Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER DOBEL PIPA DENGAN SIRIP BER BENTUK SIKU EMPAT Suswanto .; Mustaqim .; Agus Wibowo
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 6 No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.984 KB) | DOI: 10.24905/eng.v6i1.415

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan suhu yang di hasilkan oleh penelitian tersebut dengan melakukan variasi jumlah sirip dan mengetahui seberapa besar penurunan suhu yang terjadi pada variasi tersebut menggunakan perpindahan panas padaheat exchanger pipa ganda dengan sirip siku empat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini terbuat dari stainless steel, sebagai tube yang dipasangi sirip (segi empat) dengan jarak dan jumlah tertentu. Jarak sirip bervariasi 15 cm, 20 cm dan jumlah sirip bervariasi 4 dan 6 pada masing-masing tube.Spesimen tersebut dimasukkan dalam Shell kemudian diisolasi secara rapat untuk dilakukan pengujian.Air dingin dialirkan ke dalam shell dengan kecepatan tetap dan air panas dialirkan ke dalam tube dengan kecepatan tetap, ini dilakukan dalam jangka waktu 10 menit. Dengan mengukur perubahan suhu yang terjadi antara sisi masuk dan keluar shell dan tube, makadapat dihitung koefisien perpindahan kalornya dan korelasi (persamaan) antara U vs jumlah sirip. Hasil eksperimen yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil teoritik. Penelitian ini memberikan gambaran suatu Hasil penelitian secara sistematik, dan faktual mengenai fenomena perubahan suhu di sisishell dan tube, dan penurunan suhu pada saat dilakukan pengujian sehingga dapat diketahui pada variasi jumlah sirip segi empat paling efektif memberikan kontribusi. Data yang diperoleh dari eksperimen berupa penurunan suhu, temperature masuk dankeluar pada sisi shell dan tube, debit fluida masuk pada sisi shell dan tube. Fenomena-fenomena yang didapat dalam penelitian digambarkan secara grafis untuk menggambarkan koefisien perpindahan panastotal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh jumlah sirip pada permukaan tube dapat meningkatkan penurunan suhu pada Perpindahan panas.Kata Kunci : Heat Exchager, Dobel Pipa Siku Empat, tube,
PETANDA PERADANGAN hs CRP DENGAN HIPERTENSI Suswanto .; Siti Muchayat P
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 15, No 3 (2009)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v15i3.976

Abstract

The major pathophysiologic mechanisms of hypertension include the activation of sympathetic nervous system and rennin–angiotensin–aldosterone system. Endothelial dysfunction, increased vascular reactivity, and vascular remodeling may cause that matter,rather than its consequences, of blood pressure elevation; increased vascular stiffness, which contributes to isolate systolic hypertensionin the elderly persons. Chronic low grade inflammation has been identified as an integral part in the pathogenesis of vascular disease.Inflammation may also be implicated in the development of hypertension. Several studies have demonstrated a significant relationshipbetween hs-CRP and stiffness of large arteries. If inflammation is truly linked to hypertension, then it would be reasonable to assume thatdrugs with anti-inflammatory actions may be able to arrest inflammation, improve endothelial function and lowering blood pressurein patients with hypertension. The aim of this cross sectional design study is to observe high sensitive C-reactive protein (hs-CRP)inflammatory markers in thirty five patients with hypertension. also want to know the present correlation between marker inflammationhs CRP with hypertension. With examine to some confounding factors as LDL, GDR and WBC. The results of this study showed that thereis no correlation between hs-CRP and hypertension, especially the duration of hypertension (r = 0.5 and p = 0.002). High degree ofhypertension was not followed by the increasing level of hs CRP.