Kadek Wahyu Setiawati
Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya, Surabaya-Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UPAYA NU DALAM MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS KEPADA PUBLIK MELALUI ISLAM NUSANTARA (NU'S EFFORTS IN REALIZING ACCOUNTABILITY TO THE PUBLIC THROUGH ARCHIPELAGO ISLAMIC) Kadek Wahyu Setiawati; Sujoko Efferin
CALYPTRA Vol. 9 No. 2 (2021): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (Mei)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract — At present, revive and replace among religious communities in Indonesia, making the country more chaotic and insecure. Violence and conflict that occurs is a conflict between religious communities with one another. In addition, many terrorism acts in the name of Islam for criminal acts, both individually and in groups. However, NU itself implements the system and values of Nusantara Islamic values such as tasamuh (tolerant), tawazun (balance / harmony), tawassut (moderate), ta'addul (justice), and ‘amr ma’ruf nahi munkar. Moderate, tolerant, peaceful, and humanizing values (tepo sliro). NU also hopes that Muslims will be able to win the essence of Islam in Indonesia. Thus, NU's accountability is in line with the government's vision to bring about a sense of fit between religious communities and to preserve Indonesian local wisdom. The Nahdlatul Ulama jamiyyah organization seeks to create comfort between religious communities. Therefore, NU applies while maintaining harmonious community relations both Muslims and non -Muslims. NU must be transparent and open. The openness of NU shows an attitude of inclusion in order to achieve harmony and integrity of the Republic of Indonesia. Keywords: archipelago islamic, accountability, nahdlatul ulama (nu), public relations and inclusive Abstrak — Saat ini, marak terjadinya kekerasan dan diskriminasi antar umat beragama di Indonesia sehingga membuat negara semakin kacau dan kurang aman. Kekerasan dan diskriminasi yang terjadi adalah adanya konflik antar umat beragama yang satu dengan lai nnya. Apalagi, banyak kalangan terorisme yang mengatasnamakan agama Islam untuk tindakan kriminalitas, baik secara individu maupun kelompok. Akan tetapi, NU sendiri menerapkan sistem dan nilai-nilai dari adanya Islam Nusantara seperti tasamuh (toleran), tawazun (seimbang/harmoni), tawassut (moderat), ta’addul (keadilan), dan ‘amr ma’ruf nahi munkar. NU berperan penting untuk menegaskan kembali bahwa ajaran Islam Nusantara merupakan Islam yang senantiasa mengedepankan nilai-nilai moderat, toleran, damai, dan memanusiakan manusia (tepo sliro). NU pun berharap umat Islam mampu memahami hakikat Islam yang ada di Indonesia. Dengan demikian, akuntabilitas NU bersesuaian dengan visi pemerintah untuk memunculkan rasa toleransi antar umat beragama dan melestarikan kearifan lokal Indonesia. Organisasi jamiyyah Nahdlatul Ulama berusaha untuk menciptakan nuansa perdamaian antar sesama umat beragama. Oleh sebab itu, NU menerapkan sekaligus mempertahankan hubungan publik yang harmonis baik sesama umat Islam maupun non Muslim. NU harus bersifat transparan dan terbuka. Keterbukaan NU menunjukkan adanya sikap inklusi demi tercapainya kerukunan dan keutuhan NKRI. Kata kunci: islam nusantara, akuntabilitas, nahdlatul ulama (nu), hubungan publik dan inklusi