Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Jumlah Sel Darah Pada Sirkulasi Perifer Pekerja Dengan Sistem Kerja Shift Cisillia Adhiyani; Sulasmi Sulasmi
Biomedika Vol 8 No 1 (2015): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.579 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v8i1.196

Abstract

Sistem kerja shift memberikan dampak peningkatan taraf ekonomi karyawan, perusahaan, maupun negara. Kerja shift terhadap karyawan mempengaruhi kualitas hidup, kinerja, dan kelelahan. Salah satu gangguan kesehatan karyawan yakni gangguan irama tidur berakibat perubahan hormon kortisol yang akan mempengaruhi pembentukan sel darah. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh kualitas tidur terhadap pembentukan sel darah pekerja dengan sistem shift ditinjau dari jumlah sel darah pada sirkulasi perifer. Desain penelitian deskriptif analitik pendekatan cross sectional. Metode sampling menggunakan purposive sampling. Kualitas tidur diukur menggunakan Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh-PSQI. Pemeriksaan jumlah sel darah menggunakan hematology auto analyzer. Data penelitian dianalisis menggunakan uji regresi ganda program SPSS versi 16.0 Total responden 98 orang dan berumur 17-61 tahun. Responden berkualitas tidur buruk 48 orang dan baik 50 orang. Responden berjumlah sel darah merah normal 86 orang dan lebih dari normal 12 orang. Responden berjumlah sel darah putih kurang dari normal 2 orang dan normal 96 orang. Responden berjumlah trombosit normal 96 orang dan kurang dari normal 2 orang. Hasil analisis statistik menunjukkan pengaruh kualitas tidur dengan eritrosit (p= 0.187); lekosit (p=0.385); trombosit (p=0.074); dan jumlah sel darah (p=0.389) dengan taraf kepercayaan 95%. Simpulan tidak terdapat pengaruh signifikan kualitas tidur dengan jumlah sel darah (r = 0.031).
Hubungan Usia dan Konsumsi Makanan Berlemak dengan Kolesterol Total Pada Lansia Kelurahan Serengan Surakarta Cisillia Adhiyani
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 2, No 1 (2013): Oktober
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v2i1.15

Abstract

Masa lanjut usia membawa penurunan fisik dan kecenderungan angka kesakitan meningkat, salah satunya penyakit jantung koroner. Penyakit ini menjadi penyebab utama dari total kematian penduduk Indonesia dan salah satu faktor resikonya adalah hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia dipengaruhi diet, keturunan, usia, jenis kelamin, obesitas, stress, alkohol, dan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dan konsumsi makanan berlemak dengan kolesterol total. Jenis penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode sampling menggunakan purposive sampling. Data penelitian dianalisis dengan program SPSS versi 16.0  Jumlah lansia laki-laki  13 orang dan lansia perempuan 88 dari total lansia n=101 orang. Lansia perempuan cenderung memiliki kolesterol total meningkat sejumlah 28 orang  daripada laki-laki. Kisaran umur 55-64 tahun memiliki kadar kolesterol meningkat ada 16 orang dibandingkan umur lainnya. Lansia gemar konsumsi makanan berlemak memiliki kadar kolesterol total meningkat ada 21 orang, lansia yang tidak gemar konsumsi makanan berlemak ada 8 orang yang meningkat kolesterol totalnya. Hasil pemeriksaan kolesterol total terhadap 101 sampel darah didapat kadar terendah 107 mg/dl dan tertinggi 301 mg/dl dengan rata-rata 184 mg/dl. Lansia dengan resiko sedang PJK ada 19 orang dan resiko tinggi PJK ada 10 orang berdasarkan hasil kolesterol totalnya. Hasil analisis statistik disimpulkan tidak terdapat hubungan  signifikan usia dengan kolesterol total (p=0.067; α=0.05), tidak terdapat hubungan signifikan konsumsi makanan berlemak dengan kolesterol total (p=0.057; α=0.05) dan tidak terdapat hubungan signfikan usia, konsumsi makanan berlemak dengan kolesterol total (p=0.185; α=0.05)