Silverius Djuni Prihatin
Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Membangun Keberdayaan Nelayan: Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui “Kelompok Usaha Bersama Berkah Samudra” di Jepara, Indonesia Maygsi Aldian Suwandi; Silverius Djuni Prihatin
JISPO : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 10, No 2 (2020): JISPO Vol 10 No 2 2020
Publisher : Centre for Asian Social Science Research (CASSR), FISIP, UIN Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jispo.v10i2.9451

Abstract

Indonesia adalah negara dengan wilayah perairan dan bentang pantai yang sangat luas di dunia. Namun, kekayaan alam ini pada kenyataanya belum membuat para nelayan sejahtera. Banyak dari nelayan yang masih hidup dalam kategori miskin. Untuk itu, pemberdayaan nelayan diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Artikel ini mengkaji upaya pemberdayaan nelayan dengan fokus pada masyarakat nelayan di Jepara yang mengembangkan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Samudera untuk meningkatkan keberdayaan mereka secara ekonomi dan lingkungan. Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif, artikel ini mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perspektif teori pemberdayaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam upaya meningkatkan keberdayaan diri mereka, masyarakat nelayan Jepara melalui KUB Berkah Samudera melakukan tiga tahapan pemberdayaan: penyadaran anggota akan potensi yang dimiliki dan pentingnya terus bergerak sebagai sebuah kelompok; peningkatan kapasitas dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang menunjang kegiatan nelayan dan keluarganya secara individu maupun sebagai anggota kelompok; dan pendayaan anggota dengan mengupayakan keberdayaan mereka baik dari aspek ekonomi dan sosial.Indonesia is known as a country with vast sea zones and seashores in the world. However, this remarkable natural resource has not brought prosperity to the country’s fishermen and other coastal communities. Most of them live in poverty. Therefore, empowering fishermen and coastal communities is highly needed to overcome the poverty facing them. This article studies the empowerment of fishermen in Indonesia by focusing on the fishermen community in Jepara, which developed efforts to get themselves empowered, known as Kelompok Usaha Bersama Berkah Samudera, in dealing with economic and environmental problems facing them. Employing a descriptive-qualitative method, this study collected the required data through interviews and observation. Data analysis was conducted with the empowerment concept as a theoretical framework. The findings show that in their efforts to empower themselves, the fishermen community in Jepara developed three stages of empowerment: making the fishermen aware of their potential and the importance of the unity among themselves, building capacity through training and activities which were useful and relevant to their needs, and empowering the fishermen in their social and economic lives.
KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN AYAM PETELUR BAGEUR DI AREA USAHA SEGS, Ltd Salsabila Firdhausiyah; Silverius Djuni Prihatin
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 12, No 2 (2023): Empati Edisi Desember 2023
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v12i2.35112

Abstract

Abstract. This Every company is required to carry out its social responsibilities. The Corporate Social Responsibility (CSR) program is one way to fulfill this obligation. The empowerment program for Ayam Petelur Bageur breeders in Tugubandung Village, Kabandungan District, Sukabumi Regency is a form of social responsibility carried out by Star Energy Geothermal Salak, Ltd. through its community development program. The purpose of this research is to determine the magnitude of the influence of communication, resources, disposition and bureaucratic structure on the level of success of the Ayam Petelur Bageur Empowerment Program. This research uses a quantitative research design which is then supported by qualitative data. The survey method was used to collect quantitative data with a questionnaire instrument, while qualitative data was obtained through in-depth interview guides. The research results show that the factors that influence the success of the community empowerment program, which as an independent variable are in the medium category. In communication (X1) the percentage is at 67%. Then the resource (X2) total percentage is 70%. In disposition (X3) the resulting percentage is 77%. And the resulting bureaucratic structure (X4) percentage is 67%. Meanwhile, the success rate of the Ayam Petelur Bageur empowerment program (Y), which is the dependent variable, is also in the medium category with a percentage of 63.33%. So it can be concluded that communication (X1), resources (X2), disposition (X3), and bureaucratic structure (X4) have a significant influence on the level of success of the Ayam Petelur Bageur empowerment program (Y) with a large influence of 43.1% which is in the medium category. Meanwhile the other 56.9% is influenced by other variables not included in this study or influenced by other factors. Keywords: Community Development, Success of Community Empowerment Programs, Factors Influencing Community Empowerment Program. Abstrak. Setiap perusahaan diharuskan untuk menjalankan tanggung jawab sosialnya. Program Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu cara untuk memenuhi kewajiban tersebut. Program pemberdayaan peternak Ayam Petelur Bageur di Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Star Energy Geothermal Salak, Ltd. melalui program community development-nya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi terhadap tingkat keberhasilan Program Pemberdayaan Ayam Petelur Bageur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif yang kemudian didukung oleh data kualitatif. Metode survei digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dengan instrumen kuesioner, sedangkan data kualitatif didapatkan melalui panduan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, yang mana sebagai variabel bebas berada dalam kategori sedang. Pada komunikasi (X1) persentase berada pada 67%. Lalu sumber daya (X2) jumlah persentasenya 70%. Pada disposisi (X3) jumlah persentase yang dihasilkan adalah 77%. Dan struktur birokrasi (X4) persentase yang dihasilkan 67%. Sedangkan pada tingkat keberhasilan program pemberdayaan Ayam Petelur Bageur (Y), yang mana sebagai variabel terikat juga berada dalam kategori sedang dengan persentase 63,33%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi (X1), sumber daya (X2), disposisi (X3), dan struktur birokrasi (X4) terdapat pengaruh yang signifikan terhadap tingkat keberhasilan program pemberdayaan Ayam Petelur Bageur (Y) dengan besar pengaruh sebanyak 43,1% yang mana berada dalam kategori sedang. Sedangkan 56.9% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini atau dipengaruhi oleh faktor lain. Kata kunci: Community Development, Keberhasilan Program Pemberdayaan Masyarakat, Faktor yang Berpengaruh Terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat.