Ta'adi Ta'adi
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Rendam Air Garam Terhadap Proses Penyembuhan Ulkus Diabetikum moh projo angkasa; Ta'adi Ta'adi; Mardi Hartono
Jurnal Smart Keperawatan Vol 4, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.042 KB) | DOI: 10.34310/jskp.v4i2.99

Abstract

Latar Belakang : Prevalensi terjadinya ulkus diabetikum di Indonesia sebesar 15% dan sering kali berakhir dengan kecacatan dan kematian (Waspadji, 2006). Penyembuhan luka sangat dipengaruhi oleh metode perawatan luka. Banyak tehnik perawatan luka.Salah satunya dengan menggunakan air garam.Garam merupakan benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium klorida (NaCl)  lebih dari 80 % serta senyawa lainnya seperti Magnesium klorida, Magnesium Sulfat, kalsium klorida dan lain-lain. Garam mempunyai sifat  yang mudah menyerap air.Ketika garam dicampur dengan air, terutama air hangat, terbentuklah partikel-partikel dengan muatan listrik yang berbeda: ion natrium yang bermuatan positif dan ion klor yang bermuatan negatif. Ketika larutan garam ini diberikan pada bagian yang luka, ion-ion ini akan mengatur tekanan sel-sel di sekitar luka. Tekanan diatur sedemikian rupa sehingga cairan tidak akan keluar dari dalam sel. Dengan kata lain, luka akan menjadi cepat kering.Di samping mengeringkan luka, air garam juga dapat membunuh bakteri yang menyerang luka (terutama bakteri staphylococcus dan streptococcusTujuan dan desain penelitian: tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh rendam air garam terhadap proses penyembuhan luka ulkus diabetikum. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan randomized control group only design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dengan ulkus diabetikum di RS Prima Medika Pemalang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dari populasi. Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah quota sampling. Pada penelitian ini sampel berdasarkan kuota yang telah di tetapkan peneliti yaitu sejumlah 40 responden, 20 responden dilakukan tindakan rendam air garam, dan 20 responden tidak dilakukan rendam air garam sebagai kontrol.Analisa : analisa menggunakan univariat dan bivariate. Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji beda mean independent menggunnakan uji non parametric Mann-Whitney U karena distribusi data tidak normal.Hasil : menunjukkan bahwa rata-rata nilai proses penyembuhan luka pada kelompok intervensi (direndam air garam) adalah 3.70, sedangkan rata-rata nilai proses penyembuhan luka pada kelompok kontrol (tidak direndam air garam) adalah 3.35. Hasil uji statistik didapatkan ada pengaruh perawatan luka rendam air garam terhadap proses penyembuhan luka ulkus diabetikum (p value = 0.029) Kata kunci       : Rendam air garam, proses penyumbuhan ulkus diabetikum
Potential Red Leaves Extract on Improving The Effectiveness of Antibiotic in Postpartum (Study Experiment of Perineum Wound Healing Process) Rizkie Aulia Amini; Ari Suwondo; Ta'adi Ta'adi
Jurnal Kebidanan Vol 11, No 2 (2022): August 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jk.11.2.2022.167-178

Abstract

Background: Puerperal infection is caused by the entry of bacteria through uterine or perineal wounds. These bacteria can trigger proinflammatory cytokines. Excessive proinflammatory response results in tissue damage, septic shock to death. Among the non-pharmacological methods are extracts of red betel leaves which have phytochemical screening of flavonoids and tannins as antibacterial and antiseptic.Purposes: Knowing the potential of simplicia extract of red betel leaf on increasing the effectiveness of antibiotic in postpartum (study experiment of the process of healing of perineal wounds).Method: Quasi-experimental post-test only with control group design. Subjects were postpartum mothers with episiotomy perineal wounds that were sewn at Ummu Hani Purbalingga Mothers and Child Hospital using purposive sampling with a total of 38 respondents. The treatment group was given amoxicillin and red betel leaf simplicia extract, the control group was given amoxicillin and perineum wound care standard service. Provision of intervention carried out for 7 days, the measurement instrument for perineal wound healing is the REEDA score. Data analysis using independent t-test.Result: An independent test between the two groups found a mean difference in perineal wound healing p-value 0.0001. On intervention group the mean of perineal wound healing in day 5 and control group day 7.Conclusion: There is potential for simplicia red betel leaf extract to increase the effectiveness of antibiotic in postpartum.