This Author published in this journals
All Journal Jurnal Akta
Sri Endah Wahyuningsih
Fakultas Hukum UNISSULA

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Oleh Notaris Dalam Membuat Akta Perjanjian Notariil Yogi Hanapiah; Sigit Prihanto; Sri Endah Wahyuningsih
Jurnal Akta Vol 5, No 1 (2018): March 2018
Publisher : Program Magister (S2) Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/akta.v5i1.2538

Abstract

ABSTRACTSocial life in everyday life often occurs between individual agreements with other individuals. The agreement between two or more individuals to perform an act to achieve a common goal is called an agreement. The covenant that is often used in everyday life is an agreement in oral form in the absence of a bond, so that if one party denies there is no legal sanction. People who want to make a written agreement can be made before a Notary. In making the agreement the parties freely express the intent and contents of the agreement before the Notary, but the problem is not all Notaries have the legal knowledge and ability enough to make the agreement in accordance with the wishes of the client. For that in the making of notarial agreement deed, there are things to note Notary, so that in making notariil deed can according to client wish without violating the rules that have been determined. The purpose of writing this journal is to know and analyze things that need to be noticed by Notary in making notarial agreement deed. The theory used is the theory of legal certainty associated with the notarization agreement deed made Notary can certainly not violate the rules that have been determined. The method used in the writing of this journal is literature method review books against books related to the theme of the journal that I created and also sourced from several journals from the internet. In making a notarial agreement deed, a notary must pay attention to matters in making the agreement, for which the Notary must use the precautionary principle in the making of Notariil agreement deed.Keywords: Agreement, Notarial Agreement, NotaryABSTRAKKehidupan bermasyarakat dalam sehari-hari sering kali terjadi kesepakatan antara individu satu dengan individu lain. Kesepakatan yang terjadi antara dua individu atau lebih untuk melakukan suatu perbuatan demi mencapai tujuan bersama disebut perjanjian. Perjanjian yang seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah perjanjian dalam bentuk lisan tanpa adanya suatu ikatan, sehingga jika salah satu pihak mengingkari maka tidak ada sanksi hukum. Masyarakat yang ingin membuat perjanjian secara tertulis dapat dilakukan dihadapan Notaris. Dalam pembuatan perjanjian para pihak bebas mengutarakan maksud dan isi perjanjiannya dihadapan Notaris, namun permasalahannya tidak semua Notaris memiliki pengetahuan hukum dan kemampuan yang cukup untuk membuat perjanjian yang sesuai dengan keinginan klien. Untuk itu dalam pembuatan akta perjanjian notariil, ada hal-hal yang perlu diperhatikan Notaris, agar dalam pembuatan akta notariil dapat sesuai dengan keinginan klien tanpa melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Notaris dalam membuat akta perjanjian notrariil. Teori yang digunakan adalah teori kepastian hukum yang berkaitan dengan akta perjanjian notariil yang dibuat Notaris dapat dipastikan tidak melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah metode literatur kaji pustaka terhadap buku-buku yang berhubungan dengan tema jurnal yang saya buat dan juga bersumber dari beberapa jurnal dari internet. Dalam membuat akta perjanjian notariil, notaris perlu memperhatikan hal-hal dalam membuat perjanjian, untuk itu Notaris harus menggunakan prinsip kehati-hatian dalam pembuatan akta perjanjian Notariil.Kata kunci: Perjanjian, Akta Perjanjian Notariil, Notaris
Sanksi Terhadap Notaris Yang Melakukan Tindak Pidana Menurut Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia Nur Cahyanti; Budi Raharjo; Sri Endah Wahyuningsih
Jurnal Akta Vol 5, No 1 (2018): March 2018
Publisher : Program Magister (S2) Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/akta.v5i1.2617

