thinking.
Peran Kelembagaan Kelompok Tani Hutan (KTH) dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (Studi Kasus Hutan Nanga-Nanga Kelurahan Baruga Kecamatan Baruga Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara) Wa Alimuna; Abditama Srifitriani
Jurnal Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v7i1.3102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran KTH Baruga Bersatu dalam pengelolaan Hutan Kemasyarakatan pada Hutan Nanga-Nanga Kelurahan Baruga Kecamatan Baruga Kota Kendari. Metode yang digunakan adalah wawancara dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara kelembagaan KTH Baruga Bersatu telah memiliki administrasi kelompok yang lengkap dan memiliki aturan secara tertulis serta rencana kegiatan dalam jangka panjang yaitu untuk mengelola hutan kemasyarkatan dengan tetap memperhatikan pada keberlanjutan dan kelestarian hutan secara kolaborasi dengan menerapkan pola tanam agrioforestry, pemilihan jenis tanaman serta penetapan jarak tanam. Dalam hal pengelolaan kawasan hutan kemasyarakatan, KTH Baruga Bersatu melakukan pengolahan lahan dengan pola penanaman agroforestri dengan didominasi pada tanaman MPTS agar bisa memperokeh hasil hutan yang optimal.. Dalam hal pengelolaan usaha yang berkaitan dengan pemasaran hasil hutan, maka KTH baruga bersatu akan membentuk koperasi yang bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat untuk mempermudah penjualan dan perolehan mitra pemasaran yang tepat Monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar anggota KTH memiliki kemampuas dalam melakukakn pengolahan secara kolaborasi 84,56%, melaksanakan dan mentaati perjanjian kerjasama 69,85% dan menjaga dan melestarikan hutan kawasan 80,15%.
Pemahaman Konten Geografi dan Postingan di Media Sosial Yang Diikuti Siswa Kelas XI IPS Di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu Novy Afanggi Pujianto; Nofirman Nofirman; Abditama Srifitriani
Jurnal Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v8i1.3944

Abstract

Upaya pemerintah menjaga keseimbangan kurikulum sekolah dengan pesatnya perkembangan teknologi telah dilakukan degan merealisasikan kurikulum tingkat satuan pendidikan (K-13). Tujuan penelitian adalah (1) untuk menjelaskan struktur konten geografi berdasarkan K-13 yang dipelajari siswa, (2) karakteristik media sosial yang digunakan siswa untuk posting konten geografi di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode kualitatif. Informan penelitian merupakan guru geografi dan siswa kelas XI SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Data di peroleh dengan pengumpulan data penelitian dari informan dan pihak sekolah, selanjutnya data direduksi sesuai panduan penelitian, dan kemudian data disajikan sebagai hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa; (a) struktur konten geografi yang dipelajari siswa sudah dipelajari di kelas maupun di lingkungan sekolah, (b) aplikasi media sosial yang digunakan untuk potingan konten geografi dilakukan di aplikasi Instagram, Tiktok, dan WhatsApp. Sedangkan di aplikasi Youtube informan belum pernah memposting konten geografi, karna informan tidak memiliki akun aplikasi Youtube. Terkait dengan pemahaman teknis memposting konten geografi di media sosial informan mengatakan, mereka telah memahmi dengan baik
Potensi Ekowisata Kampung Jenggalu Kito Bagi Masyarakat Pesisir Kota Bengkulu Abditama Srifitriani; Supriyono Supriyono
Jurnal Georafflesia : Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/prx6pt45

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekowisata kampung jenggalu kito bagi masyarakat pesisir kota Bengkulu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara secara langsung dengan responden untuk memberikan penilaian terhadap keindahan potensi ekowisata mangrove. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif dan scenic beauty estimation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi dan daya tarik ekowisata mangrove Kampung Jenggalu Kito adalah ekosistem mangrove, aliran sungai mangrove, muara sungai dan pantai panjang Bengkulu. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah fotografi (photography antara lain kursi gantung dan jembatan yang terbuat dari kayu dengan latar belakang pemandangan hutan mangrove), wisata area Outbond, dan terdapat juga taman bermain buat anak-anak berupa taman rumah hobbit, kolam air mancur, serta permainan anak lainnya seperti plosotan, gua-gua, rumah pohon, ada Fasilitas musholla dan toilet dan jika lapar juga tersedia makanan dan minuman Indonesian Food seperti : Es Kelapa Muda, Es Teh, Sate, dan Tongseng. dan lain-lain. sehingga Potensi dan daya tarik ekowisata mangrove Kampung Jenggalu Kito sudah cukup baik dan memiliki potensi wisata yang berpotensi mendorong perekonomian masyarakat bengkulu khususnya dalam wilayah pesisir pantai panjang Bengkulu.