Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kajian Alih Wahana Novel Layar Terkembang karya Sutan Tadir Alisjahbana kedalam Siniar Layar Terkembang serta implementasinya sebagai materi ajar SMA (telaah sastra bandingan) Yola Padusukma; Ferina Meliasanti; Sutri Sutri
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v10i2.2947

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan struktur novel Layar Terkembang karya Sutan Tadir Alisjahbana dan struktur siniar Layar Terkembang karya Ahda Imran (2) mendeskripsikan proses alih wahana dari novel Layar Terkembang karya Sutan Tadir Alisjahbana ke dalam bentuk siniar Layar Terkembang karya Ahda Imran (3) mendeskripsikan pemanfaatan hasil penelitian novel Layar Terkembang karya Sutan Tadir Alisjahbana ke dalam bentuk siniar Layar Terkembang karya Ahda Imran sebagai materi ajar tingkat SMA. Dalam penelitian ini menggunakan dua subjek yang berbeda yaitu , novel Layar Terkembang karya Sutan Tadir Alisjahbana dan siniar Layar Terkembang karya Ahda Imran. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori sastra bandingan Sapardi Djoko Damono. Teori siniar menggunakan teori dari Sungkono berupa teori media audio, yaitu meliputi unsur musik, kata dan efek suara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mengambil data dari karya sastra dan menggunakan metode komperatif dimana metode tersebut bersifat membandingkan. Maka dalam penelitian ini akan membandingkan dua subjek yaitu novel Layar Terkembang karya Sutan Tadir Alisjahbana dan siniar Layar Terkembang karya Gunawan Maryanto untuk menemukan perbandingannya. Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah dengan cara menganalisis lalu membandingkan kedua struktur yang telah dianalisis. Hasil perbandingan analisis novel Layar Terkembang dan Siniar Layar Terkembang yaitu membandingkan alur maju pada novel Layar Terkembang dan alur maju pada siniar, karakter kedua tokoh utama yaitu Maria dan Tuti yang berbanding terbalik, latar gedung akuarium dan Dago, tema mayor pada novel dan siniar yaitu percintaan. Judul novel dan siniar sama-sama Layar Terkembang, sudut pandang pada novel yaitu orang ketiga tidak terbatas dan pada siniar menggunakan sudut pandang orang ketiga sampingan, gaya metafora, personifikasi, asosiasi dan tone yang dimunculkan yaitu efek suara pada setiap peristiwa dalam siniar, simbolisme berupa tempat pada novel dan siniar, ironi ketidak sesuaian tingkah Tuti dengan kepribadiannya. Hasil analisis dpata dimanfaatkan sebagai materi ajar yang berupa RPP. RPP dibuat untuk siswa SMA sesuai dengan KD 3.3 menganalisis alih wahana (konversi) dalam karya sastra baik dari novel ke siniar maupun sebaliknya dan KD 4.3 mengevaluasi hasil analisis alih wahana (konversi) dalam karya sastra baik dari novel ke film maupun sebaliknya yang tercantum dalam silabus pembelajaran untuk jenjang Sekolah Menengah Atas. 
Pendidikan Karakter dalam Kumpulan Cerita Rakyat Populer 34 Provinsi Penyusun Widya Ross Ana Maulandari; Ferina Meliasanti; Sutri Sutri
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 5, No 2 (2021): JURNAL LITERASI OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.404 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v5i2.5337

