Gita Winata
Institut Teknologi Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Eksplorasi dan Penerapan Ragam Hias Batik Jawa Timur Pada Kerajinan Sulam Tangan Pramita Larasati; Dudy Wiyancoko; Gita Winata
Artika Vol 3 No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34148/artika.v3i1.215

Abstract

Sulam merupakan salah satu kerajinan yang telah ada di Indonesia sejak dulu kala. Biasanya kerajinan sulam diaplikasikan pada berbagai barang keperluan adat seperti pelaminan pernikahan, penutup hantaran hingga digunakan sebagai penghias busana yang dikenakan. Kerajinan sulam di Indonesia banyak berkembang di pulau Sumatera dan Kalimantan. Namun, karna tingkat kesulitan dan lamanya waktu pembuatan kerajinan sulam khas Indonesia memiliki harga jual yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan kerajinan sulam di Indonesia kalah pamor dengan kriya tekstil lainnya seperti batik dan songket. Padahal kerajinan sulam ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Saat ini mulai bermunculan berbagai UKM yang mengangkat kerajinan sulam tangan. Salah satunya yang berada di Jember Jawa Timur. Para pengrajin sulam di daerah ini memiliki kemampuan sulam yang mumpuni, namun sayangnya dari segi kemampuan desain mereka masih kurang. Para pelaku UKM ini kebanyakan belum mengangkat potensi daerah yang ada di sekitar mereka. Sehingga hasil kerajinan sulam mereka masih cenderung seragam dan tidak memiliki ciri khas yang menonjol satu sama lain. Melalui penelitian ini, diharapkan para pelaku UKM nantinya mampu mengembangkan hasil desain sulaman mereka dengan menggunakan pengembangan dari ragam hias yang terdapat di batik Jawa Timur. Sehingga mereka dapat mengembangkan produk mereka ke pangsa pasar yang lebih luas.
Pemanfaatan Serat Batang padi dalam Proses Pembakaran untuk Alternatif Desain di Sentra Keramik Plered Rice Straw Utilization in Firing Process to Achieve Alternative Ceramic Design in Plered Pottery Village Gita Winata; Deni Yana; Akbar Adhi Satrio
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.8

Abstract

ABSTRAK                 Dua isu utama yang sedang dihadapi oleh para pengrajin di sentra kerajinan keramik Plered, Purwakarta beberapa tahun terakhir ini adalah pertama isu teknologi pembakaran terutama berkaitan dengan penggunaan bahan bakar kayu yang kurang optimal, dan kedua yaitu isu desain dengan pokok masalah pada finishing dekorasi dengan bahan cat yang mengalami stagnasi, penurunan minat konsumen, serta peningkatan harga bahan baku cat. Dengan metode kajian praktis dan pendekatan eksperimentasi, penelitian ini mencoba menggali dan menawarkan solusi teknologi pembakaran dengan memanfaatkan serat batang padi yang selama ini belum termanfaaatkan, yang diaplikasikan pada bodi keramik dalam proses pembakaran. Pada akhirnya penelitian ini menghasilkan dua capaian yaitu serat batang padi dapat dimanfaatkan sebagai pendukung bahan bakar kayu sekaligus memberikan dekorasi dengan corak natural ash glaze. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif baru pengembangan teknologi pembakaran dan desain keramik Plered.kata kunci: desain, keramik Plered, pembakaran keramik, serat batang padi. ABSTRACT There are two main issues faced by ceramic craftsmen in Plered Pottery Village, Purwakarta in the recent years. The first issue is about the fuel usage in their firing method that considered wasteful. The second issue is regarding their renown wall paint decoration for their ceramic product that did not have a significant improvement in their design and suspected to decreased in demand while at the same time the production cost for this type of decoration, especially the cost of the paint as the main ingredient, is also steadily rose. This research tried to approach this problem using practical studies and experimentation to solve these two problems by utilizing rice straw in the firing process to create a new decoration in the ceramic body. Two advantages successfully achieved as a result of this research where in the same time rice straw could improve the firing process as an additional fuel while also giving a unique natural ash glaze marks in the ceramic body. This result will give a new alternative in improving firing method and design of Plered pottery.Key words: ceramic firing, design, rice straw, Plered pottery.
KENDI INDONESIA, BENTUK DAN TRADISI Gita Winata
Jurnal Sosioteknologi Vol. 18 No. 3 (2019)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2019.18.3.19

Abstract

Kendi merupakan salah satu benda gerabah tradisional Indonesia. Keberadaan kendi tidak hanya di Indonesia, tetapi tersebar luas di daratan Asia Tenggara, Asia, Timur Tengah, dan sebagian Eropa, namun kendi sangat erat kaitannya dengan budaya Asia Tenggara. Bentuknya yang unik dengan varian yang banyak, mendorong dilakukannya kajian lebih jauh. Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi fakta-fakta tentang kendi Indonesia terutama berkaitan dengan bentuk dan perkembangan tradisinya. Analisis bentuk kendi dilakukan dengan pendekatan morphological berdasarkan identifikasi tipologi bentuk objek, identifikasi anatomi bentuk objek, dan identifikasi varian bentuk objek menurut historical timeline. Dari hasil analisis diketahui bahwa bentuk dasar kendi secara umum adalah bentuk globular dengan penambahan bentuk silindris pada bagian atas yang berfungsi sebagai pegangan. Anatomi bentuk kendi terdiri dari bagian mulut, leher, corot, badan, dan kaki. Selain itu juga diperoleh data ilustrasi tentang evolusi bentuk kendi di Indonesia yang dikomparasi dengan beberapa negara lain, serta perkembangan tradisi kendi yang hingga saat ini masih dugunakan sebagai benda ritual maupun profan.Kata Kunci: kendi, bentuk, tradisi, gerabah