p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Shautut Tarbiyah
Hartin Hartin
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Improving PAI Learning Outcomes Through Peer Lesson Learning Strategies at SDN 92 Kendari Hartin Hartin
Shautut Tarbiyah Vol 27, No 2 (2021): Pendekatan Transdisipliner dalam Pendidikan Islam di Era 4.0
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/str.v27i2.3182

Abstract

This article aims to provide an overview of the use of peer lesson type active learning strategies to improve student PAI learning outcomes. The study was conducted in class VA SDN 92 Kendari using a classroom action research approach, carried out in two cycles, where each cycle consisted of 4 meetings. The results showed the low student learning outcomes in the pre-cycle phase. Giving action in cycle 1 and continued in cycle 2 showed a very significant increase in learning outcomes. So it can be concluded that PAI learning outcomes can be improved by using peer lesson learning strategies.Keywords: Active Learning, Peer Lesson, Learning OutcomesMeningkatkan Hasil Belajar PAI Melalui Strategi Pembelajaran Peer Lesson di SDN 92 KendariAbstrakArtikel ini bertujuan memberikan gambaran tentang penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe peer lesson untuk meningkatkan hasil belajar PAI siswa. Penelitian dilakukan di kelas VA SDN 92 Kendari dengan menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas, dilakukan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 4 pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan rendahnya hasil belajar siswa pada fase pra siklus. Pemberian tindakan pada siklus 1 dan dilanjutkan pada siklus 2 menunjukkan peningkatan hasil belajar yang sangat signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar PAI dapat ditingkatkan dengan menggunakan strategi pembelajarn peer lesson.  Kata Kunci: Pembelajaran Aktif, Peer Lesson, Hasil Belajar
Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Hartin Hartin
Shautut Tarbiyah Vol 23, No 1 (2017): Pendidikan dan Sosial Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.27 KB) | DOI: 10.31332/str.v23i1.578

Abstract

Abstrak            Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang sekolah dasar merupakan salah satu upaya membangun fondasi dasar manusia Indonesia yang berkualitas, siap bersaing dalam pergaulan global. Penghapusan pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar menjadi muatan lokal tentu tidak menghapus pentingnya pelajaran tersebut. Walaupun hanya menjadi mata pelajaran tambahan, bahasa inggris di sekolah dasar dapat dikreasi dan terus dikembangkan oleh para guru. Berbagai model pembelajaran dapat dilakukan seperti: running dictation, media gambar, media kartu kata, total psysical response, guided note taking, permainan bingo, media gambar berseri, media audiovisual, pembelajaran berbasis multimedia, roundtable, index card match, metode drill, dan reading aloud. Bahasa inggris sebagai alat ekspresi memerlukan kepercayaan diri yang tinggi bagi siswa. Sehingga penting membangun kepercayaan diri pada siswa dalam proses pembelajaranKata Kunci:   Bahasa Inggris, Kepercayaan Diri, Model Pembelajaran
Variabel-Variabel Perbaikan Mutu Pembelajaran: Pengamatan di SDN 18 Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara Hartin Hartin
Shautut Tarbiyah Vol 24, No 2 (2018): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.352 KB) | DOI: 10.31332/str.v24i2.1170