Abstract

Naskah ini berisi mengenai analisis nilai-nilai pendidikan karakter pada teks cerita rakyat dalam kumpulan Cerita Rakyat Populer 34 Provinsi Penyusun Widya Ross. Adapun teks cerita rakyat yang digunakan yaitu sebanyak 20 cerita rakyat.
PARADIGMA PENDIDIKAN KAUM MARGINAL ANDREA HIRATA DALAM KARYA-KARYANYA (KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK) Sutri Sutri
JUDIKA (JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA) Vol 2 No 1 (2014): JUDIKA (JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA)
Publisher : Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.209 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk 1. Mendeskripsikan dan menjelaskan kehidupan sosial pengarang (dimensi pendidikan kaum marginal) Andrea Hirata yang berhubungan dengan karya-karyanya (2) Mendeskripsikan dan menjelaskan latar belakang sosial masyarakat (dimensi pendidikan kaum marginal) yang mengkondisikan lahirnya karya-karya Andrea Hirata (3) Mendeskripsikan dan menjelaskan pandangan Andrea Hirata dalam karya-karyanya.Bentuk Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, sedangkan pendekatan penelitian adalah pendekatan stukturalisme genetik yang menekankan teks sebagai objek kajian. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat, wacana yang terdapat dalam TetralogiLaskar Pelangi. Sumber data penelitian ini adalah TetralogiLaskar Pelangiberupa Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Endensor dan Maryamah Karpov. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah model dialektik yang dikemukakan oleh Lucien Goldmann dan model interaktif.Hasil Penelitian ini adalah: (1) Kehidupan sosial Andrea Hirata yang berhubungan dengan TetralogiLaskar Pelangi mencakup latar belakang sejarah atau peristiwa sosial budaya masyarakat Indonesia yang melahirkan TetralogiLaskar Pelangi; dimensi pendidikan kaum marginal ada dua ciri orang termarginalkan (tertindas). Pertama, alienasi dari diri dan lingkungannya. Kedua, self-depreciation, merasa bodoh, tidak mengetahui apa-apa. (2) Pendidikan kaum marginal dalam Laskar Pelangi terdapat pemetaan tipologi kesadaran manusia dalam empat kategori; kesadaran magis (magic conscousness), kesadaran naif (naival consciousness); kesadaran kritis (critical consciousness) dan kesadarannya kesadaran (transformation consciousness). (3) Pandangan dunia (vision du monde) Andrea Hirata sebagai pengarang terhadap novel Laskar Pelangi mencakup problematika ketidakberpihakan sistem pendidikan pada kaum marginal; problematika kemiskinan (sosial ekonomi) dalam novel Laskar Pelangi; dan kesenjangan sosial antara kaum elite dan kaum marginal.Kata kunci : Dimensi pendidikan, kaum marginal, strukturalisme genetik
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI PLAWAD II KARAWANG TIMUR Sutri Sutri
JUDIKA (JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA) Vol 3 No 1 (2015): JUDIKA (JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA)
Publisher : Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.415 KB)

Abstract

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana perencanaan pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan media gambar berseri di SDN 2 Plawad Karawang Timur? (2) bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan media gambar berseri di SDN 2 Plawad Karawang Timur? (3) bagaimana Kemampuan siswa kelas IV SDN 2 Plawad Karawang Timur menulis narasi berdasarkan urutan gambar berseri? Bentuk penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, adapun strategi dalam penelitian adalah studi kasus tunggal karena yang akan diteliti hanya di satu sekolah yaitu di Sekolah dasar Negeri 2 Plawad Karawang Timur. Data dalam penelitian ini adalah hasil tulisan siswa yang berupa karangan narasi dan teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan metode aktif interaktif.Hasil penelitian ini adalah (1) setiap akan mengajar guru selalu menyiapkan apersepsi, tugas-tugas yang akan diberikan, materi, RPP dan silabus yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar (2) pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis di SDN 2 Plawad Karawang Timur meliputi; materi, metode, media, dan evaluasi. Materi yang diajarkan adalah menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan; metode yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah, tanya-jawab, dan brainstorming; media yang digunakan adalah potongan gambar seri yang diacak; dan evaluasi yang dilakukan oleh guru adalah dengan penilaian portofolio (3) kemampuan siswa kelas IV SDN 2 Plawad Karawang Timur menulis narasi berdasarkan gambar berseri cukup karena sebagian besar siswa dapat mendeskripsikan gambar menjadi sebuah karangan yang baik dengan penggunaan diksi yang bervariasi, penggunaan kata ganti, substitusi, penggunaan huruf kapital yang blm tepat, pelesapan (elipsisi), dan dapat membedakan preposisi dengan prefiks.Kata Kunci: Menulis Narasi, Media GambarÂ