Pauw Budianto
Jurusan Sastra China, Fakultas Sastra, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Jln. Prof. drg. Soeria Soemantri No. 65, Bandung 40164, Jawa Barat

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Sepi Ing Pamrih dan Wuwei: Kearifan Budaya Jawa dan Tionghoa Budianto, Pauw
Zenit Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Zenit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Both Javanese culture and Chinese culture have a long history and  richness of profound thoughts concerning human beings, socially and cosmologically. Both cultures’ traditional world view have plenty of similarities, especially in the process of cultivation of human’s spiritual dimension to gain the ultimate consciousness, which in Javanese culture is called manunggaling kawula Gusti and in Chinese culture Tian-ren heyi. The process of finding the ultimate  consciousness  needs a specific mind state, called sepi ing pamrih in Javanese culture and wuwei in Chinese culture, and for which a life long gradual process is needed.          Keywords: Javanese culture, Chinese culture, mind state, sepi ing pamrih, wuwei
New HSK Tingkat Dasar sebagai Target Kompetensi Pembelajaran Bahasa Mandarin di Sekolah Menengah Budianto, Pauw
Zenit Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Zenit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to find out the possibility of implementing New HSK basic as the competence target for Mandarin teaching in high school in Indonesia. The methods used in this research is analytical descriptive that used primary and secondary data, with quantitative and qualitative analysis. Results show that the New HSK basic is very possible to be the competence target for Mandarin teaching in high school, and it also will make high school students Mandarin competence will be recognized internationally and able to compete globally.Keywords: New HSK basic, competence target, Mandarin teaching, high school
Keterkaitan New HSK dan Kurikulum Bahasa Mandarin di Perguruan Tinggi Budianto, Pauw; Laurencia, Noviana
Lingua Cultura Vol 8, No 1 (2014): Lingua Cultura Vol. 8 No. 1
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/lc.v8i1.437

Abstract

This research is to find out the correlation between the New HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi)/International Mandarin Proficiency Test and the Mandarin Skill Curriculum in higher education in Indonesia, with case study at Chinese Department of Maranatha Christian University Bandung. Methods used in this research are survey and literature studies, with quantitative and qualitative analytic description. The results show that New HSK could be used as achievement tests for students of Chinese Department at each level of study. Besides, New HSK could also be one of measurement tools for curriculum needs analysis, which means that the change of students’ achievements in New HSK would decide the adjustments of the Mandarin skill curriculum at whole.
A Comparative Study of Source Language Texts Used in the Indonesian Translations of Tao Te Ching Budianto, Pauw
Lingua Cultura Vol 13, No 1 (2019): Lingua Cultura
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/lc.v13i1.5361

Abstract

This research aimed to show the Indonesian translation of Tao Te Ching that commonly did not state clearly the source text used as translation base, although some translations put Chinese source text in its translation book. This research tried to use a comparative method to analyze the differences of source texts used in two versions of Indonesian translations of Tao Te Ching, i.e., Lika and Wang, and its impact to translation products, then compared those source texts used with five original versions of Tao Te Ching as base texts references. The results show that (1) the differences between the two source texts occur mainly in four aspects: punctuation marks, pauses, characters, text redundant, and loss. (2) Source texts used by these two Indonesian versions are very close to the most widespread original versions; He Shanggong and WangBi commentary versions, with some changes in some places. Lika source text is quite close to HeShanggong version, Wang source text is quite close to the Wang Bi version. Some intentional changes in source text occur in Lika.
PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA MANDARIN DI KELUARGA TERHADAP PENGUASAAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA MANDARIN MAHASISWA JURUSAN SASTRA CHINA MARANATHA Holic, Jessica; Budianto, Pauw
KLAUSA (Kajian Linguistik, Pembelajaran Bahasa, dan Sastra) Vol 6 No 2 (2022): Klausa Volume 6 No 2, 2022
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.13 KB) | DOI: 10.33479/klausa.v6i2.587

Abstract

Penelitian ini membahas tentang seberapa besar pengaruh keluarga terhadap penguasaan bahasa Mandarin Mahasiswa di Sastra China Maranatha. Salah satu alasan peneliti mendalami topik ini adalah meningkatnya kepentingan berbahasa Mandarin di dunia bisnis dan banyak orang yang takut masuk ke jurusan Sastra China karena tidak memiliki dasar bahasa Mandarin di Keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan teknik analisis secara deskriptif. Peneliti melakukan wawancara terhadap mahasiswa mahasiswa yang menguasai bahasa Mandarin untuk mendalami apa saja yang menjadi faktor penguasaan bahasa mereka. Hasil data yang didapat dari wawancara lalu dikaji menggunakan teori-teori akuisisi bahasa yang relevan. Contohnya adalah artikel ilmiah yang ditulis oleh ahli bahasa yang bernama Chomsky yang mengatakan bahwa pembelajaran bahasa terjadi secara natural dan lebih mudah jika dilakukan sejak kecil. Ada juga Teori dari ahli bahasa lain yang bernama Sri Hastuti yang membagi faktor pembelajaran bahasa menjadi 4 point. Pada akhirnya peneliti menemukan bahwa keluarga memang memiliki dampak yang besar dalam penguasaan bahasa Mandarin mahasiswa di Sastra China Maranatha, namun hal itu bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi proses akuisisi bahasa seorang anak. Banyak faktor lain yang saling mendukung dan mempengaruhi proses tersebut.
印度尼西亚线上汉语教学调查与研究 Survey and Research on Online Chinese Teaching in Indonesia Budianto, Pauw; 程乐乐, Lele Cheng
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36279/apsmi.v7i2.295

