Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Strategi Pengembangan Industri Kreatif Dalam Mewujudkan Kota Cerdas Agus Rochani
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini kawasan perkotaan dan perdesaan berlomba dalam memenangkan persaingan investasi. Berbagai cara dilakukan baik dalam lingkup internal melalui penguatan kapasitas personal, masyarakat, maupun kelembagaan maupun dalam konteks ekternal melalui kerjasama antar wilayah. Kondisi ini menjadikan peran kemitraan strategis memegang peranan penting dalam mempercepat pertumbuhan wilayah. Salah satu aspek penting dalam membentuk karakter kota cerdas adalah mendorong sektor bisnis khususnya industri kreatif. Industri ini sangat spesifik, karena mengandalkan kepiawaian, kreatifitas serta kecerdasan dalam melihat peluang usaha serta mengembangkan menjadi sektor ekonomi yang produktif. Terlebih di tengah era informasi yang akut dengan berbagai kemudahan/ multi media, maka perkembangan industri kreatif memiliki peluang yang sangat tinggi untuk dikembangkan sebagai basis perekonomian rakyat.
KARAKTERISTIK KORIDOR JALAN DITINJAU DARI FISIK RUANG Studi Kasus : Koridor Jalan MT Haryono Kota Kendari Fikrani Fadhilla Asha; Agus Rochani
Jurnal Planologi Vol 14, No 1 (2017): April 2017. Thema Permasalahan Transportasi Perkotaan
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v14i1.3857

Abstract

ABSTRACTUrban economic growth is gradually change the land use from the residential into commercial. This kind of development character could decrease the quality of the physical space and its impact that the cities were losing its’ character. Shop-lined along the road is not good in terms of the aesthetics of the city. These symptoms appear during the difficult of road users to identify their location. The elements in the corridors look physically diverse, random and not unique to easily recognizable because of those problems the need for the study of the physical characteristics of the corridor space Jl. MT Haryono is had to be done which is one of the commercial corridor in Kendari so that it can be seen should be noticed in order to accommodate changes.The method that used in this study is a qualitative method that aims to make a systematic description or picture of the physical characteristics of the corridor space Jl. MT Haryono, stock of knowledge that is presented in the study of the theory does not become limiting the study but is used as an opening insight to recognize the object of research. The analysis technique used is the visual analysis, and descriptive empirical. While the discussion is done by using several approaches. The output generated is the physical characteristics of the corridor space Jl. MT Haryono as seen from the path element, enclosure space, architectural pattern and street trees surrounding the corridor. The research results are influenced by the characteristics of the corridor function ± 80% of commercial buildings including the type of large commercial building plots with a single function or mix-used, and the type of commercial building single row. Commercial buildings represent the value of local distinctiveness and uniqueness in social and economic activities are shown through the decomposing of  the southeast Sulawesi’s custom house.Keywords: Characteristics,Corridor
EVALUASI MANAJEMEN PASAR TRADISIONAL BERDASARKAN ASPEK PELAYANAN PRIMA (STUDI KASUS PASAR TRADISIONAL PETERONGAN SEMARANG) Vinda Adeliana; Mohammad Agung Ridlo; Agus Rochani
Jurnal Planologi Vol 14, No 2 (2017): Oktober 2017. Thema Open Space dan Pasar Tradisional
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v14i2.3873

