Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi)

Analisis Break Even Point Dalam Kaitan Dengan Pendapatan Spead Boad Kota Jawa Rohma Kotala; Tri Retno Hariyati; Vury L.A. Sadubun
JURNAL MANEKSI Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.472 KB) | DOI: 10.31959/jm.v4i1.167

Abstract

           Speadboad businesses that serve sea transport path Mardika Java-City is one source of income for people living in the area were used to serve the communityin order to support their daily activities. Planning on profits from these efforts need to be done as well as possible so that employers speadboad not experience losses due to operational costs are quite high.             The analysis is using the break even point analysis that aimed to quantify the level of production that proceeds equal to the sum of all variable costs and fixed costs.            The result showed that the rste of break even point wiil occur at speadboad entrepreneurs who use premium in the amount of 454 people with a minimum income level of US$1.634 million, then at speadboad which uses kerosene in the amount of 488 people with a minimum income level of US $ 1.7367 million.
Tinjauan Terhadap Penatausahaan Perpajakan Pada Bendaharawan Kantor Gubernur Provinsi Maluku Nengsi Solemede; Tri Retno Hariyati; Chrestiana Aponno
JURNAL MANEKSI Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.924 KB) | DOI: 10.31959/jm.v4i2.158

Abstract

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang perpajakan, pajak yang melakukan pemotongan danpemungutan pajak atas pengeluaran yang berasal dari APBN/APBD. Kewajiban bendaharawan pemerintahsehubungan dengan Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai antara lain adalah memotong danpemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal 22, Pajak Penghasilan Pasal 23, PasalPenghasilan Pasal 24 ayat (2), dan Pajak Pertambahan Nilai. Yang menjadi masalahnya yaitu bagaimana tinjauanpenatausahaan perpajakan pada Bendaharawan kantor Gubernur Provinsi Maluku. Tujuan dalam penulisan iniadalah untuk mengetahui bagaimana tinjauan penatausahaan perpajakan pada bendaharawan kantor GubernurProvinsi Maluku. Dalam Bidang Biro Pengembangan Ekonomi dan Investasi dalam PPh 21 pada umumnya uangbelanja dalam perjalanan dinas tidak dipotong pajak, sedangkan untuk makan minum, ATK, bayar honor itudipotong pajak oleh bendaharawan.Dengan adanya peraturan yang sudah di tetapkan maka dapat mewujudkan kelancaran sistempemotongan pajak, penyetoran dan pelaporan pajak sesuai dengan batas waktu yang suda ditentukan sehinggatidak ada yang terlambat dalam melakukan penyetoran dan pelaporan pajak sehingga tidak dikenakan denda.
Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Masohi Eko Saputra Putranubun; Junus Paulus Patty; Tri Retno Hariyati
JURNAL MANEKSI Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.685 KB) | DOI: 10.31959/jm.v4i1.168

Abstract

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tingkat perputaran piutang dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2012 tingkat perputaran piutang adalah sebesar 2 kali perputaran, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 3 kali perputaran atau selisih kenaikan sebesar 1 kali perputaran. Sedangkan dalam tahun 2014 tingkat perputaran sama dengan tahun 2013 yaitu 3 kali perputaran. Untuk tingkat perputaran aset tetap dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2012 tingkat perputaran aset tetap terhadap penjualan adalah sebesar 0,45 kali perputaran, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,52 kali perputaran atau selisih kenaikan sebesar 0,07 kali perputaran.Sedangkan dalam tahun 2014 tingkat perputaran aset tetap mengalami kenaikan sebesar 0,61 kali perputaran atau naik sebesar 0,09 kali perputaran dari tahun 2013. Sementara untuk tingkat perputaran aset dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2012 tingkat perputaran aset terhadap penjualan adalah sebesar 0,28 kali perputaran, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,33 kali perputaran atau selisih kenaikan sebesar 0,05 kali perputaran. Sedangkan dalam tahun 2014 tingkat perputaran aset mengalami kenaikan sebesar 0,36 kali perputaran atau naik sebesar 0,03 kali perputaran dari tahun 2013.
Tinjauan Terhadap Penatausahaan Perpajakan Pada Bendaharawan Kantor Gubernur Provinsi Maluku Nengsi Solemede; Tri Retno Hariyati; Chrestiana Aponno
Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi) Vol. 4 No. 2 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.924 KB) | DOI: 10.31959/jm.v4i2.158