Abstract

AbstrakPembelajaran melibatkan hubungan edukatif antara guru dan peserta didik. Hubungan tersebut bertujuan membentuk pribadi-pribadi peserta didik yang penuh keunggulan. Sebagai manusia dewasan yang memiliki tanggung jawab edukatif, guru memikul beban besar dalam membangun manusia-manusia paripurna. Kompetensi mesti dipersiapkan, sebagai syarat dan jaminan hadirnya proses pembelajaran yang berkualitas. Kompetensi yang memadai membuat guru dapat memahami dengan baik tanggungjawabnya, dan konsisten dalam pelaksanaan. Tulisan ini menggambarkan ikhtiar guru di SDN 18 Baruga dalam membangun suasana pembelajaran yang tidak didominasi guru, tetapi perpaduan keterlibatan guru dengan peserta didik. Perkembangan teknik dan pendekatan pembelajaran tidak secara otomatis merubah iklim pembelajaran di kelas. Terlebih dalam praktik pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar. Faktanya, para guru di SDN 18 Baruga telah mengerahkan berbagai cara dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran. Beberapa aspek yang menjadi perhatian para guru dalam rangka perbaikan pembelajaran adalah: 1) pendekatan pembelajaran yang relevan, salah satunya menguji coba model pembelajaran kooperatif; 2) memahami aspek-aspek psikis peserta didik, yaitu motivasi dan minat belajar; 3) menumbuhkan dasar-dasar etos kerja, sebagai pondasi karakter. Meskipun demikian, ikhtiar-ikhtiar tersebut dirasakan belum memenuhi harapan tentang pembelajaran berkualitas. Dibutuhkan kesepahaman para guru, lingkungan sekolah yang mendukung, dukungan pimpinan sekolah, ketersediaan sumber belajar, dan kegiatan ekstra yang relevan. Kata Kunci: Pembelajaran, Kompetensi Guru, Model PembelajaranAbstract            Learning involves educative relationships between teachers and students. The relationship aims to shape the personalities of students who are full of excellence. As a dewasan man who has educational responsibility, the teacher carries a big burden in building complete humans. Competence must be prepared, as a condition and guarantee of the presence of a quality learning process. Adequate competence makes teachers able to understand their responsibilities well, and consistent in their implementation. This paper describes the efforts of teachers at SDN 18 Baruga in building a learning atmosphere that is not dominated by teachers, but a combination of teacher involvement with students. The development of learning techniques and approaches does not automatically change the climate of learning in the classroom. Especially in the practice of learning at the elementary school level. In fact, the teachers at SDN 18 Baruga have mobilized various methods to improve the quality of learning. Some aspects that concern the teachers in order to improve learning are: 1) the relevant learning approach, one of which is to test the cooperative learning model; 2) understanding the psychological aspects of students, namely motivation and interest in learning; 3) growing the basics of work ethic, as a character foundation. Nevertheless, these efforts are felt not to meet expectations about quality learning. Teachers' understanding, supporting school environment, support from school leaders, availability of learning resources, and extra relevant activities are needed. Keywords: Learning, Teacher Competence, Learning Model
Human Resources Oriented: Kerangka Strategis Pengembangan MAN Insan Cendekia Kendari Hartin Hartin
Shautut Tarbiyah Vol 26, No 1 (2020): Education in Islamic Societies
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/str.v26i1.1921

Abstract

This article aims to provide an overview of the direction of the development of MAN IC that focuses on the formation of high quality Human Resources. The aspects explored are the process of preparing future leaders, the development of students' interests and talents, the competence of educators and education personnel, and governance of madrasas. Qualitative research is used to answer the dimensions of the study above, through a process of interviews, observations, and document review. Data were analyzed through the stages of reduction, presentation, and drawing conclusions. The results showed that the process of preparing prospective leaders is an important part of the education and learning system at MAN IC Kendari, which is contained in activities that stimulate leadership and build independence, both curricularly and extracurricularly. Therefore, the development of students' interests and talents is a must, as a vehicle for leadership readiness training. Teachers' readiness is realized by learning interactions in the classroom that are relevant to the needs of students, as well as the ability to assist activities outside the classroom. Likewise educational staff, synergistically supporting the learning activities. MAN IC climate can be realized because of good organizational governance. Keywords: Human Resources, Strategies, Madrasa Governance
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Peningkatan Minat Belajar dan Disiplin Siswa di SDN 18 Baruga Hartin Hartin
Shautut Tarbiyah Vol 25, No 1 (2019): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.966 KB) | DOI: 10.31332/str.v25i1.1363

Abstract

Peserta didik di sekolah dasar adalah insan yang sedang membentuk fondasi fisik dan mental spritual. Secara fisik mereka dikenalkan tentang keutamaan kebugaran jasmani dalam menopang praktik pembelajaran. Secara psikis mereka membutuhkan sentuhan kejiwaan agar tumbuh semangat yang tinggi dalam belajar. Perhatian terpadu pada kebutuhan fisik dan psikis siswa akan menjadikan proses pendidikan yang dilakukan berlangsung secara simbang. Para guru menjadi pelaku utama pembinaan siswa secara komprehensif tersebut. Berbagai pendekatan inovatif dan kreatif mesti dilakukan dan dikembangkan agar siswa dapat berkembang seutuhnya. Perlakuan ini utamanya dilakukan dalam proses pembelajaran melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang relevan. Melalui proses pengamatan yang cukup panjang, keterlibatan peneliti secara langsung secara interaktif baik dengan guru maupun siswa, ditemukan beberapa hal positif dalam pendekatan pembelajaran di SDN 18 Baruga. Aspek yang diangkat dalam catatan ini adalah minat belajar dan disiplin siswa, yang pada awalnya merupakan masalah yang sulit dipecahkan. Namun, para guru terus-menerus melakukan perbaikan-perbaikan dalam proses pembelajaran dengan mengujicobakan beberapa pendekatan pembelajaran yang dapat menjadi jalan keluar atas masalah kesiswaan tersebut. Salah satunya adalah penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dengan menggunakan model percobaan maupun tindakan, penggunaan metode pembelajaran koperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat belajar maupun disiplin siswa di SDN 18 Baruga. Kata Kunci: Pembelajaran Aktif Tipe STAD, Minat, Disiplin