Abstract

       Efforts to control the management of traditional markets in terms of service excellence is expected to be carried out in synergy and more directed to the traders, buyers and market manager Peterongan. In His understanding of management's evaluation of traditional markets in terms of excellent service performed quantitative descriptive approach (quantitative approach) with a rationalistic approach. Through this approach, the researchers were able to find common ground as well as perceptions of a diverse range of different data. As a measure of evaluation used 6 main parameters, which include a) the effectiveness, b) efficiency, c) adequacy, d) equity, e) responsiveness, f) accuracy.      From the analysis conducted by researchers concluded that management is not optimal Peterongan market so that the evaluation results in terms of excellent service said to be "unfit". Especially in performing maintenance and care market, difficulties including costs and building maintenance program budget limited market and the lack of control of the market manager. On the other hand, the macro policy of the government is quite conducive to efforts to create traditional markets orderly, organized, safe, clean and healthy. Relating to matters that needed a more traditional markets to thrive and have a good competitiveness. In this case the performance of the government to manage Peterongan market should be improved to provide excellent service to traders and buyers.Keywords: Evaluation, Excellent Service, Traditional Market
Karakteristik Perilaku Pengguna Ruang Publik Di Kota Semarang (Studi Kasus: Taman Progo, Taman Indonesia Kaya, Dan BKB) Mila Karmila; Agus Rochani
Jurnal Planologi Vol 17, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v17i1.9171

Abstract

ABSTRACTThe aims of this studi were (i) to describe negative motive of visitors in public space (ii) to explore the public space conditions that endorse the negative behaviour; (iii) the explore the positive behaviour; (iv) to explore positive variables related to public space; and (v) to describes dan mapping behaviour in public space in Semarang City. The methods of this study was mixed methods, combining between qualitative dan quantitative analyze. The number sampel were 243 respondens spreading in 3 public spaces location (Taman Progo, Taman Indonesia Kaya and Banjir Kanal Barat). The result of the research showed that the most user of public space were student and student of universities. The such motives were the public space is free of charge, easy access, nearby and open 24 hours. The variables that influence negative behaviour were the design of public space, lighting, operational timing, and availability of public space officers. The positive benefits of public space were depends on facilities and its design. The Positive public space were for education, socialization, sport activities, recreation and relaxation.Keywords : characteristic, public space and users ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah: (i) mendeskripsikan motif berperilaku negatif saat menggunakan ruang publik di Kota Semarang  terutama para remaja; (ii) mengeksplorasi  variabel  kondisi  ruang publik yang menjadi pendorong perilaku negatif; (iii) mengeksplorasi variabel kepribadian yang terkait dengan perilaku positif; (iv) mengeksplorasi variabel yang  terkait  manfaat  positif  ruang publik di Kota Semarang; dan (v) melakukan penggambaran (descriptif) dan pemetaan (mapping) perilaku pengguna ruang publik di Kota Semarang. Metode penelitian ini adalah mix method, yaitu gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Responden dalam penelitian ini sebanyak 243 yang tersebar di 3 (tiga) taman yaitu taman Progo, Taman Indonesia Kaya dan Taman BKB. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pengguna ruang publik sebagian besar merupakan usia remaja yang berprofesi sebagai mahasiswa/mahasiswi dan pelajar. Hal tersebut dikarenakan ruang publik merupakan tempat yang tanpa biaya (gratis), lokasinya dekat serta akses yang sangat bebas dengan waktu operasional 24 jam. Kondisi ruang publik di Kota Semarang bisa menjadi pendorong perilaku negatif pengguna ruang publik seperti design taman (kerindangan pohon, desain tempat duduk, smoking area, fasilitas persampahan), pencahayaan (kurangnya pencahayaan), waktu operasional, serta aparat dan fasilitas keamanan. Manfaat positif ruang publik yang dapat dirasakan oleh pengguna ruang publik didasari dengan adanya fasilitas-fasilitas di ruang publik itu sendiri maupun design ruang publik. Manfaat positif tersebut diantaranya ruang publik bermanfaat sebagai sarana edukasi dan sosialisasi (berkumpul ataupun mengerjakan tugas kelompok), sarana olahraga, rekreasi maupun relaksasi.Kata Kunci: karakteristik, ruang publik, pengguna
Kesesuaian Perubahan Penggunaan Lahan Dengan Rencana Tata Ruang Di Kawasan Peri-Urban Rizky Suprayogi; Agus Rochani
Jurnal Kajian Ruang Vol 1, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.617 KB) | DOI: 10.30659/jkr.v1i2.20031

