Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGGUNAAN VARIASI PH AIR (ASAM) PADA KUAT TEKAN BETON NORMAL F’C 25 MPA Meidiani, Srikirana; Septa Hartawan, Muhammad Farsyah
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 2 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.377 KB)

Abstract

Air merupakan salah satu faktor penting dalam pembuatan beton, karena air bereaksi dengan semen akan menjadi pasta pengikat agregat. Pada pekerjaan pembuatan beton, air yang digunakan haruslah air dengan pH netral dengan nilai 7. Pada daerah pedalaman sangat susah mendapatkan air yang bersih, para kontraktor biasanya membuat sumur atau menggunakan sungai yang ada pada daerah tersebut. Air yang didapat pada sumur dan sungai bisa jadi ber pH Asam ataupun Basa, sehingga air yang digunakan tidak memenuhi persyaratan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap mutu atau kualitas beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan variasi pH Air terhadap mutu atau kualitas beton akankah terjadi penurunan atau malah sebaliknya, dan variasi pH air yang digunakan yaitu pH 4, 5, dan 6 yang termasuk pH asam. Sebagai pembanding adalah beton normal dengan pH air 7. Penelitian dilakukan di Laboratorium Beton dan Teknologi Bahan Fakultas Teknik Universitas IBA Palembang. Benda uji yang digunakan adalah kubus dengan panjang 15 cm dan lebar 15 cm, dengan jumlah sampel/ spesimen 3 buah untuk masing – masing variasi. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari setelah dilakukan perawatan (curing). Hasil penelitian menunjukkan penggunaan variasi pH air menghasilkan penurunan terhadap nilai kuat tekan. Kuat tekan beton normal pH air 7 yaitu 25.96 Mpa sedangkan kuat tekan yang dihasilkan pada penggunaan variasi pH air 4 yaitu 20.32 MPa turun 21.71%. Kuat tekan yang dihasilkan pada penggunaan variasi pH air 5 yaitu 20.87 MPa turun 19.58%, dan kuat tekan yang dihasilkan pada penggunaan variasi pH air 6 yaitu 22.01 MPa turun 15.21%.
KAJIAN PERENCANAAN LAYOUT DERMAGA CPO (PONTON KAP. 3000 DWT) DESA KAYU ARA SEKAYU – KABUPATEN MUSI BANYUASIN robi sahbar; Srikirana Meidiani
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.127 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v8i2.189

Abstract

Kebutuhan distribusi akan barang di Indonesia, khususnya di Provinsi Sumatera Selatan semakin meningkatnya, untuk itu dibutuhkan juga sebuah fasilitas penunjang yang cukup memadai. Salah satu fasilitas penunjang yang utama adalah transportasi atau jalur penyeberangan melalui jalur laut atau sungai, karena distribusi melalui jalur laut atau sungai dengan jumlah barang yang cukup besar memiliki kelebihan tersendiri dari segi waktu dan harga dibandingkan dengan transportasi jalur darat maupun udara. Komponen-komponen utama transportasi laut atau sungai antara lain : kapal, sungai, dermaga serta fasilitas penunjang lainnya. Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah yang mempunyai tumbuhan atau kebun kelapa sawit yang luas dan merupakan salah satu penghasil minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) terbesar di Indonesia. Desa Kayu Ara Sekayu Provinsi Sumatera selatan dengan Sungai Musinya sebagai salah satu alat transportasiatau penyeberangan sangat strategis untuk di bangun sebuah dermaga CPO, yang berfungsi sebagai penyeberangan dari desa kayu ara ke desa lumpatan. Hasil dari kajian dan perencanaan Lay Out Dermaga CPO (Ponton Kap. 3000 DWT) ini dihasilkan kebutuhan akan suatu dermaga dengan dimensi : lebar alur pelayaran = 122,40 m, HIzin (kedalaman kapal) = 7,80 m, Elevasi Apron = + 12 m, panjang tambatan kapal = 102,30 m, jarak antara breasting dolphin = 32 m dan jarak antara breasting dolphin = 102 m
ANALISIS KONDISI DAN KINERJA LALU LINTAS JALAN MP. MANGKUNEGARA, KOTA PALEMBANG Ramadhani Ramadhani; Srikirana Meidiani
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.549 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v8i1.169

