Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

POLA JARINGAN KOMUNIKASI SOSIAL MASYARAKAT PERDESAAN DI DESA SUKARESIK KECAMATAN SIDAMULIH, KABUPATEN PANGANDARAN Sugiana, Dadang; Anwar, Rully Khairul; Budiono, Agung
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.296 KB)

Abstract

Penelitian dilatarbelakangi oleh banyaknya program pemerintah yang harus disampaikan kepada masyarakat. Namun tidak sedikit yang gagal dalam mensosialisasikan kebijakan tersebut. Kesalahan dalam memilih saluran komunikasi atau tidak paham dengan adanya hubungan interpersonal di antara warga masyarakat, atau juga salah dalam mengenali struktur sosial budaya dan sistem yang berlaku di suatu daerah/desa. Sehingga masyarakat salah menerjemahkan, memaknai, atau memahami pesan/informasi. Akibat selanjutnya, terjadi kesalahan pada taraf pelaksanaan, yang berarti juga kegagalan dari program pembangunan, kegagalan dari difusi inovasi, dan kegagalan dari implemetasi kebijakan secara keseluruhan. Untuk mengetahui hal itu digunakanlah metode analisis jaringan yang berusaha untuk mengetahui struktur komunikasi dan pola komunikasi yang berlaku di masyarakat, dalam hal ini di Desa Sukaresik dengan menelusuri isu program KIS, KIP dan KSKP. Data dikumpulkan dengan membuat kuesioner yang memuat tiga kelompok pertanyaan yaitu: 1) Kelompok identitas, 2) Kelompok pertanyaan pokok; 3) kelompok pertanyaan sosiometrik yang disebarkan ke seluruh responden yang berjumlah 282 KK yang dilakukan dengan cara sensus. Hasil penelitian menunjukkan pola komunikasi masyarakat pedesaan yang relatif stabil bahkan cenderung lebih merupakan budaya yang butuh waktu lama untuk mengubahnya dimana anggota masyarakat desa masih memilih hubungan interpersonal dalam kegiatan komunikasinya. Bagi masyarakat desa media masih lebih dominan digunakan semata-mata untuk mendapatkan hiburan. Kata Kunci: Komunikasi Social, Masyarakat Perdesaan, Pola Jaringan.
PENYEBARAN INFORMASI KESEHATAN MELALUI TAMAN BACAAN MASYARAKAT AL-HIDAYAH DESA CITIMUN KABUPATEN SUMEDANG Budiono, Agung; Sukaesih, Sukaesih; Khadijah, Ute Lies Siti
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.478 KB)

Abstract

Taman bacaan masyarakat (TBM) merupakan jantung pendidikan masyarakat sehingga diharapkan mampu memotivasi dan mengembangkan minat, kegemaran hingga pada informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) tidak hanya ditentukan oleh keinginan dan sikap masyarakat terhadap lingkungan kondisi masyarakat, tetapi juga ditentukan oleh ketersediaan dan kemudahan akses terhadap informasi yang dapat diperoleh. Kemudahan akses adalah tersedianya sarana dan prasarana dimana masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang penyebaran literasi informasi kesehatan melalui kegiatan yang ada di TBM Desa Citimun Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Urgensi penelitian adalah meningkatkan pemahaman literasi kesehatanyang menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan kualitas manusia dan produktivitas. Penelitian ini akan mengidentifikasi peran pemahaman masyarakat terhadap kesehatan.Penelitian ini akan menggunakan metoda action research atau penelitian tindakan yang akan dibagi ke dalam dua tujuan kegiatan. Tujuan pertama, untuk melakukan assessment kondisi eksisting upaya pemahaman masyarakat terhadap kesehatan yang saat ini dilakukan; termasuk di dalamn ya cara mengidentifikasi pemahaman masyarakat dalam mengadaptasi media; mengidentifikasi efektifitas media komunikasi untuk memperoleh informasi yang digunakan saat ini; dan mengidentifikasi komponen TBMdengan melakukan kerjasama dalam menyebarkan kesehatan. Tahap kedua, bertujuan untuk merumuskan model keberadaan TBM dalam konsep penyebaran literasi kesehatan. Kata Kunci: Literasi Kesehatan, Penyebaran Informasi, Taman Bacaan Masyarakat
Peran Masyarakat Sipil dalam Pemberantasan Korupsi : Pembelajaran dari Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam (GNPSDA) Epakartika, Epakartika; Murnawan, Rizky Nugraha; Budiono, Agung
Integritas : Jurnal Antikorupsi Vol. 5 No. 2-2 (2019): INTEGRITAS Volume 05 Nomor 2-2 Tahun 2019
Publisher : Komisi Pemberantasan Korupsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.74 KB) | DOI: 10.32697/integritas.v5i2-2.485

