Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ASI Eksklusif untuk 6 bulan pertama kehidupan, namun fakta menunjukkan hanya 43% saja bayi 0-6 bulan diberikan ASI secara eksklusif. Pemberian ASI secara optimal sangat penting karena dapat menyelamatkan lebih dari 800.000 nyawa anak balita setiap tahunnya. Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 35,73%, Provinsi Jawa Tengah mencapai 41,89%. Cakupan ASI Kabupaten Pati tahun 2016 sebesar 74,2% dan cakupan terendah pada tahun 2017 di Puskesmas Margorejo yaitu 35.8%. Alasan tidak memberikan ASI eksklusif diantaranya ibu kembali bekerja. Penurunan persentase ASI eksklusif pada umur setelah tiga bulan berkaitan dengan masa cuti bersalin yang telah habis. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, ibu bekerja memberikan ASI Perah dengan menggunakan pompa ASI dirasa lebih praktis, lebih mudah dan hemat waktu. Tujuan penelitian adalah menganalisis penggunaan pompa ASI elektrik oleh ibu bekerja.. Metode penelitian kualitatif dengan desain Kohort. Pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi. Informan dipilih dengan teknik purposive sejumlah 3 ibu bekerja yang memberikan ASI Eksklusif dan informan triangulasi sebanyak 2 orang yaitu bidan dan keluarga. Hasil penelitian menujukkan bahwa penggunaan pompa ASI elektrik dapat mendukung keberhasilan ASI Eksklusif. Penggunaannya yang mudah membuat ibu tetap bisa memerah ASI meskipun ibu kembali bekerja. Banyak manfaat yang diperoleh selama penggunaan pompa ASI elektrik. Kata kunci: ibu bekerja; pompa ASI elektrik; memerah ASI