Abstract

[摘  要] 线上汉语教学是国际中文教育中的重要组成部分,在新冠疫情期间线上教学发挥了无可替代的作用。印度尼西亚线上汉语教学从2020年3月开始,经过一段时间的摸索,线上汉语教学逐渐走上正规化,并且取得了很大的成绩。但是大规模的开展线上教学在印尼毕竟是第一次,因此,线上汉语教学尚存在一些问题。根据我们的调查与访谈,问题主要表现在三个方面:一是汉语教师流动性较大,职业化程度较低。因为收入较低,汉语教师频繁转行。二是线上教学效果不佳,教学模式有待优化。印度尼西亚的网络设施与环境较为落后,尚不能很好地满足教学的需要,也不易构建理想的线上汉语教学模式。三是线上汉语教学资源建设有待加强。目前教师只是将纸质教材简单的数字化,距离真正的数字化教材还有很多工作要做。为了确保印度尼西亚国际中文教育的可持续发展,有必要提高汉语教师的待遇,改善线上汉语教学条件,重视汉语数字化教学资源建设。
Representasi Budaya Tionghoa dalam Serial Thailand I Told Sunset About You Droevadee, Margaretha Yoane; Budianto, Pauw
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36279/apsmi.v8i1.279

Abstract

I Told Sunset About You adalah series Thailand yang menceritakan tentang kisah percintaan remaja yang beranjak dewasa bernama Teh dan Oh-Aew. Film ini berlatar belakang tempat di Phuket, Thailand yang memiliki sebagian masyarakat berdarah Tionghoa-Thailand yang masih menanamkan budaya Tionghoa dikesehariannya, pemeran utama dalam serial ini pun memiliki etnis dan latar belakang keluarga Tionghoa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna dan tanda-tanda budaya Tionghoa di dalam series I Told Sunset About You. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Dengan menggunakan pendekatan ini, penulis mengetahui representasi budaya melalui tanda dengan mencari makna denotasi, konotasi dan mitos di serial tersebut. Hasil penelitian dapat ditunjukan melalui simbol kebudayaan yang muncul di episode-episode serial I Told Sunset About You yang memperlihatkan kebudayaan Tionghoa yaitu mie, baju berwarna merah, perayaan imlek dan kepercayaan terhadap leluhur dari tokoh di dalam serial tersebut. Selain itu dialog tentang pendidikan juga mengambil peran dalam representasi budaya Tionghoa di dalam series ini. Kebudayaan yang ditampilkan dalam series ini lekat hubungan nya dengan budaya Tionghoa. 
Comparison of cultural values in the myths of Mount Semeru and Mount Kunlun Alexandra, Angie; Budianto, Pauw
LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 20 No. 2 (2024): September
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/lite.v20i2.11329

Abstract

Myths are stories about gods and goddesses who are connected with supernatural powers, used by ancestors as instruments to interpret phenomena that could not be explained. The existence of myths functions as an educational tool to instill specific cultural values and beliefs. This exploration is directed at comparing the myths of Mount Semeru and Mount Kunlun to gain further enlightenment regarding the cultural values in the two stories. The research was managed using a comparative descriptive research method through a literature study as a data collection technique. Research has found that the cultural values that are common among the people are that mountains are believed to be the house of gods and other creatures, the peaks of both mountains are trusted to be places where humans cannot pass, and several gods and goddesses are said to have helpers in the form of animals. The differences in cultural values accepted by society are in the form of differences in figures that are prioritized in their distribution and what is prioritized in their transmission in myths. That way, it is known that each region and country still has unique characteristics and specialties in its cultural life, which are reflected in mythical stories.
CAMPUR KODE DALAM PROSES PEMBELAJARAN DARING BAHASA MANDARIN DI KURSUS X Mervine, Fenny; Budianto, Pauw
JURNAL SKRIPTA Vol 9 No 1 (2023): SKRIPTA MEI 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/skripta.v9i1.2992

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan jenis, wujud, dan penyebab yang memicu terjadinya pencampuran kode ketika proses pembelajaran bahasa Mandarin daring di Kursus X yang objek penelitian berupa anak-anak berumur sekitar 4-6 tahun
Perbandingan Kalender Imlek dan Kalender Jawa-Islam Aurellia, Hauna; Budianto, Pauw
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36279/apsmi.v8i2.347

Abstract

Kalender Imlek dan kalender Jawa bukanlah semata-mata hanya untuk menghitung hari, namun juga berkaitan dengan sejarah dan peradaban, tradisi dan urusan politik ketika kalender itu ditetapkan. Terdapat berbagai sistem penanggalan pada kalender umum yang digunakan di Indonesia yaitu sistem penanggalan masehi, Jawa, imlek, dan Hijriah di dalam satu kalender. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis persamaan dan perbedaan kalender Imlek dan kalender Jawa guna memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kedua kalender, bagaimana pengaruh kalender terhadap kehidupan sehari-hari untuk mengedukasi masyarakat tentang kedua kalender dan dengan harapan membuat masyarakat lebih menghargai keberagaman suku dan kepercayaan yang ada di suku-suku tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian adalah ditemukannya persamaan dari kedua kalender adalah tujuan dibuat, siklus tahunan, nilai simbolis dan budaya, astrologi, dan digunakan sebagai sebuah dasar ramalan. Perbedaan yang ditemukan adalah klasifikasi penanggalan, asal dan budaya, konteks penggunaan dan penyebarannya, dan sistem penanggalan dan tradisi.