Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Seleksi Hibrida Jagung DR Unpad di Indonesia Berdasarkan Metode Eberhart - Russel dan AMMI Anggia E. P.; N. Rostini; Tri Hastini; E. Suryadi; S. Ruswandi; D. Ruswandi
Zuriat Vol 20, No 2 (2009)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v20i2.6641

Abstract

Uji multilokasi merupakan fase yang penting dalam menyeleksi hibrida yang stabil untuk lokasi yang luas dan untuk menyeleksi hibrida superior untuk lokasi spesifik. Untuk membandingkan dua metoda dalam menyeleksi hibrida superior dalam suatu uji multilokasi, yaitu Eberhart Russel dan Additive Main Effects and Multiplicative Interaction Model (AMMI model), sebelas hibrida diuji di delapan lokasi di Indonesia. Hasil penelitin memperlihatkan bahwa AMMI dapat memberikan lebih banyak informasi mengenai interaksi genetic dengan lingkungan (GEI) dibandingkan metoda Eberhart-Russel. AMMI model disarankan untuk digunakan sebagai alat analisis oleh Badan Pelepasan Varietas Nasional dalam merilis hibrida superior di Indonesia.
Adaptabilitas dan Stabilitas Hasil Jagung Hibrida BR Unpad di Jawa Barat pada Dua Musim yang Berbeda R. Imelda Nst; Anggia E. P.; A. Ismail; N. Rostini; Tri Hastini; S. Ruswandi; E. Suryadi; D. Ruswandi
Zuriat Vol 20, No 2 (2009)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v20i2.6642

Abstract

Evaluasi dari penampilan adaptabilitas dan stabilitas merupakan hal penting dalam hasil pelaksanaan percobaan pada lingkungan yang berbeda. Setiap varietas dalam suatu genotip harus dipertimbangkan kelebihan adaptasi atau stabilnya jika hasil rata-ratanya tinggi tetapi tingkat fluktuasi dalam kemampuan hasil akan berbeda perkembangannya pada lingkungan yang berbeda pula. Percobaan ini dilaksanakan di Jatinangor, Purwakarta and Lembang pada bulan 2008 sampai 2009. Lima belas hibrida BR ditanam menggunakan model rancangan acak dengan tiga ulangan. Data dianalisis dengan analisis varians tunggal, varians gabungan dan AMMI (additive main effects and multiplicative interantion). AMMI model merupakan kombinasi analisis dari varians terhadap efek genotip x lingkungan dengan komponen analisis utama dari interaksi genotip x lingkungan. Hibrida yang memperlihatkan stabilitas dan hasil yang cukup tinggi pada dua musim adalah hibrida DR 19 x DR 4. Sedangkan hibrida  yang memperlihatkan adaptasi spesifik adalah BR 163 x DR 16 pada lokasi Lembang musim kedua dan DR 17 x DR 16 pada lokasi Jatinangor musim pertama.
Seleksi Hibrida Topcross Jagung Manis SR Unpad Di Tiga Lokasi Di Jawa Barat Berdasarkan Stabilitas dan Adaptabilitas Tri Hastini; Anggia E. P.; R. Y. Putra; , Farida; S. Ruswandi; N. Rostini; D. Ruswandi
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6705

Abstract

Uji multilokasi merupakan merupakan tahapan penting dalam menyeleksi hibrida yang konsisten berpenampilan baik di semua lokasi pengujian ataupun yang berpenampilan baik spesifik lokasi. Dua puluh lima hibrida jagung manis SR diuji penampilannya dari bulan September 2008 sampai dengan Maret 2009 di tiga lokasi di Jawa Barat, yaitu: Jatinangor - Sumedang, Lembang – Bandung, Wanayasa - Purwakarta. Penelitian bertujuan untuk: mengidentifikasi adanya interaksi G x E pada karakter hasil; menyeleksi hibrida SR yang stabil di beberapa lokasi pengujian, dan atau yang adaptif pada lingkungan yang spesifik di Jawa Barat. Materi genetik tersebut ditanam di tiga lokasi berdasarkan rancangan tata ruang Rancangan acak kelompok dengan menggunakan 23 jagung manis hibrida SR Unpad dan dua kultivar cek sebagai perlakuan dengan setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data dianalisis dengan analisis varians, analisis varians gabungan, analisis model AMMI (additive main effect and multiplicative  interaction). Berdasarkan hasil pengujian hibrida jagung manis SR di tiga lokasi di Jawa Barat terdapat interaksi G x E pada karakter hasil. Hibrida jagung manis SR 4, SR 27, SR15, dan SR 24 merupakan hibrida yang paling stabil, namun SR 4 dan SR 24 merupakan hibrida yang memiliki hasil di atas rata-rata yang stabil di beberapa lokasi pengujian. Hibrida jagung manis SR 9, SR 25, SR 22, SR 20, SR 30, SR 28, SR 32, SR 31, SR 43, SR 47, SR 52, SB beradaptasi baik di Jatinangor dan Purwakarta, namun kurang beradaptasi di Lembang. Disarankan melakukan pengujian pada lokasi yang lebih luas kisarannya serta musim yang berbeda untuk mengetahui stabilitas dan adaptabilitas hibrida jagung manis SR secara lebih akurat.
Seleksi Hibrida Jagung DR Unpad Berdasarkan Stabilitas dan Adaptabilitas Hasil Di Delapan Lokasi Di Indonesia D. Ruswandi; Anggia E. P.; Tri Hastini; A. Suhada; N. Istifadah; A. Ismail; E. Suryadi; S. Ruswandi; N. Rostini
Zuriat Vol 19, No 1 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i1.6707

