Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Mendorong Semangat Berwirausaha Melalui Pelatihan Service Berkala Sepeda Motor (Studi Kasus Desa Tinggar) Ahmad Fikri; Dede Andi Maulana
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i3.2484

Abstract

Kewirausahaan sangat penting bagi pemuda di sebuah bangsa. Hal ini disebabkan karena Pemuda memiliki semangat, kekuatan dan sikap idealisme yang ada pada dirinya. Semangat kewirausahaan mampu mendorong India mendongkrak perekonomiannya selama beberapa tahun terakhir. Kewirausahaan mendorong adanya kreativitas dan ekonomi kreatif bagi Bangsa Indonesia. Ekonomi kreatif menyumbangkan 7,1% dari PDB. Salah satu jenis usaha yang penting saat ini adalah service berkala sepeda motor. Sepeda motor memerlukan servis berkala untuk menjamin kondisi kendaraan dalam keadaan prima saat  digunakan oleh pengendara. Jumlah sepeda motor di Indonesia pada tahun 2014 adalah 92.976.240 unit. Jumlah yang sangat banyak tersebut memberikan peluang bagi para pemuda untuk berwirausaha di bidang servis sepeda motor. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan bagi para pemuda untuk dapat melakukan wirausaha di bidang servis sepeda motor. Tujuan pelatihan service kendaraan sepeda motor adalah untuk memberikan pemahaman kepada para pemuda di Desa Tinggar dan dan memberikan motivasi untuk berwirausaha  dibidang servis sepeda motor. Metode pelaksanaan kegiatan adalah workshop yang terdiri dari  training kewirausahaan,  training servis berkala dan simulasi servis berkala. hasilnya berupa peningkatan semangat berwirausaha dan sikap aktif yang menunjukkan  keterampilan servis berkala pada peserta pelatihan yang lebih mahir. Semangat berwirausaha dan keterampilan servis berkala akan menjadi bekal bagi para pemuda di desa tinggar untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Pengaruh Masa Filler Composite Dari Serat Jerami Terhadap Nilai Tegangan Tarik Bahan Untuk Aplikasi Body Mobil Listrik Ahmad Fikri; Cecep Nana Nasuha; Selamet
Jurnal Fakultas Teknik Kuningan Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Fakultas Teknik UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Fakultas Teknik Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hal yang terpenting dalam merancang mobil ini adalah efisiensi energi untuk dapat menghasilkan performance mobil yang baik. Salah satu langkah untuk efisiensi energi pada mobil listrik adalah penggunaan body mobil yang ringan. Serat jerami memiliki merupakan natural fiber yang ringan dan geometri yang cukup panjang sehingga dapat meningkatkan kekuatan dari komposit untuk aplikasi mobil listrik. Matrik yang digunakan adalah resin Epoxy BQTN-EX 157 dan filler serat jerami pasca panen. Metode yang digunakan untuk mengetahui tegangan tarik adalah dengan menggunakan uji tarik. Standar yang digunakan dalam pengujian ini adalah ASTM D-638. Hasil optimal ditunjukan pada sampel dengan masa 3 gr yaitu 9,07 MPa. Hal ini disebabkan oleh ikatan antar molekul matrik dan filler terbentuk dengan baik sehingga meningkatkan nilai tegangan tarik.
Pengaruh Panjang Serat Jerami Terhadap Tegangan Tarik Pada Komposit Untuk Aplikasi Mobil Listrik Cecep Nana Nasuha; Ahmad Fikri; Ahmad Rizal
Jurnal Fakultas Teknik Kuningan Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Fakultas Teknik UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Fakultas Teknik Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi baru dan terbarukan (EBT) merupakan isu internasional pada saat ini. Salah satu produk di bidang otomotif yang menggunakan EBT adalah mobil listrik. Cara agar mobil listrik bisa hemat energi adalah dengan menurunkan masa mobil tersebut dengan cara perubahan material logam ke komposit pada body mobil listrik. Penggunaan natural fiber berupa serat jerami akan lebih efisien dan ramah lingkungan. Kekuatan komposit bisa diketahui dengan uji tarik bahan dengan menambakan variasi panjang serat jerami. Serat jerami dipanaskan sampai 35oC kemudian dicampurkan dengan resin epoxy BQTN-EX 157. Nilai tegangan tarik yang paling optimum ditunjukan pada panjang serat 5 mm yaitu 12,17 MPa. Hal ini disebabkan ikatan atar molekul yang kuat terbentuk pada filler dan matrik.
