Eko Haryanto
Jurusan Seni Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Jl. Raya Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN DESAIN KRIYA (RAGAM HIAS) DALAM PERSPEKTIF POTENSI LOKALITAS Eko Haryanto
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 2, No 1 (2013): MEI 2013
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.467 KB) | DOI: 10.24821/corak.v2i1.2326

Abstract

This research is to obtain a description of the locality paradigm, strategies and thefactors that influence the development of decorative potential in perspective locality made byartisans craft to face the globalization. Expected outcomes produces a theoretical foundationfor reading a variety of economic opportunities craft and model form of product design,especially in the decorative craft yet still economically behavior characterized by locality. Thisbecomes relevant because the decorative craft art is as a carrier in addition to the values of lifeas well as national identity in order to resist globalization.The research approach is qualitative descriptive explanatory once. The design usedwas a multi intrinsic case . Subjects were centers of craft in Jepara carving, batik in Pekalongan,and brass at the Heilbron Pati. The technique consists of data collection interview, observation,and documentation. The data analysis was guided by theoretical propositions and developing adescription. In particular, the analysis uses a combination of domain analysis and analyticalexplanations are framed with data reduction procedures, data analysis and conclusion.Based on the results of the study concluded craft artisans to design paradigmlocality in the very nature of globalization is flexible or dynamic. Model development strategydecorative is done intrinsically and extrinsically, imitate the decorative ngetrend, and createdecorative based research. Factors influencing craftsmen design development strategies areinternal and external factors. It is suggested that craftsmen need to continuously create thedevelopment of unigue decoration from the immediate environment of inspiration andartisans, designers, academics, policy actors  Peneilitian ini untuk memperoleh penjelasan mengenai paradigma lokalitas, strategidan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan ragam hias dalam perspektifpotensi lokalitas yang dilakukan oleh pengrajin kriya dalam menghadapi globalisasi. Luaranyang diharapkan adalah dihasilkan sebuah landasan teoritik untuk membaca berbagai peluangekonomis kriya sekaligus model desain bentuk produk khususnya ragam hias pada kriya yangtetap laku secara ekonomis namun bercirikan lokalitas. Hal ini menjadi relevan karena ragamhias pada seni kriya di samping sebagai pembawa nilai-nilai kehidupan sekaligus sebagaiidentitas kebangsaan dalam rangka menahan globalisasi. Pendekatan penelitian adalah kualitatif deskriptif sekaligus eksplanatoris. Desain yangdigunakan adalah multi kasus intrinsik. Subjek penelitian adalah sentra kriya ukir di Jepara,batik di Pekalongan, dan kuningan di Juwana Pati. Teknik pengumpulan data terdiriwawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data masih berpedoman proposisiteoritik dan pengembangan deskripsi. Secara khusus analisisnya menggunakan kombinasianalisis domain dan analisis eksplanasi yang dikerangkai dengan prosedur reduksi data, analisadata dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan paradigma pengrajin kriya terhadap desainlokalitas dalam globalisasi adalah sangat bersifat fleksible atau dinamis. Model strategipengembangan ragam hias dilakukan secara intrinsik dan ekstrinsik, meniru ragam hias yanglagi ngetrend, dan menciptakan ragam hias berdasarkan riset. Faktor-faktor yangmempengaruhi pengrajin strategi pengembangan desain adalah faktor internal dan eksternal.Saran yang dapat dikemukakan pengrajin perlu menciptakan ragam hias yang unigue denganterus mengembangkan dari inspirasi yang lingkungan terdekat dan perajin, desainer,akademisi, pelaku kebijakan sebaiknya berkoordinasi dalam pengembangan ragam lokalitasyang mampu menembus globalisasi.  Kata Kunci: Strategi, Batik, Ukir, Kuningan, dan Ragam Hias
Peran Guru dalam Pengoptimalan Potensi Emosi Anak terhadap Peningkatan Kreativitas Ekspresi pada Pembelajaran Seni Rupa di SD Kota Semarang Mujiyono Mujiyono; Eko Haryanto; Gunadi Gunadi
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 36 No 2 (2021): Mei
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v36i2.1456

Abstract

Semua emosi dapat dipandang sebagai sumber informasi dan potensi untuk pemikiran dan produksi kreatif, tergantung pada keterampilan seseorang dalam mengenali, memahami, dan menyalurkan emosi-emosi itu secara efektif. Tujuan penelitian untuk menyelidiki metode pembelajaran dan hasil pembelajaran seni rupa yang dilakukan guru sekolah dasar di Kota Semarang dalam upaya mengoptimalkan kecerdasan emosional anak agar berperan menghasilkan kreativitas artistik. Pendekatan penelitian adalah deskriptif kualitatif yang bersifat eksplanatoris. Desain penelitian yang dipilih adalah studi kasus pada sekolah yang berkategori prestasi baik dengan melibatkan beberapa sekolah di wilayah yang berbeda dengan permasalahan atau unit analisisnya yang sama. Lokasi penelitian di SD Negeri Kota Semarang. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tahapan reduksi data, sajian data, dan diakhiri dengan penarikan simpulan. Hasil penelitian menujukkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, guru menggunakan strategi pendekatan inspiratif melalui stimulasi individual dan klasikal untuk membangunkan dan memperdalam pengalaman emosional rutin maupun isidental hingga perasaan anak tersentuh agar kreativitas gambar terbentuk melalui pengoptimalan potensi emosi siswa. Peranan ini dapat dimainkan guru, baik pada saat awal ataupun proses pembelajaran khususnnya saat menggambar sedang berlangsung. Guru meminta siswa berekpresi pada gambar dengan tema bebas berdasarkan pilihan siswa dengan alat atau crayon. Kedua, gambar yang dihasilkan siswa menunjukkan kecenderungan kreativitas siswa yang baik, terlihat tema yang bervariasi mulai, suasana liburan, cita-cita, orang yang disayang, keceriaan, kegiatan yang disukai, lingkungan alam dan sebagainya. Corak gambar relatif sama yaitu representatif namun belum menunjukkan tingkat realistik yang sempurna. Selain itu, bentuk figur/subjek, warna, goresan garis yang bervariasi, kuat dan spontan.