Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbedaan Respon Pertumbuhan, Fisiologi dan Produksi 20 Genotipe Cabai Rawit terhadap Berbagai Tingkat Naungan Siahaan, Gretty Febriola; Muhamad Achmad Chozin; Muhamad Syukur; Arya Widura Ritonga
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 50 No. 1 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.825 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i1.38832

Abstract

Salah satu faktor pembatas utama yang mempengaruhi produksi cabai rawit adalah cekaman cahaya rendah. Varietas unggul cabai toleran terhadap cahaya rendah sampai saat ini belum banyak dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan respon pertumbuhan, fisiologi, dan produksi 20 genotipe tanaman cabai rawit terhadap intensitas cahaya rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2020 - April 2021 di Kebun Percobaan Cikabayan IPB. Penelitian ini disusun dalam rancangan kelompok lengkap teracak. Faktor naungan terdiri atas 4 taraf, yaitu 0, 25, 50, dan 75%. Respon genotipe cabai rawit terhadap naungan 50% menunjukkan keragaman yang lebih besar daripada tingkat naungan lainnya. Berdasarkan pengelompokan genotipe, spesies C. frutescens memiliki genotipe senang naungan lebih banyak dibanding dengan spesies C. annuum. Pemberian naungan 50% meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun pada semua kelompok genotipe. Kelompok genotipe senang naungan memberikan peningkatan tertinggi pada karakter morfologi. Jumlah buah per tanaman, bobot per buah dan total bobot buah per tanaman secara nyata turun pada kelompok genotipe peka dan moderat naungan. Ketiga peubah tersebut lebih tinggi secara signifikan pada kondisi naungan daripada tanpa naungan pada kelompok genotipe senang naungan. Kata kunci: agroforestri, cahaya, fotosintesis, pigmen
Pergeseran Dominasi Gulma Kebun Kelapa Sawit IPB Jonggol, dan Kemungkinan Resistensi terhadap Herbisida Glifosat Bilkis, Faras Gaitsa; Muhamad Achmad Chozin; Dwi Guntoro
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 50 No. 1 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.588 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i1.39921

Abstract

Telah dilakukan analisis vegetasi secara berkala di kebun kelapa sawit IPB Jonggol pada tanaman menghasilkan umur 1 tahun (2016), tanaman menghasilkan umur 3 tahun (2018), dan tanaman menghasilkan umur 5 tahun (2020). Penelitian terdiri atas dua percobaan. Percobaan I untuk mengetahui pergeseran gulma dominan dan percobaan II untuk mengetahui kemungkinan terjadinya resistensi gulma terhadap herbisida glifosat. Percobaan I adalah analisis vegetasi menggunakan metode kuadran 1 m x 1 m pada 5 blok, dan 20 sampel diambil secara acak dari setiap blok sehingga terdapat 100 sampel pengamatan. Percobaan II adalah penanaman biji gulma dari jenis gulma terpilih pada percobaan I, dan sebagai kontrol menggunakan biji gulma dari percobaan I yaitu dari gulma berasal dari lokasi yang tidak pernah mendapatkan herbisida. Asam amino yang diamati berhubungan dengan cara kerja glifosat yaitu fenilalanin, tirosin, L-triptofan. Hasil analisis vegetasi menunjukkan telah terjadi pergeseran gulma dominan. Tahun 2016 didominasi Rolandra fruicosa dan Melastoma malabathricum, tahun 2018 di domimasi Ottochloa nodosa, tahun 2020 O. nodosa dan Cyrtoccum patens. Asystasia gangetica terus meningkat populasinya. Nisbah resistensi, gulma uji O. nodosa dan C. patens termasuk resistensi rendah. Kandungan fenilalanin, tirosin dan L-triptofan gulma uji O. nodosa lebih tinggi dari gulma susceptible O. nodosa. Kata kunci: analisis vegetasi, asam amino, gulma dominan, nisbah resistensi