Abstract

Civil society has an important role in fighting corruption agenda. This paper wants to describe and analyze how the role of civil society in to support The National Movement to Save Natural Resources activities were initiated by the Corruption Eradecation Commision (CEC) involving several other parties such as the Regional Government, Ministries/Institutions. This paper examines how involving the civil societies groups in efforts to improve the management of natural resources could have a positive impact not only in supporting corruption prevention and eradication work, but also encourages the evolution of the role of civil society from information providers to implementers in GNP SDA activities.
KARAKTERISTIK PRAMUWISATA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA AGRO DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Saepudin, Encang; Budiono, Agung; Rusmana, Agus
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v6i1.9689

Abstract

AbstrakBerdasarkan pada data RPJMD Kab. Bandung Barat Tahun 2013-2018, Bandung Barat memiliki potensi wisata alam yang sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan beberapa desa menjadi desa wisata. Selain potensi daerah di sektor agro baik pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan, Kabupaten Bandung Barat juga memiliki beberapa potensi di bidang pariwisata baik wisata alam, wisata minat khusus maupun jenis wisata lainnya. Kawasan wisata KBB dibagi dalam 3 zona wisata utama, yaitu Zona Bandung Utara, Bandung Selatan, dan Bandung Barat. Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan lima desa menjadi desa wisata. Kelima desa wisata  tersebut adalah  Suntenjaya di Kecamatan Lembang, Rende (Cikalongwetan), Sirnajaya (Gununghalu), Mukapayung (Cililin), dan Cihanjuang Rahayu (Parongpong).  Untuk mengembangkan desa wisata ini diperlukan  pengelola yang handal dan berkarakter. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui  karakteristik pramuwisata dari segi  kredibilitas sumber dan daya tarik sumber.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, Focus Group Discussion, dan setudi pustaka. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif dengan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Uji Validitas dan reliabilitas yang dilakukan yakni melalui proses trianggulasi data dan trianggulasi sumber. Informan dalam penelitia ini adalah para pengelola desa wisata dan Aparatur pemerintahan desa Mekarwangi berjumlah 9 orang. Manfaat penelitian yakni  sebagai  masukan bagi pemerintah dan beberapa pihak yang terkait mengenai strategi komunikasi (pola komunikasi efektif) dalam pengembangan desa wisata.  Hasil penelitian menunjukkan Kredibilitas sumber didasarkan kepada kualifikasi pendidikan atau pengalaman sumber, penguasaan materi wisata agro, dan sikap berbahasa. Sedangkan daya tarik dititikberatkan kepada pembentukan citra diri positif dengan memperhatikan empat komponen yakni  sikap, motivasi, persepsi, dan kognisi.Kata Kunci: desa wisata, strategi komuniasi, desa wisata agroAbstractBased on 2013-2018 Bandung District’s RPJMD data, Bandung Barat has great natural tourism potential. Therefore, the local government determined some villages to become natural tourism sites. Beside local potential of agro sectors, such as, agriculture, plantation, forestry, animal farms, and fishery, Bandung Barat has also some tourism potentials, both natural tourism, special interest tourism, and other kind of tourism. Bandung Barat District (KBB) tourism areas are divided into three main tourism zones, those are, Bandung Utara (North) Zone, Bandung Selatan (South) Zone and Bandung Barat (West) Zone. In 2014 the government of Bandung Barat District determined five villages as the tourism sites. They are Suntenjaya at Lembang County, Rende (Cikalongwetan), Sirnajaya (Gununghalu), Mukapayung (Cililin), and CihanjuangRahayu (Parongpong). To develop the villages as tourism sites, it is needed reliable and characteristic managers. This research aims to find out guide’s character from the source’s credibility and attractiveness. This research used qualitative approach. Data was collected through observation, interviews, focus group discussion, and literature study. Data analyzing technique used was descriptive analyses with data reduction, data presentation and conclusion draw or data verification. Validity and reliability test conducted by data and resources triangulation.Informants of this research were tourism village managers and nine local government officers of Mekarwangi. The research’s benefits are as input for the government and related parties to communication strategy (effective communication pattern) in tourism village development. The results show that the resources credibility is based on resources’s qualification of education or experience, knowledge of agro tourism materials, and language behaviour. Mean while, attractiveness is focused at positive self image form by considering of four components, i.e. attitudes, motivation, perception and cognition.Keywords: Village tourism, communication strategy, agro-tourism  Â