Indonesia dan Korea Selatan sepakat menginisiasi pembicaraan perundingan IK-CEPA pada 2011 untuk meningkatkan hubungan dagang dan investasi yang lebih komprehensif. Sayangnya, pembicaraan perundingan ini terkendala dan tidak jelas nasibnya. Penelitian ini mencoba menelaah penyebab kendala pembicaraan perundingan IK-CEPA. Beberapa penelitian terdahulu serupa lainnya, membahas penurunan kerjasama perdagangan Indonesia-Korea dan IK-CEPA sebagai salah satu solusinya, namun tetap terjadi kendala. Penelitian ini berusaha menjawab fenomena tersebut melalui pendekatan behavioralisme, yang mana perilaku aktor dan interaksinya dapat dijelaskan berdasarkan data-data statistik serta pernyataan resmi pemerintah Indonesia dan Korea. Penelitian ini menggunakan metode causal process tracing yang menjadi metode pada penelitian ini. Selanjutnya, penelitian ini berkesimpulan bahwa sikap pemerintah Indonesia dan Korea Selatan dalam perundingan IK-CEPA berbanding lurus dengan statistik perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan.