Krisnaldo Triguswinri
Universitas Tidar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Budaya Politik Warga Krisnaldo Triguswinri
Jurnal Sosial Soedirman Vol 3 No 1 (2019): PENDIDIKAN, POLITIK, DAN EKONOMI DI ERA KONTEMPORER
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.124 KB) | DOI: 10.20884/juss.v3i1.2299

Abstract

Penulis bertujuan menelusuri perubahan pola pemikiran warga Tegaldowo yang sedang berkonflik. Mengetahui bagaimana kondisi tersebut mampu mempengaruhi kesadaran warga menjadi politis atas lingkungan hidup. Kesadaran tersebut tentunya disebabkan atas timbulnya masalah ekologi sosial yang secara langsung bersentuhan dengan warga, dan kemudian mengakibatkan transformasi tipe budaya politik warga parokial menjadi partisipan. Selain itu, warga konflik cendrung menjadi militan atas keresahan dan keterancaman yang sedang mereka hadapi. Kecendrungan tersebut dibuktikan dengan beragam aktifitas politik akar rumput yang mereka lakukan untuk tetap mempertahankan ruang hidupnya, seperti: (1) rapat-rapat kecil terkait siasat penolakan (manajemen organisasi dan manajemen konflik hingga kajian strategis), (2) mempelajari taktik pengorganisasian massa untuk penyelesaian konflik, (3) membangun relasi solidaritas antar elemen, (4) memahami undang-undang atau peraturan terkait konflik, (5) sampai pada mempelajari hirarki penuntutan dan mekanisme prosedural kelembagaan.
Budaya Politik Warga Krisnaldo Triguswinri
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 3 No 1 (2019): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.124 KB) | DOI: 10.20884/juss.v3i1.2299

Abstract

Penulis bertujuan menelusuri perubahan pola pemikiran warga Tegaldowo yang sedang berkonflik. Mengetahui bagaimana kondisi tersebut mampu mempengaruhi kesadaran warga menjadi politis atas lingkungan hidup. Kesadaran tersebut tentunya disebabkan atas timbulnya masalah ekologi sosial yang secara langsung bersentuhan dengan warga, dan kemudian mengakibatkan transformasi tipe budaya politik warga parokial menjadi partisipan. Selain itu, warga konflik cendrung menjadi militan atas keresahan dan keterancaman yang sedang mereka hadapi. Kecendrungan tersebut dibuktikan dengan beragam aktifitas politik akar rumput yang mereka lakukan untuk tetap mempertahankan ruang hidupnya, seperti: (1) rapat-rapat kecil terkait siasat penolakan (manajemen organisasi dan manajemen konflik hingga kajian strategis), (2) mempelajari taktik pengorganisasian massa untuk penyelesaian konflik, (3) membangun relasi solidaritas antar elemen, (4) memahami undang-undang atau peraturan terkait konflik, (5) sampai pada mempelajari hirarki penuntutan dan mekanisme prosedural kelembagaan.