Abstract

Bertambahnya jumlah penduduk dan peningkatan kebutuhan masyarakat akan menimbulkan peningkatan akan kepemilikan kendaraan sehingga dapat terjadi peningkatan jumlah arus lalu lintas pada ruas jalan. Jalan MP Mangkunegara merupakan salah satu jalan arteri yang berada di Kota Palembang termasuk dalam klasifikasi jalan kelas II dengan kepadatan lalu lintas sedang. Jalan ini banyak dilalui kendaraan angkutan dan juga kendaraan penumpang sehingga dapat berpotensi mengalami tingkat kemacetan lalu lintas. Lokasi penelitian berada pada Jalan MP Mangkunegara yaitu dari Simpang Patal sampai Simpang Sirna Raga dengan panjang jalan sekitar 750 meter. Analisis data yang dilakukan berupa kinerja ruas jalan yang mengacu pada MKJI 1997 berupa parameter kapasitas jalan dan derajat kejenuhan. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas ruas jalan MP. Mangkunegara diperoleh sebesar 2843 smp/jam dengan derajat kejenuhan sebesar 0,39. Kinerja lalu lintas di persimpangan pada Jalan MP Mangkunegara secara keseluruhan memiliki derajat kejenuhan sebesar 0,37 – 0,54 dengan level of service B dan C. Kata Kunci: Kapasitas Jalan, Derajat Kejenuhan, Level of Service
OPTIMALISASI PEMAKAIAN KORAL JAGUNG SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SPLIT PADA BETON NORMAL f’c 25 MPa Srikirana Meidiani
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.509 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v2i1.19

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi pemakaian koral jagung sebagai pengganti sebagian split atau batu pecah terhadap peningkatan kuat tekan dan kuat tarik pada beton normal f’c 25 MPa. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen di laboratorium dengan menggunakan sampel silinder beton dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm untuk uji tekan dan uji tarik. Mix Design menggunakan metode DOE (Department of the Environment) dengan f’C rencana 25 Mpa. Variasi beton adalah variasi I (30% koral jagung + 70% batu pecah), variasi II (40% koral jagung + 60% batu pecah) dan variasi III (50% koral jagung + 50% batu pecah). Sedangkan sebagai pembanding adalah beton normal. Bahan yang digunakan adalah semen tipe I (Semen Padang), Pasir ex. 3 Ilir yang memenuhi batas gradasi zona 2, Split ex. Merak dengan ukuran butir maksimum 20 mm dan air. Proses pengujian meliputi uji tekan dan uji tarik menggunakan alat compression testing machine. Hasil analisis menunjukkan hasil kuat tekan beton norlah adalah 25.76 MPa (BN) dan kuat tekan masing-masing variasi adalah : 26.61 MPa (BK30), 26.04 MPa (BK40) dan 24.06 MPa (BK50). Sedangkan hasil kuat tarik beton normal adalah 8.52 MPa (BN) dan hasil kuat tarik masing-masing variasi adalah : 6,67 MPa (BK30), 8.52 MPa (BK40) dan 8.74 MPa (BK50). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa optimalisasi kuat tekan adalah pada variasi-I (30% koral jagung + 70% batu pecah) yaitu terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 3.3%, sedangkan optimalisasi kuat tarik adalah pada variasi-III (50% koral jagung + 50% batu pecah) yaitu terjadi peningkatan kuat tarik sebesar 2.6%. Kata Kunci : Kuat Tekan, Kuat Tarik, Optimalisasi, Koral dan Split
UJI PERMEABILITAS BETON K.275 MIX DESIGN SPLIT DAN KORAL MENGGUNAKAN ALAT UJI PERMEABILITAS BETON PORTABLE DENGAN PENETRASI AIR BERTEKANAN Srikirana Meidiani; Kevin Danugroho
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.23 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v6i2.118