Abstract

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang perpajakan, pajak yang melakukan pemotongan danpemungutan pajak atas pengeluaran yang berasal dari APBN/APBD. Kewajiban bendaharawan pemerintahsehubungan dengan Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai antara lain adalah memotong danpemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal 22, Pajak Penghasilan Pasal 23, PasalPenghasilan Pasal 24 ayat (2), dan Pajak Pertambahan Nilai. Yang menjadi masalahnya yaitu bagaimana tinjauanpenatausahaan perpajakan pada Bendaharawan kantor Gubernur Provinsi Maluku. Tujuan dalam penulisan iniadalah untuk mengetahui bagaimana tinjauan penatausahaan perpajakan pada bendaharawan kantor GubernurProvinsi Maluku. Dalam Bidang Biro Pengembangan Ekonomi dan Investasi dalam PPh 21 pada umumnya uangbelanja dalam perjalanan dinas tidak dipotong pajak, sedangkan untuk makan minum, ATK, bayar honor itudipotong pajak oleh bendaharawan.Dengan adanya peraturan yang sudah di tetapkan maka dapat mewujudkan kelancaran sistempemotongan pajak, penyetoran dan pelaporan pajak sesuai dengan batas waktu yang suda ditentukan sehinggatidak ada yang terlambat dalam melakukan penyetoran dan pelaporan pajak sehingga tidak dikenakan denda.
Analisis Break Even Point Dalam Kaitan Dengan Pendapatan Spead Boad Kota Jawa Rohma Kotala; Tri Retno Hariyati; Vury L.A. Sadubun
Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi) Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.472 KB) | DOI: 10.31959/jm.v4i1.167

Abstract

           Speadboad businesses that serve sea transport path Mardika Java-City is one source of income for people living in the area were used to serve the communityin order to support their daily activities. Planning on profits from these efforts need to be done as well as possible so that employers speadboad not experience losses due to operational costs are quite high.             The analysis is using the break even point analysis that aimed to quantify the level of production that proceeds equal to the sum of all variable costs and fixed costs.            The result showed that the rste of break even point wiil occur at speadboad entrepreneurs who use premium in the amount of 454 people with a minimum income level of US$1.634 million, then at speadboad which uses kerosene in the amount of 488 people with a minimum income level of US $ 1.7367 million.
Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Masohi Eko Saputra Putranubun; Junus Paulus Patty; Tri Retno Hariyati
Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi) Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.685 KB) | DOI: 10.31959/jm.v4i1.168

Abstract

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tingkat perputaran piutang dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2012 tingkat perputaran piutang adalah sebesar 2 kali perputaran, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 3 kali perputaran atau selisih kenaikan sebesar 1 kali perputaran. Sedangkan dalam tahun 2014 tingkat perputaran sama dengan tahun 2013 yaitu 3 kali perputaran. Untuk tingkat perputaran aset tetap dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2012 tingkat perputaran aset tetap terhadap penjualan adalah sebesar 0,45 kali perputaran, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,52 kali perputaran atau selisih kenaikan sebesar 0,07 kali perputaran.Sedangkan dalam tahun 2014 tingkat perputaran aset tetap mengalami kenaikan sebesar 0,61 kali perputaran atau naik sebesar 0,09 kali perputaran dari tahun 2013. Sementara untuk tingkat perputaran aset dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2012 tingkat perputaran aset terhadap penjualan adalah sebesar 0,28 kali perputaran, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,33 kali perputaran atau selisih kenaikan sebesar 0,05 kali perputaran. Sedangkan dalam tahun 2014 tingkat perputaran aset mengalami kenaikan sebesar 0,36 kali perputaran atau naik sebesar 0,03 kali perputaran dari tahun 2013.