Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TAFSIR KONTEKSTUAL AL-QUR’AN (Telaah atas Metodologi Tafsir Fazlur Rahman) Muh. Ikhsan AR.
Shautut Tarbiyah Vol 17, No 2 (2011): Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Keagamaan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.414 KB) | DOI: 10.31332/str.v17i2.151

Abstract

Dewasa ini kajian Islam mengalami perkembangan yang pesat.Di pelbagai universitas di Barat, banyak yang telah membuka semacamdepartemen yang secara khusus mengkaji Islam (Islamic Studies).Fenomena ini salah satunya adalah disebabkan maraknya intelektualmuslim yang memiliki kemampuan handal. Di antara mereka adalahFazlur Rahman.Fazlur Rahman adalah seorang pembaru pemikiran Islam parexcellent yang lahir dari tradisi keagamaan (mazhab Hanafi) yangcukup kuat. Lahir pada tanggal 21 September 1919, Fazlur Rahmankecil terbiasa dengan pendidikan dan kajian-kajian keislaman yangdilakukan oleh ayahnya sendiri, Maulana Syahâb al-Dîn, dan juga dariMadrasah Deoband. Dalam usia sepuluh tahun, ia sudah hafal Al-Qur’an di luar kepala. Ketika berusia empat belas tahun, bocah yangsuatu saat menjadi tokoh ini sudah mulai belajar filsafat, bahasa Arab,teologi, hadis, dan tafsir. Berikutnya, dia berhasil menguasai bahasaPersia, Urdu, Inggris, Perancis, dan Jerman, selain juga mempunyaipengetahuan yang workable tentang bahasa-bahasa Eropa Kuno, sepertiLatin dan Yunani.Keluasan inilah yang menyebabkan pandangan keislamanRahman kaya akan nuansa teori. Sebagai seorang intelektual Islam,Rahman memiliki keperdulian yang tinggi dan berkhidmat untukmenghidupkan khazanah keilmuan Islam dengan cara “menafsir”kembali Islam lewat pengkajian Al-Qur’an secara kontekstual. Iamengemukakan alasan-alasan mengapa perlu memikirkan kembaliIslam, di antarnya adalah Islam pada masa kini yang sudah diwarnaioleh ketertutupan ijtihad. Akibatnya, Islam tidak mengalamiperkembangan yang cukup menggembirakan.Upaya kontekstualisasi nilai-nilai universal Islam yangterkandung di dalam Al-Qur’an, tampaknya, tidak akan pernah berhentisepanjang sejarah kehidupan manusia. Sejarah telah mencatat berbagaiupaya tengah dilakukan para pemikir untuk memberikan solusiterhadap berbagai problem kemanusiaan tersebut: kemiskinan,peperangan, penindasan, dan bahkan dekadensi moral.Dalam konteks inilah, Fazlur Rahman kemudian hadir dengantawaran metodologis bagaimana Al-Qur’an sebaiknya dipahamisehingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya selalu aktual danrelevan dengan isu-isu dan problem yang dihadapi.Kata Kunci : Studi Al-Qur’an, Tafsir Kontekstual, Fazlur Rahman
PEMIKIRAN TEKSTUAL IBN HAZM Analisa Historis Muh. Ikhsan AR.
Al-MUNZIR No 1 (2013): Vol. 6 No.1 Mei 2013
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.579 KB) | DOI: 10.31332/am.v6i1.235

Abstract

Abstrak: Ibnu Hazm terkenal sebagai pemikir yang sangat produktif dalam bidang intelektual dan pengetahuan. Dia memberikan kontribusi terhadap perkembangan pemikiran hukum Islam, khususnya di bidang Ushul Fiqh. Melalui berbagai karya antara lain semisal al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam, ia menunjukkan keahliannya di lapangan, dengan menggunakan gaya yang tidak seperti ulama lainnya.Artikel ini membahas ide-ide Ibnu Hazm, menggunakan metode gabungan yakni sejarah dan analisis deskriptif. Artikel ini menemukan bahwa Ibnu Hazm menolak penggunaan ra'yu seperti qiyas, istihsan, mashlahah mursalah, sadd al-dzara'i ', dan ta'lim al-ahkam dalam teori hukum Islam. Karena itu pula maka tak sedikit kalangan menyebut dia sebagai ulama dhahiri dan berpikir sangat tekstual.Kata Kunci: Ibn Hazm, ushul fiqh, pemikiran tekstual