Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Menggali Nilai Siri' Na Pacce sebagai Tinjauan Sosiologis Pembentukan Perda Anti Korupsi Fadillah Gerhana Ultsani; Reza Aviva Prastika; Herlin Herlin; Moch. Andry W.W Mamonto
PLENO JURE Vol 8 No 2 (2019): Pleno Jure, Oktober
Publisher : LL-DIKTI Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.377 KB) | DOI: 10.37541/plenojure.v8i2.133

Abstract

Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 mengatur tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia, tetapi, keberadaan undang-undang tidak menjadi penghalang bagi seseorang melakukan praktik korupsi. Berdasarkan survei Internasional Transparency tahun 2017 indeks presepsi korupsi, Indonesia berada pada peringkat 96 pada skor 37 yang membuat Indonesia berada dalam kondisi darurat korupsi dan salah satu penyebab korupsi adalah budaya. Di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan terdapat budaya Siri’ Na Pacce yang menjadi pandangan hidup dan bertingkah laku bagi masyarakat Bugis-Makassar. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu apakah terdapat nilai anti korupsi pada budaya Siri’ Na Pacce. Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, digunakan Penelitian normatif empiris. Dalam penelitian normatif empiris kita membutuhkan data sekunder dan data primer, yang dimana data sekunder yakni data yang diperoleh dari buku-buku sebagai data pelengkap sumber data primer, yang terdiri atas : Bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier, yang kedua adalah data primer , yang merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui wawancara terkait objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi antara nilai anti korupsi dalam nilai budaya Siri na Pacce namun kian menipis sehingga dengan penelitian ini nilai budaya Siri na Pacce yang ada dimasyarakat Bugis-Makassar bisa ditumbuhkan dan diangkat menjadi norma berupa Peraturan Daerah Sulawesi selatan .
Eksplorasi Nilai-Nilai Sipakatau Sipakainge Sipakalebbi Bugis Makassar Dalam Upaya Pencegahan Sikap Intoleransi Herlin Herlin; Ainun Nurmalasari; Wahida Wahida; Moch Andry Wikra Wardhana Mamonto
Alauddin Law Development Journal (ALDEV) Vol 2 No 3 (2020): ALDEV
Publisher : Law Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/aldev.v2i3.16997

Abstract

Keberagaman suku, agama, dan etnis yang tersebar dari sabang sampai merauke merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia. Sayangnya, keberagaman tersebut belum diartikan sebagai sebuah anugrah. Hal ini disebabkan karena sikap intoleransi yang masih sering terjadi dikalangan masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat Bugis Makassar terdapat sebuah falsafah hidup yang termanivestasi, yakni budaya Sipakatau, Sipakainge, dan Sipakalebbi yang merupakan budaya suku Bugis yang memiliki tujuan untuk menciptakan manusia yang berkarakter dan memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan kepribadian setiap individu khususnya bagi Suku Bugis. Penelitian ini dilakukan untuk menggali, memahami, dan memaknai nilai budaya Sipakatau, Sipakainge, dan Sipakalebbi Bugis Makassar dalam upaya pencegahan sikap intoleransi. Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian normatif. Dalam penelitian normatif dibutuhkan data, dimana data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan yang terdiri atas bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Budaya Sipakatau Sipakainge dan Sipakalebbi Bugis Makassar mengandung nilai-nilai toleransi yakni saling menghormati, saling mengingatkan dan saling menghargai yang dapat dijadikan sebagai upaya pencegahan sikap intoleransi berupa pembentukan kurikulum pembelajaran.