Lukman Hakim
Pengurus Yatim Mandiri

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam

Al-Qur’an dan Pengentasan Kemiskinan Lukman Hakim; Ahmad Danu Syaputra
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol 6, No 3 (2020): JIEI : Vol.06, No. 03, 2020
Publisher : ITB AAS INDONESIA Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.274 KB) | DOI: 10.29040/jiei.v6i3.1310

Abstract

Berdasarkan fakta empirik tentang masalah kemiskinan di dunia, negara Islam atau negara yang mayoritas penduduknya muslim mendapat banyak sorotan. penelitian yang dilakukan oleh Dr. Nabil Subhi Ath-Thawil menemukan bahwa 30 dari 36 negara termiskin di Asia dan Afrika sebagian besar penduduknya beragama Islam. Maka tidak heran jika Islam sering kali dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti kemiskinan, kebodohan, dan kemelaratan. Dari sinilah penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana Al-Qur’an merupakan sumber dari ajaran agama Islam merespon masalah kemiskinan. Diawali dengan pembahasan makna faqir dan miskin dalam al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan latar belakang munculnya masalah kemiskinan menurut pandangan al-Qur’an dan terakhir solusi yang ditawarkan oleh al-Qur’an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain intepretatif yaitu langkah-langkah penafsiran tematik oleh ‘Abd al-Hayy al-Farmawi tentang ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits yang mengkaji masalah kemiskinan, selain itu juga menambah pandangan ulama tafsir tentang ayat-ayat tersebut. Adapun sumber dalam kajian ini menggunakan ayat-ayat al-Qur’an sebagai sumber primer dan hadis-hadis Nabi, kitab tafsir, serta karya para ulama dan cendekiawan lain yang berkaitan dengan tema pembahasan sebagai sumber sekunder. Kemudian al-Qur’an di dalam menggambarkan latar belakang munculnya masalah kemiskinan lebih ditujukan kepada kesalahan manusia itu sendiri (human error). Tentang sikap hidup yang tertanam dalam diri mereka seperti malas dan bekerja tidak sungguh-sungguh, boros dan berlebih-lebihan, kikir dan enggan berbagi dengan sesama, serakah di dalam mencari harta sehingga memunculkan kerusakan di muka bumi, serta adanya sistem dan struktur yang dibangun pada suatu masyarakat yang jauh dari nilai-nilai keadilan dan penuh dengan diskriminasi dan eksploitasi. Sedangkan untuk solusi al-Qur’an menempuh tiga jalur. Pertama, ditujukan kepada personal umat Islam di dalam memberikan panduan tentang sikap hidup dan tingkah laku yang seharusnya ditanamkan. Kedua, ditujukan kepada personal umat Islam umumnya, dan khususnya kepada masyarakat untuk membiasakan diri berbagi dan memberikan pemberian kepada orang-orang yang membutuhkan. Ketiga, ditujukan kepada para pemimpin atau penguasa untuk menegakkan keadilan dan struktur sosial yang dibangun terbebas dari penindasan, eksploitasi, dan konsentrasi kekayaan pada segelintir orang.