Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REPRODUKSI LAGU KR. KEMAYORAN: KONSTRUKSI SUBJEKTIVITAS NYAK INA RASEUKI (UBIET) Susi Gustina
SELONDING Vol.1, No.1, Maret 2012
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/selonding.v1i1.65

Abstract

This article shows the knowledge and cultural perception of an Indonesian woman singer, Nyak Ina Raseuki (Ubiet), that was achieved through her musical experiences in social life and constructed her singing style as her aesthetic mastery (connoisseur). Her singing style is used to reproduce songs from the variety of musical genres so that constructed her subjectivity in Indonesian popular music. One of the songs is analyzed in this article is Kr. Kemayoran, a song in the genre of keroncong. The research questions focus on 1) the construction of knowledge and cultural perception of Ubiet to construct her subjectivity, and 2) Ubiet’s way to explore Kr. Kemayoran so that showed the difference from others. This research used the life history method to understand Ubiet’s knowledge and cultural perception and the critical musicology to analyze the song. The research findings are the connoisseur is not depend only on formal education, but on the variety of musical practices in Ubiet’s life. Besides it, Ubiet’s subjectivity more focused on her musical competencies, i.e. her wide vocal range, the ability to explore many songs with microtones, local ornaments, as well as her ability to follow the development of meter and tonalilty (modulation) that are preceded by the music accompaniment.   Keyword: subjectivity, connoisseur, knowledge, cultural perception
IDENTITAS MUSIKAL FARHAN REZA PAZ DALAM ARANSEMEN LAGU CINGCANGKELING FOR ACAPELLA CHOIR SATB Muhamad Abdul Azis; Susi Gustina
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 1, No 2 (2021): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lagu Cingcangkeling sebagai salah satu kakawihan kaulinan barudak lembur di daerah Jawa Barat yang memiliki karakter ‘banyol’ telah menginspirasi beberapa arranger untuk menggubah lagu tersebut ke dalam berbagai bentuk, salah satunya ke dalam bentuk paduan suara seperti yang dilakukan oleh Farhan Reza Paz. Setiap arranger memiliki sudut pandang yang berbeda-beda terhadap lagu Cingcangkeling. Sudut pandang yang berbeda tersebut akan menghadirkan identitas musikal tersendiri di dalam karya aransemen yang telah mereka gubah. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui serta mengungkapkan identitas musikal dari Farhan Reza Paz dalam aransemen lagu Cingcangkeling for Acapella Choir SATB yang meliputi pengolahan melodi, pengolahan ritme, dan pengolahan timbre/warna suara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik, sehingga hasil dari penelitian ini ialah berupa data-data yang disajikan dalam bentuk deskripsi atau penjelasan secara terperinci mengenai informasi yang telah ditemukan selama proses penelitian. Hasil dari penelitian ini ialah identitas musikal Farhan Reza Paz dalam aransemen lagu Cingcangkeling for Acapella Choir SATB ini tersaji dalam pengolahan beberapa unsur musik, diantaranya ialah pengolahan melodi yang bervariasi, pengolahan ritme, serta pengolahan timbre/warna suara yang mampu menghadirkan suasana kekanak-kanakan dengan ‘banyolan’ yang menyenangkan sebagai hasil imajinasi dari Farhan Reza Paz sesuai dengan pengalaman masa kecilnya saat menyanyikan lagu Cingcangkeling dalam kaulinan barudak lembur.Kata kunci: Identitas musikal, aransemen, Cingcangkeling, melodi, ritme, warna suara
ANALISIS STYLISTIC CLAUDE DEBUSSY DALAM KARYA PIANO CLAIR DE LUNE Sapto Marapi Banjarnahor; Susi Gustina; Sandie Gunara
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 2, No 1 (2022): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tiada akhir pada suatu pergolakan, selalu timbul pertentangan suatu terhadap yang lainnya. Begitu juga aliran impresionisme pada periode romantik, muncul akibat pertentangan komposer-komposer saat itu menentang formalisme tradisional berupa aturan musik yang diajarkan pada instansi akademik di Paris. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keunikan pengolahan melodi, ritmik, dan harmoni yang dilakukan Debussy dalam clair de lune  lalu kemudian mengambarkan dan mendeskripsikan temuan hasil analisis. Oleh sebab itu, penelitian inimenggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan paradigma kualitatif. Ditemukan bahwa Dalam mengolah melodi, Debussy melakukan beberapa hal, seperti membuat suatu garis melodi, mengutamakan langkah second mayor dan minor, penggandaan melodi, melodi tumbuh secara organis, melodi ornamen. Dalam mengolah ritmik, Debussy menggunakan ritme aditif dan pengelompokan nada yang tidak sama. Sedangkan dalam pengolahan harmoni melakukan beberapa disonansi, open chord, appoggiatura, variasi harmoni sebagai unsur vertikal, penggunaan akor pararel, pentatonik, dan whole tone sebagai akor. Debussy membuat karya piano clair de lune sangat khas dengan gayanya sendiri dan mengolahnya secara vertikal dan horizontal. Selain itu karya ini mampu menggambarkan suatu bulan khas dengan cahayanya di malam hari yang begitu cerah, temaram, dan tenang. Hasil penelitian ini diharapkan Sebagai tambahan referensi atau bahan kajian repertoar yang dapat membantu dalam menganalisis suatu karya musik, khususnya karya Claude Debussy.Kata kunci: pergolakan, clair de lune, Claude Debussy, Bulan, Stylistic