Yunita Eka Tjahyadi
Universitas Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI PELAKSANAAN PELAYANAN INFORMASI OBAT D RUMAH SAKIT X SURABAYA Yunita Eka Tjahyadi
CALYPTRA Vol. 2 No. 1 (2013): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (September)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1783.219 KB)

Abstract

Pelayanan informasi obat merupakan salah satu bentuk pekerjaan kefarrnasian. Evaluasi kegiatan pelayanan informasi obat perlu dilakukan untuk menjamin peresepan dan penggunaan obat yang rasional. Penelitian dilakukan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan penerapan pelayanan informasi obat dengan cara rnembandingkannya dengan Standar Pelayanan Informasi Obat dari Kepmenkes RI No. 1197/MENKES/SK/X/2004 dan Pedoman Pelayanan Informasi Obat di Rumah Sakit Swasta X Surabaya selama periode tahun 2006 sampai 20 12, serta hambatan yang dialami dalam melaksanakan kegiatan pelayanan informasi obat. Kegiatan pelayanan informasi obat dan hambatan yang dialami dinilai menggunakan kuesioner. Kinerja Unit Farmasi Klinis dinilai menggunakan checklist. Untuk menilai kinerja dengan indikator kepuasan pengguna layanan informasi obat dan kebermanfaatan informasi bagi pengguna, pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling. Jumlah sampel yang mernenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 7 orang apoteker, 17 dokter, dan 104 perawat. Hasil yang diperoleh menunjukkan dari 14 aktivitas pelayanan informasi obat, 9 aktivitas (64,3%) dilakukan oleh apoteker. Hambatan mulai dari yang paling sering dialami adalah hambatan karena faktor apoteker, lingkungan, dan biaya. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kinerja Unit Farmasi Klinis, ditemukan bahwa telah terjadi peningkatan sebesar 6 dari 8 indikator kinerja (75 %). Se1ain itu, semua apoteker sudah merniliki kompetensi, serta terdapat kepuasan dan kebermanfaatan informasi obat yang dirasakan oleh pengguna layanan informasi obat.