Abstract

Beton merupakan konstruksi yang paling disukai dan paling banyak digunakan pada bangunan-bangunan sipil dari pada kontruksi yang lain,seperti baja misalnya. Hal ini dikarenakan beton mempunyai banyak kelebihan antara lain harganya murah dan mudah dikerjakan. Namun disamping itu beton juga mempunyai kelemahan yaitu poros. Beton sulit untuk dapat kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki oleh air (permeabilitas). Sehingga dalam penelitian ini kami mencoba untuk melakukan pengujian permeabilitas pada beton yang menggunakan mix design agregat kasar berupa batu pecah dan koral, karena berdasarkan hasil penelitian terdahulu menunjukan bahwa beton yang menggunakan mix design agregat batu pecah (permukaan kasar) dan koral (permukaan halus) menunjukan hasil kuat tekan yang lebih baik (Labib,2016). Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah dengan meningkatnya kuat tekan beton mix design juga akan berdampak rendahnya koefisien permeabilitas. Metode Pengujian Permeabilitas beton dilakukan dengan menggunakan alat Uji Permeabilitas Beton Dengan Penetrasi Air Bertekanan Tinggi yang merupakan alat uji permeabilitas beton yang dibuat oleh Srikirana Meidiani dalam thesisnya.Penelitian yang dilakukan disini menggunakan mix design yang berbeda dengan kombinasi yang sama yaitu mix design split dan mix design koral dengan kombinasi 75% + 25% dan 65% + 35% pada beton K.275. Hasil dari penelitian ini menunjukkan permeabilitas mix design split dengan kombinasi 75% split + 25% koral dan 65% split + 35% koral masing-masing mengasilkan nilai koefisien permeabilitas 4,53355E-11 m/detik dan 8,88569E-11 m/detik dan pada mix design koral dengan kombinasi 75% koral + 25% split dan 65% koral + 35% split menghasilkan masing-masing nilai koefisien permeabilitas 2,67299E-11 m/detik dan 2,34208E-11 m/detik.Kuat tekan pada mix design koral dengan kombinasi agregat 65% koral + 35% split menghasilkan kuat tekan yang paling tinggi yaitu 324,44 kg/cm2 mengalami peningkatan sebesar 5,29% dari kuat tekan beton normal. Sedangkan pada mix design koral dengan kombinasi 65% koral + 35% split menghasilkan koefisien permeabilitas paling rendah yaitu 2,34208E-11 m/detik terjadi penurunan sebesar 12,40% dari koefisien permeabilitas beton normal. Kata kunci : mix design, agregat, kombinasi, beton normal, kuat tekan dan permeabilitas.
STUDI EKSPERIMEN KOMBINASI NILAI SLUMP TES DENGAN FAS TETAP PADA PEMBUATAN BETON NORMAL fc’ 25 MPa Abdul Karim; Srikirana Meidiani; Ramadhani Ramadhani
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.611 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v7i2.150

Abstract

Pada umumnya dalam bidang konstruksi, beton masih menjadi pilihan yang paling sering digunakan dalam pembuatan struktur. Hal ini dikarenakan beton adalah material yang mudah didapat, mudah dikerjakan dan biaya yang lebih murah. Material pembuat beton terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah atau agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan satu pasta yang terbuat dari semen dan air. Air memiliki peran yang cukup penting dalam proses pencampuran beton, karena air berfungsi memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan dalam pengerjaan beton (workability). Workability akan berpengaruh terhadap kekuatan beton. Oleh karenanya workability yang diinginkan tergantung pada komposisi air dalam campuran beton yang dalam hal ini berkaitan dengan nilai slump. Untuk mendapatkan Workability yang tinggi dibutuhkan nilai slump yang tinggi pula, namun nilai slump yang tinggi terkadang menimbulkan kekhawatiran turunnya kuat tekan beton sehingga mutu beton tidak tercapai. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton dari semua variasi nilai slump dengan nilai FAS tetap. Sampel beton dibuat di laboratorium Teknologi Bahan Universitas IBA Palembang yaitu kuat tekan beton mutu fc’ 25 MPa. Variasi nilai slump adalah 10-30, 30-60 dan 60-120. Metode Mix Design yang digunakan berdasarkan SNI 03-2834-2000 tentang Tata Cara Pembuatan Beton Normal. Hasil penelitian sesuai masing2 variasi nilai slump diperoleh kuat tekan adalah 17,34 MPa, 25,08 MPa dan 25,82 MPa. Nilai Slump 10-30, 30-60 dan 60-120 tidak memenuhi syarat kuat tekan yang direncanakan. Hal ini dikarenakan nilai Faktor Air Semen yang digunakan dalam perencanaan adalah sama yaitu 0.6. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tekan beton dapat dipengaruhi oleh variasi slump dengan penambahan jumlah air, namun pemakaian FAS yang sama pada masing-masing variasi nilai slump menunjukan gejala kuat tekan beton meningkat pada nilai slum tinggi. Kata kunci: mix design, beton normal, kuat tekan, FAS dan nilai slump.
ANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN BAJA KONVENSIONAL PROFIL WF (PABRIKASI) DENGAN PROFIL TERSUSUN (BUILT-UP) SIKU SAMA KAKI PADA KONSTRUKSI BANGUNAN PORTAL FRAME Srikirana Meidiani; Leni Marlina
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.137 KB)

