Sigit Sugiarto
Unsoed

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Isu Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Desa Sigit Sugiarto
Jurnal Sosial Soedirman Vol 4 No 1 (2020): PEMBERDAYAAN KESEHATAN DAN PEREMPUAN DI BERBAGAI DAERAH
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.674 KB) | DOI: 10.20884/juss.v4i1.3161

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap isu pemberdayaan perempuan dan juga mengetahui bagaimana isu pemberdayaan perempuan dapat diintegrasikan dalam dokumen perencanaan pembangunan desa. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan informan dengan purposive sampling, dimana peneliti memilih orang-orang yang dianggap tahu dalam permasalahan ini. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap isu pemberdayaan perempuan sudah cukup baik. Namun demikian, isu Pemberdayaan perempuan yang diintegrasikan dalam dokumen perencanaan pembangunan desa, bukan merupakan hasil dari perencanaan secara bottom up namun dari program pemerintah. Dan dalam pelaksanaannya isu pemberdayaan perempuan yang masuk dalam dokumen perencanaan pembangunan masih sangat minim. Saran dari penelitian ini adalah dengan kondisi perempuan yang merasa “minder” dan malu apabila dalam satu forum musyawarah bersama laki-laki, sebaiknya Pemerintah Desa Wajasari memfasiltasi kelompok perempuan untuk membuat forum musyawarah khusus perempuan. Selain itu Pemerintah Desa Wajasari juga disarankan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok perempuan, untuk mengatasi kendala kurangnya rasa percaya diri kaum perempuan tampil di depan umum. Dengan pelatihan dan pendampingan juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran perempuan akan pentingnya keterlibatan mereka dalam pembangunan.
Isu Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Desa Sigit Sugiarto
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 4 No 1 (2020): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.674 KB) | DOI: 10.20884/juss.v4i1.3161

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap isu pemberdayaan perempuan dan juga mengetahui bagaimana isu pemberdayaan perempuan dapat diintegrasikan dalam dokumen perencanaan pembangunan desa. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan informan dengan purposive sampling, dimana peneliti memilih orang-orang yang dianggap tahu dalam permasalahan ini. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap isu pemberdayaan perempuan sudah cukup baik. Namun demikian, isu Pemberdayaan perempuan yang diintegrasikan dalam dokumen perencanaan pembangunan desa, bukan merupakan hasil dari perencanaan secara bottom up namun dari program pemerintah. Dan dalam pelaksanaannya isu pemberdayaan perempuan yang masuk dalam dokumen perencanaan pembangunan masih sangat minim. Saran dari penelitian ini adalah dengan kondisi perempuan yang merasa “minder” dan malu apabila dalam satu forum musyawarah bersama laki-laki, sebaiknya Pemerintah Desa Wajasari memfasiltasi kelompok perempuan untuk membuat forum musyawarah khusus perempuan. Selain itu Pemerintah Desa Wajasari juga disarankan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok perempuan, untuk mengatasi kendala kurangnya rasa percaya diri kaum perempuan tampil di depan umum. Dengan pelatihan dan pendampingan juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran perempuan akan pentingnya keterlibatan mereka dalam pembangunan.