Analisis Emisi Gas Buang pada Sepeda Motor Honda Revo Fi Berbahan Bakar Campuran Pertalitee dan Spiritus Ahmad Fikri; Agus Adi Nursalim; Fikri Ulul Albab; Endi Rohendi
Jurnal Fakultas Teknik Kuningan Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Fakultas Teknik UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Fakultas Teknik Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emisi gas buang kendaraan bermotor memiliki efek negatif terhadap kualitas udara. Beberapa zat yang dapat memberikan efek negatif terhadap kualitas udara antara lain, karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SOx), dan partikulat (PM10). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengurangi kadar emisi gas buang CO, HC, CO2 dan O2 gas buang yang berbahaya bagi lingkungan dan mahluk hidup. Bahan bakar yang di gunakan adalah 1 liter pertalite campur dengan variasi ukuran spiritus yaitu 50 ml, 150 ml dan 250 ml. Pengujian dilakukan di labotarium Teknik dan bisnis Sepeda Motor SMK Negeri 1 Japara Kuningan. Alat ukur yang digunakan adalah Exhaust Gas Analyzer Type Qrotech QRO-401 Merk Sukyoung, gelas ukur. Sepeda motor yang diuji emisi gas buangnya adalah sepeda motor Revo FI (Fuel Injection) tahun 2014. Metode penelitian deskriptif kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan campuran bahan bakar pertalite dan Spiritus dapat mengurangi kadar emisi gas buang pada sepeda motor Honda Revo FI terutama HC (Hidrokarbon) dan CO2 (Karbon Dioksida) contoh kadar emisi gas buang HC (%) pada petralit murni penurunan tertinggi dari petralit murni ke petralite campuran 250 ml yaitu dari 1907,67 ppm turun menjadi 58,67 ppm = turun 1849 ppm, pada RPM 3250 dan kadar CO2 penurunan tertinggi dari petralit murni ke petralit campuran 50 ml yaitu dari 4,60 % turun menjadi 3,53 % = turun 1,07 %, pada RPM 2750 tetapi tidak mengurangi performa mesin, terlihat pada warna busi masih berwarna coklat.
Analisis Pola Las Spiral pada Pengelasan GMAW terhadap Kekuatan Tarik pada Baja Karbon Rendah Ahmad Fikri; Uyu Wahyudin; Awan Purnama
Jurnal Fakultas Teknik Kuningan Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Fakultas Teknik UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Fakultas Teknik Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan tersebut harus didukung dengan adanya pembangunan infrastruktur, fasilitas dan pabrikasi. Fabrikasi dan kontruksi baja merupakan salah satu aspek penting dan pembangan tersebut. Selain itu proses pengelasan merupakan bagian terpenting dari fabrikasi dan konstruksi baja. Proses pengelasan harus melalui proses pengajian mekanis terlebih dahulu hal ini dikarenakan uji mekanis menunjukkan kemampuan baja dalam menghadapi beban. Beberapa perlakukan telah dikaji untuk meningkatkan nilai kekuatan tarik tersebut salah satunya adalah merubah pola gerakan elektroda menjadi spiral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prilaku material setelah mengalami pengelasan dengan pola las spiral pada pengelasan GMAW terhadap kekuatan tarik baja karbon rendah. Baja karbon rendah yang digunakan adalah baja ST37. Metode yang digunakan adalah metode las spiral vertikal dengan standar pengujian JIS Z 2241:2011. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekuatan tarik pada pola pengelasan spiral vertikal menunjukkan nilai kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan pola pengelasan spiral horizontal. Nilai kekuatan tarik pada pengelasan dengan pola spiral vertikal menunjukan nilai 444,04 N/mm2. Sedangkan nilai kekuatan tarik pada pengelasaan spiral horizontal menunjukkan nilai 443,63 N/mm2. Perbedaan ini dimungkinkan karena luas permukaan di daerah HAZ yang terbentuk pada proses pengelasan. Luas permukaan tersebut terbentuk karena adanya gerakan pola spiral pada spesimen. Hal ini menjadikan fasa yang terbentuk lebih tercampur pada saat terjadi solid solution.