Abstract

Pada bangunan industri struktur baja yang digunakan adalah Struktur Gable.Baja dapat dimanfaatkan sebagai struktur utama sebuah bangunan seperti gudang, bengkel kerja, bangunan lapangan futsal dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode ASD (Allowable Stress Design) dan interpolasi polar. Konstruksi ini digunakan pada bangunan sederhana berupa portal frame, dimana profil yang digunakan adalah profil WF (pabrikasi) dan profil tersusun siku sama kaki (built-up), tujuan penelitian ini yaitu untuk meninjau berat dan harga konstruksi yang lebih efisien. Hasil analisa Ditinjau dari berat profil WF (pabrikasi) dengan mutu baja BJ 37 dan BJ 41 berat totalnya 21822,9452 kg, lebih ringan 25,50% dibandingkan dengan berat profil tersusun siku sama kaki (built-up) mutu baja BJ 37 dan BJ 41 yaitu 29292,3577 kg. Pada mutu baja BJ 44 berat profil WF 21656,3955 kg, lebih ringan 13,55% dibandingkan dengan berat profil tersusun siku sama kaki (built-up) mutu baja BJ 44 yaitu 25049,4554 kg. Pada mutu baja BJ 50 berat profil WF 21656,3955 kg, lebih ringan 15,72% dibandingkan dengan berat profil tersusun siku sama kaki (built-up) mutu baja BJ 50 yaitu 25696,0992 kg. Pada mutu baja BJ 52 berat profil WF 20030,835 kg, lebih ringan 18,71% dibandingkan dengan berat profil tersusun siku sama kaki (built-up) mutu baja BJ 52 yaitu 24640,1998 kg
PENGGUNAAN VARIASI PH AIR (ASAM) PADA KUAT TEKAN BETON NORMAL F’C 25 MPA Srikirana Meidiani; Muhammad Farsyah Septa Hartawan
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 2 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2017)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v5i2.157

Abstract

Air merupakan salah satu faktor penting dalam pembuatan beton, karena air bereaksi dengan semen akan menjadi pasta pengikat agregat. Pada pekerjaan pembuatan beton, air yang digunakan haruslah air dengan pH netral dengan nilai 7. Pada daerah pedalaman sangat susah mendapatkan air yang bersih, para kontraktor biasanya membuat sumur atau menggunakan sungai yang ada pada daerah tersebut. Air yang didapat pada sumur dan sungai bisa jadi ber pH Asam ataupun Basa, sehingga air yang digunakan tidak memenuhi persyaratan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap mutu atau kualitas beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan variasi pH Air terhadap mutu atau kualitas beton akankah terjadi penurunan atau malah sebaliknya, dan variasi pH air yang digunakan yaitu pH 4, 5, dan 6 yang termasuk pH asam. Sebagai pembanding adalah beton normal dengan pH air 7. Penelitian dilakukan di Laboratorium Beton dan Teknologi Bahan Fakultas Teknik Universitas IBA Palembang. Benda uji yang digunakan adalah kubus dengan panjang 15 cm dan lebar 15 cm, dengan jumlah sampel/ spesimen 3 buah untuk masing – masing variasi. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari setelah dilakukan perawatan (curing). Hasil penelitian menunjukkan penggunaan variasi pH air menghasilkan penurunan terhadap nilai kuat tekan. Kuat tekan beton normal pH air 7 yaitu 25.96 Mpa sedangkan kuat tekan yang dihasilkan pada penggunaan variasi pH air 4 yaitu 20.32 MPa turun 21.71%. Kuat tekan yang dihasilkan pada penggunaan variasi pH air 5 yaitu 20.87 MPa turun 19.58%, dan kuat tekan yang dihasilkan pada penggunaan variasi pH air 6 yaitu 22.01 MPa turun 15.21%.
Analisis Perbandingan Perencanaan Fortal Frame Perletakan Jepit-Jepit dan Sendi-Sendi dengan Variasi Sudut Kemiringan Atap Srikirana Meidiani; Susi Riwayati; Dessy Imriany
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 2 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2018)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v6i2.1411