Abstract

ABSTRACTThe suburban area is an area that has experienced many changes in land use, especially changes in agricultural land use to non-agricultural. With increasing activity, the demand for land also increases, causing development to widen to the suburban areas. As a result, there has been a tendency to shift urban functions to suburban areas. The development in the area around the city, has a negative impact on the condition of the city itself if it is not properly monitored and anticipated. The appearance of mismatches between land use and land designation regulations is an example of the negative impact resulting from the irregular rate of land use change. Conflict of interest over land use allows inconsistencies between land use and its allotment plan. With the land use mismatch phenomenon, an analysis is needed to see the rate of land use change and its suitability with the regulations on land use designation that have been made. The research method used is descriptive analysis method by comparing between case studies that have been there before. The case studies are drawn from previous studies with the same theme regarding the suitability of land use change with spatial planning. Analysis of land use changes and findings of mismatches between land use and spatial planning are expected to be considered in evaluating the implementation of spatial plans and determining future policy directions.Keywords: Land Use, Land Use Change, Urban Fringe, Spatial PlanningABSTRAKDaerah pinggiran kota merupakan wilayah yang banyak mengalami perubahan penggunaan lahan terutama perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian. Dengan kegiatan yang semakin meningkat, maka kebutuhan lahan juga semakin meningkat, menyebabkan perkembangan melebar ke daerah pinggiran kota. Akibatnya muncul kecenderungan pergeseran fungsi-fungsi perkotaan ke daerah pinggiran. Perkembangan pada area sekitar kota, memiliki dampak negatif bagi keadaan kota itu sendiri jika tidak diawasi dan di antisipasi dengan baik. Munculnya ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan aturan peruntukan lahan merupakan contoh dampak negatif yang ditimbulkan dari tidak teraturnya laju perubahan penggunaan lahan. Benturan kepentingan atas penggunaan lahan memungkinkan terjadinya ketidakselarasan antara penggunaan lahan dengan rencana peruntukannya. Dengan adanya fenomena ketidaksesuaian penggunaan lahan tersebut perlu adanya anlisis untuk melihat laju perubahan penggunaan lahan serta kesesuaian nya dengan peraturan peruntukan penggunaan lahan yang sudah dibuat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan membandingkan antara studi kasusstudi kasus yang sudah ada sebelumnya. Studi kasus diambil dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mengangkat tema yang sama tentang kesesuaian perubahan penggunaan lahan dengan rencana tata ruang. Analisis perubahan penggunaan lahan dan temuan ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan rencana tata ruang diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam mengevaluasi impelmentasi rencana tata ruang dan penentuan arahan kebijakan kedepannya.Kata kunci: Penggunaan Lahan, Perubahan Penggunaan Lahan, Peri-Urban, Rencana Tata Ruang
STRATEGI CITY BRANDING DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN Alika Fathinnah; Agus Rochani; Mila Karmilah
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i1.20367

Abstract

Daerah di Indonesia berlomba buat memperkenalkan sektor pariwisata wilayah masing-masing. Persaingan antar wilayah tadi akhirnya mendorong setiap wilayah melakukan upaya pemasaran pariwisata atau dikenal dengan City branding, merupakan proses atau bisnis menciptakan merk berdasarkan suatu kota buat mempermudah pemilik kota tadi memperkenalkan kotanya pada sasaran pasar (investor, tourist, talent, event) menggunakan memakai kalimat positioning, slogan, icon, perunjukan & banyak sekali media lainnya.Indonesia banyak memiliki potensi dalam sektor pariwisata, Akan tetapi banyak yang masih belum mengetahui atau mengenal city branding. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas city branding dan strategi city branding dalam menarik wisatawan. Metode penelitian yang penulis digunakan yaitu literature review. Kesimpulannya bahwa pemasaran citra (Image marketing) berpengaruh terhadap strategi city branding suatu kota.