Abstract

Studi stabilitas hasil merupakan tahapan penting dalam menyeleksi hibrida superior yang beradaptasi luas ataupun yang beradaptasi sempit (spesifik lokasi). Tujuh genotip hibrida jagung diuji multilokasi di delapan lokasi yang bervariasi dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia dengan tujuan menduga interaksi genotip x lingkungan, stabilitas dan adaptabilitas hasil (ton/ha) dalam rangka pengembangan varietas unggul di Indonesia. Di setiap lokasi, sebuah percobaan dengan tujuh hibrida DR dan empat hibrida cek dilaksanakan dalam rancangan acak kelompok, diulang tiga kali. Data dianalisis dengan analisis varians, analisis varians gabungan, least significance increase (LSI), dan analisis model additive main effect and multiplicative interaction (AMMI). Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi genotip x lingkungan untuk karakter hasil tanaman jagung merupakan fenomena yang nyata. Hibrida yang memperlihatkan hasil yang tinggi dan stabil adalah Var B, G, dan F. Hibrida unggul spesifik wilayah antara lain: Var E dengan lokasi Klaten dan Var H pada lokasi Jatinangor. Var C beradaptasi spesifik pada lokasi Boyolali.
STABILITAS DAN ADAPTABILITAS HASIL JAGUNG HIBRIDA DR UNPAD DI TIGA LOKASI PADA DUA MUSIM TANAM DI JAWA TIMUR, INDONESIA R. Aprilianti; D. Ruswandi; Anggia E. P.; Tri Hastini; A. Suhada; N. Istifadah; A. Ismail; E. Suryadi; S. Ruswandi; N. Rostini
Zuriat Vol 22, No 1 (2011)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v22i1.6843

Abstract

Study adaptability is an important step to select superior hybrids which have wide adaptability or specific adaptability. Fifhteen of DR Unpad hybrids have purpose to know about stability and adaptability for yield characters (yield ton/ha), ear weight of plot (kg), ear weight of sample (kg), and grain weight of sample (kg) of DR Unpad hybrids in East Java and to determine GxE interaction on two plant seasons for build up superior variety in Indonesia. Three location and each location two seasons, fifhteen hybrids and four tester cultivar were tested and randomized complete block design with three replications. Data were analysis of variance, complete analysis variance, and AMMI. The results indicated that there was GxE interaction  for yield character. Thus, for yield performance, hybrids Var R showed high stability and high yield. Var R, C, and Var G have a wide adaptability for yield. Var C and R had specific  adaptation in marginal location in Sidoarjo  on second season. And hybrids Var F and Var B specific for Ngronggot on second season which that location was a good environment.
Contextual Teaching and Learning Approach To Improve Understanding Of Mathematical Concepts Tri Hastini
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 4 (2021): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series (Special Issue 2
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.513 KB) | DOI: 10.20961/shes.v4i6.70566

Abstract

Matematika selama ini masih dianggap pelajaran yang sulit dan menakutkan. Hal inidisebabkan karena matematika bersifat abstrak, sehingga sulit memahami konsep-konsep matematika. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, danmendorongsiswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupansehari-hari. Tujuanpenelitianiniadalahuntukmeningkatkanpemahamankonsep matematika pada materi satuan berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran yang berdampak pada peningkatan pemahaman konsep matematika.