Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rencana Strategi Bersaing Dan Pemasaran Dengan Metode K-Means Cluster, Multidimensional Scaling, Dan Cross Classified Frequency Budiono, B
Jurnal Teknik Industri Vol 4, No 2 (2003)
Publisher : Department Industrial Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3475.77 KB) | DOI: 10.22219/JTIUMM.Vol4.No2.1-10

Abstract

Marketing represent method which used by a lot of side in development or extehsion of market compaxtnent.By defenitif Marketing is an sqcial process and manajerial making individual and group. obtaining what they require and wish, through reciprocal transfer and creation of product and value \Mith others. lndustrial engineedng of muhammadiyah malang university as an institution under shade of Private sector College that is university of muhammadiyah malang. of cours€ very pay aftention to marketing problem. because it caanot deni€d that marketing playing a part important in student improvement in amount. With data existence that is degradation tendency sum up student, of cowse required an effective marketing system to utilize the improvcment of sum up student. K_Means Cluster, Multidimensional Scaling and Cross Classified Frequency rcpresenting some of appliance of analysis used in determination of market segment of Induslrial engineering, by K_Means [is] Cluster, position of industrial engineering UMM compared to competitor with Multidimensional Scaling and also Cross Classified Frequency ( crosstab ) analysis which used in behavioral determination of Industrial engineering consumer of I-IMM. Applying frorn analysis expected to bring positive impact to marketing formulation of industrial engineering of UMM, that is marketing more emphasized at segment of certain ma.ket with paid attention to segment of analysis resul! for tlle competitor, hence the marketing more emphasized at competitor according to analyse result and for crosstab, marketing €mphasized at a consumer behavior in chosening Industrial engineering of UMM, that is by tipologi consumer behavior. so that th€re is imFovement quantitatively sum up Industrial engineering student of tMM after analysis conducted.
MEKANISME IMBAL JASA LINGKUNGAN DI SUB-DAS CIKAPUNDUNG (Studi Kasus pada Desa Cikole dan Desa Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat) Napitupulu, Dinda Febrima; Asdak, Chay; Budiono, B
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.89 KB) | DOI: 10.14710/jil.11.2.73-83

Abstract

ABSTRAKMekanisme Imbal Jasa Lingkungan (IJL) merupakan salah satu upaya dalampengelolaan sub-DAS. Mekanisme ini telah diimplementasikan di sub-DAS Cikapundung.Kesepakatan program IJL di sub-DAS Cikapundung terjadi antara kelompok tani Giri PutriDesa Cikole dengan Pustanling dan kelompok tani Syurga Air dengan PT Aetra. BPLHDberperan sebagai mediator dalam kesepakatan ini. Pada pelaksanaannya, mekanisme IJL disub-DAS Cikapundung dikategorikan sebagai mekanisme IJL yang belum sepenuhnyamencerminkan mekanisme IJL yang berkelanjutan. Kriteria mekanisme IJL yangberkelanjutan seharusnya memenuhi aspek-aspek: realistic, voluntarily, conditional, danpro-poor (Munawir, 2009). Pada mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung hal ini belumsepenuhnya terjadi.Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yangdapat dilakukan agar mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung menjadi berkelanjutan.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan datadilakukan melalui wawancara dan kuisioner dengan kelompok tani Syurga Air dan GiriPutri, PT Aetra, Pustanling, BPLHD, serta LP3ES. Analisis yang dilakukan adalah analisiskesenjangan, analisis peran faktor dan analisis SWOT. Mekanisme IJL di sub-DASCikapundung belum berjalan secara berkelanjutan dikarenakan masalah dalamkelembagaan dalam pengelolaan dan monitoring perkembangannya di lapangan. Selain itudana yang diberikan kepada kelompok tani juga masih tergolong belum mencukupi untukaktivitas konservasi lahan. Untuk mewujudkan mekanisme IJL yang berkelanjutan makadiperlukan upaya-upaya strategis terutama dalam kaitannya dengan kelembagaan mediasikesepakatan dengan pembentukan lembaga mediator mekanisme IJL yang bukan dariinstitusi pemerintah agar fasilitasi, advokasi dan koordinasi mekanisme IJL berjalan lebihoptimal, juga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan pada regulasi terkaitIJL, meningkatkan optimalisasi setiap forum pertemuan, meningkatkan kinerjastakeholders, serta melakukan negosiasi dengan potential buyer.Kata kunci: imbal jasa lingkungan, sub-DAS Cikapundung, strategi SWOT