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah: Untuk menganalisis perbuatan yang merupakan tindak pidana yang bisa dilakukan oleh notaris menurut hukum positif saat ini dan untuk menganalisis terhadap notaris yang melakukan tindak pidana menurut perundang-undangan di Indonesia? Penelitian ini adalah dengan pendekatan yuridis-normatif yang bersumber dari pengumpulan data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder, kemudian dianalisis dengan metode analisis kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif.Hasil temuan peneliti menunjukkan bahwa tindak pidana yang dapat dilakukan oleh notaris adalah pemalsuan, terhadap akta (akta fiktif), keterangan dalam akta, legalisasi, waarmerking, pencocokan fotocopy, dan tanda tangan; Penggelapan, bahwa mengaku sebagai milik sendiri segala sesuatu barang sebagian/seluruhnya yang ada dalam kekuasaan Notaris, dititipkan dengan dasar kepercayaan kerena kewenangan Notaris yang bukan milik/kepunyaan Notaris; Penipuan, bahwa melakukan kebohongan/rangkaian kebohongan/tipu muslihat untuk menguntungkan Notaris secara melawan hukum/tidak sesuai dengan ketentuan. Tidak adanya sanksi pidana dalam UUJN, peraturan yang mengatur mengenai sanksi terhadap Notaris menjadi kurang sempurna, karena tidak adanya sanksi yang tegas dan sanksi yang jelas akan tindakan-tindakan yang dikategorikan tindak pidana khusus yang hanya dapat dilakukan oleh Notaris yaitu Tindak Pidana Notaris (TPN), yang kenyataannya belum ada satupun peraturan yang mengatur mengenai hal tersebut. Sanksi yang tersisa dalam UUJN hanyalah murni sanksi administratif dan sanksi perdata sajaKata Kunci : Sanksi, Notaris dan Tindak Pidana.                                                                  ABSTRACT The purpose of this study are: To analyze the act which is a criminal act that can be done by notary according to the positive law at this time and to analyze to notary which do crime according to legislation in Indonesia?This research is a juridical-normative approach that comes from collecting data obtained from primary data and secondary data, then analyzed by qualitative analysis method. The data collection technique used is literature study. Data analysis techniques used qualitative data analysis.The findings of the researcher indicate that the criminal act which can be done by a notary is falsification, to deed (fictitious deed), statement in deed, legalization, waarmerking, copying match, and signature; The embezzlement, that claims to be the property of all things in part / entirely existing in the power of a Notary, is entrusted with the basis of trust because of the authority of a Notary who does not belong to a Notary; Fraud, that lie / series of lies / deceptions to benefit Notaries unlawfully / not in accordance with the provisions. In the absence of criminal sanctions in the UUJN, the regulations governing sanctions against Notary become imperfect, due to the absence of strict sanctions and clear sanctions on acts categorized as special crimes that can only be done by Notaries namely the Criminal Act Notary (TPN) , which in reality there is no single rule that regulates about it. The remaining sanctions in UUJN are purely administrative sanctions and civil sanctions only.Key Words : Sanctions, Notaries and Criminal Acts.
Keterlibatan Pejabat Notaris Terhadap Perbuatan Melawan Hukum Dan Turut Serta Melakukan Tindak Kejahatan Dalam Pemalsuan Dokumen Abdul Jalal; Suwitno Suwitno; Sri Endah Wahyuningsih
Jurnal Akta Vol 5, No 1 (2018): March 2018
Publisher : Program Magister (S2) Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/akta.v5i1.2551

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keterlibatan pejabat notaris terhadap perbuatan melawan hukum dan turut serta melakukan tindak kejahatan dalam pemalsuan dokumen dan menganalisis pertanggungjawaban atas keterlibatan pejabat notaris terhadap perbuatan melawan hukum dan turut serta melakukan tindak kejahatan dalam pemalsuan dokumenPenelitian ini adalah dengan pendekatan yuridis-normatif yang bersumber dari pengumpulan data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder, kemudian dianalisis dengan metode analisis kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan (undang-undang, pendapat para ahli dan literatur-literatur buku mengenai penelitian ini). Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif.Hasil temuan peneliti menunjukkan bahwa akibat hukum bagi notaris yang melakukan pemalsuan dokumen yaitu pihak penghadap/korban mengalami derita kerugian atas terbuatnya suatu akta yang mengandung keterangan palsu oleh notaris. Akta palsu yang telah dibuat dapat dibatalkan. Pembatalan akta adalah menjadi kewenangan hakim perdata, yakni dengan mengajukan gugatan secara perdata kepengadilan serta menurut Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN) dapat dikenakan Sanksi Administratif/Pelanggaran Kode Etik Profesi Notaris berupa teguran lisan, tertulis sampai dengan pemberhentian dengan tidak hormat dari Majelis Pengawas dan Sanksi Keperdataan pasal 1365 KUHPerdata tentang ganti kerugian. Pertanggungjawaban pidana bagi seorang notaris apabila terbukti notaris melakukan tindak pidana pemalsuan surat maka notaris bertanggungjawab secara pribadi atas apa yang menjadi tugas serta kewenangnnya. Berkaitan dengan pertanggungjawaban pidana, seorang notaris dapat dikenakan pidana penyertaaan yang ada pada pasal 55 dan pasal 56 angka (1) dan (2), akibat kelalaiannya atas pmalsuan surat yang dilakukan oleh pekerja notaris.Kata Kunci : Notaris, Tindak Pidana, Pemalsuan Dokumen. ABSTRACTThe purpose of this study is to analyze the involvement of notary officials against unlawful acts and participate in committing crimes in falsifying documents and analyzing the accountability of the involvement of notary officials against unlawful acts and taking part in committing crimes in the forgery of documentsThis research is a juridical-normative approach that comes from collecting data obtained from primary data and secondary data, then analyzed by qualitative analysis method. Data collection techniques used are literature studies (laws, expert opinions and book literature on this thesis). Data analysis techniques used qualitative data analysis.The findings of the researcher indicate that the legal consequences for the notary who do forgery of the document that the victim / victim suffers from the loss of a deed containing false information by the notary. Fake deeds that have been created can be canceled. The cancellation of the deed shall be the jurisdiction of civil judges, namely by filing a civil lawsuit as well as according to the Notary Law (UUJN) Law may be liable to Administrative Sanctions / Violations of the Notary Profession Code of Ethics in the form of oral reprimands, written up to disrespectful discharge from the Supervisory Board and Civil Sanction article 1365 Civil Code about compensation. Criminal liability for a notary if a notary is found to have committed a fraudulent crime of a letter, the notary is personally liable for his or her duties and responsibilities. With regard to criminal liability, a notary may be subject to criminal sanction in article 55 and article 56 numbers (1) and (2), due to his negligence on the counterfeit letters made by notary workers.Keywords: Notary, Crime, Document Fraud