Abstract

Fortal Frame adalah struktur yang terdiri dari elemen-elemen linear, umumnya balok dan kolom yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung). Pada umumnya bangunan Fortal Frame lebih sering menggunakan profil baja tunggal WF, karena untuk bangunan yang membutuhkan ruang volume yang besar seperti gudang, bangunan serbaguna, bangunan pasar tradisional, Aula, Pabrik, Hanggar Pesawat dan lain sebagainya maka type bangunan portal frame dengan baja WF sering digunakan. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti mencoba untuk mengetahui tingkat ekonomis dari sisi berat pemakaian konstruksi baja profil WF pada bangunan Fortal Frame. Penelitian ini membandingkan berat pemakaian konstruksi baja yang terdiri dari Gording, Balok dan Kolom pada fortal frame perletakan jepit-jepit dan perletakan sendi-sendi dengan variasi kemiringan atap. Fortal frame direncanakan dengan bentang 18 M dan tinggi kolom 7 M dengan variasi kemiringan atap 20°; 25° dan 30°. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung beban dan momen yang terjadi pada fortal frame secara manual dengan bantuan exel. Rumus-rumus yang digunakan adalah rumus empiris yang mengacu pada SNI, buku Teknik Sipil dan Buku Mekanika Struktur. Hasil penelitian menunjukkan berat pemakaian kontruksi baja (gording, balok dan kolom) pada fortal frame perletakan jepit-jepit cenderung naik atau linear dengan semakin besarnya kemiringan atap yaitu dengan variasi kemiringan 20°; 25° dan 30° diperoleh berat konstruksi baja masing-masing : 18912,46 kg, 20857,73 kg dan 23289,51 kg. Sedangkan pada perletakan sendi-sendi diperoleh berat konstruksi baja masing-masing: 20550.46 kg , 19288.83 kg dan 25901.01 kg. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa pada fortal frame perletakan jepit-jepit berat minimal konstruksi terjadi pada kemiringan atap 20° yaitu sebesar 18912,46 kg dan pada perletakan sendi-sendi terdapat berat optimum pada kemiringan atap 25° yaitu sebesar 19288,83 kg. Kata Kunci :Fortal Frame, Profil WF, Perletakan Jepit-Jepit, Perletakan Sendi-Sendi, Berat Kontruksi
Kajian Kajian volume lalu lintas di Jl.H.M.Noerdin dengan membandingkan data pada tahun 2017 dan tahun 2021 Wali Wardoyo; Kiagus Muhammad Aminuddin; Ramadhani Ramadhani; Srikirana Meidiani
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 9 No 1 (2022)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.067 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v9i1.208

Abstract

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada jumlah pengguna jalan. Kota Palembang termasuk kota metropolitan yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 1,6 juta jiwa sehingga memungkinkan bertambahnya aktivitas pergerakan di jalan. Untuk menentukan kinerja suatu jalan maka diperlukan data volume lalu lintas harian. Penelitian yang dilakukan berada di Jalan H. M. Noerdin Pandji Kota Palembang dengan menggunakan metode survei dan pengamatan secara langsung selama 7 hari berturut-turut. Hasil pengamatan volume lalu lintas pada lokasi penelitian, terlihat bahwa jenis kendaraan yang mendominasi yaitu sepeda motor dengan jumlah 1125,68 smp/jam untuk arah bandara – kenten dan 751,32 smp/jam untuk arah kenten – bandara. Hasil perbandingan dengan data terdahulu, jumlah kendaraan ringan dan kendaraan berat tahun 2017 lebih tinggi dari tahun 2021 sedangkan untuk kendaraan jenis sepeda motor lebih pada tahun 2017 lebih sedikit dari tahun 2021. Kata Kunci: TPA, produktivitas alat berat, sampah