Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penentuan Faktor Keamanan pada Lereng Facies Delta Totok Sulistyo; Sunarno Sunarno
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 1, No 1 (2013): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v1i1.12

Abstract

Abstract This study determines safety factor of slope and qualitative model of  subsidence in deltaic facies in Balikpapan City based on geotechnics, geologic and geomorphologic data. This study is carried out becausedeltaic deposits have characteristics in both texture and sructure which possibly has corelation with subsidence fenomenon. The Aims of this research are determine safety factor of critical slope and genetics of subsidence in research area, so that it could be taken into account in selecting of suitable prevention method and describes phases of subsidence of deltaic facies. This study was carried out by Desk Study of secondary data, field observation and measurement, sampling and laboratory test, their results were processed with software to obtain safety factor of slope. That was continued with analysis and drawing of conclution. Result of slope stability analysis safety factor of slope in research area less than 1.2 and can be classified as highly vulnerable slope, eventhough subsidence in research area is caused by geomorphologic processes whics is formation of void/megaphore due to the subsurface erosion which triger the depresion of land surface.Keywords : Landslide, Subsidence, Deltaic Facies  Abstrak  Penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor keamanan (FK) lereng serta model kualitatif berupa genesa penurunan pada sedimen facies delta di Kota Balikpapan berdasarkan data geoteknis, geologis dangeomorfologis. Penelitian  ini  dilakukan mengingat endapan delta mempunyai karakteristik dalam tekstur dan struktur, yang dimungkingkan mempunyai korelasi dengan adanya fenomena subsidence. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai faktor keamanan lereng kritis, menentukan genesa gerakan tanah dan penurunan tanah (subsidence), sehingga akan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan metode penanggulangan yang sesuai, serta menggambarkan tahapan dan mekanisme menjadi model gerakan tanah dan penurunan tanah pada facies delta. Penelitian ini dilakukan melalui tahapan Desk Study dari data sekunder dan literatur, pengamatan dan pengukuran lapangan, pengambilan contoh batuan dan pengujian laboratorium, data hasil studi tersebut akan diolah dengan perangkat lunak untuk memperoleh nilai factor keamanan (FK) dari lereng. Dilanjutkan dengananalisis dan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis kestabilan lereng Faktor keamanan lereng di lokasi penelitian kurang dari 1.2 dimana moment pendorong lebih besar dari momen penahan dan dapat dikelompokan dalam lereng dengan kerentanan sangat tinggi, namun demikan faktor yang menyebabkan subsidence adalah proses geomorfologi yaitu adanya erosi bawah permukaan yang membentuk rongga yang menyebabkan depresi pada permukaan tanah.Kata kunci : Gerakan Tanah, Subsidence, Facies Delta
KUAT TEKAN MORTAR DAN SILINDER BETON PADA PERPADUAN MATERIAL LOKAL PASIR SAMBOJA DENGAN PASIR PALU Karmila Achmad; Sunarno Sunarno
Media Teknik Sipil Vol. 17 No. 1 (2019): Februari
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jmts.v17i1.6991

Abstract

Pasir Samboja merupakan material lokal Balikpapan yang relatif murah dan belum banyak digunakan dalam campuran beton oleh masyarakat Balikpapan. Hal ini karena material ini memiliki butiran yang sangat halus, yang mengakibatkan jenis pasir ini tidak masuk dalam ke 4 zona agregat halus yang merupakan syarat dalam campuran beton. Sehingga dalam penggunaannya pasir Samboja perlu dipadukan dengan jenis pasir lainnya yang memiliki butiran agak kasar. Tujuan penelitian untuk mendapatkan sifat fisik agregat halus lokal di Balikpapan dalam campuran beton dan mendapatkan proporsi paduan agregat halus lokal Balikpapan yang optimal ditinjau dari besarnya Kuat Tekan Beton. Dalam penelitian ini ada 66 mortar dan 66 silinder beton dengan variasi persentase pasir Samboja dalam agregat halus campuran beton. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa proporsi pasir Samboja yang memenuhi kriteria agregat halus dalam campuran beton adalah  dibawah 70% dengan MHB 1,64 mendekati zona 4 (pasir Agak Halus). Benda uji P50 dengan proporsi pasir Palu sebesar 50% dan pasir Samboja sebesar 50% memberikan nilai kuat tekan beton terbaik pada umur 28 hari yaitu 31,33 MPa dengan peningkatan kuat tekan sebesar 7,11% terhadap S100 dan jika ditinjau dari tren kuat tekan yang terjadi adalah perpaduan pasir Palu dan pasir Samboja memberikan nilai yang baik pada P50 dan P60.
Pengaruh Bentuk Galvanis Sebagai Serat Pada Beton Ditinjau Dari Kuat Tarik Belah Dan Kuat Lentur Beton Karmila Achmad; Sunarno Sunarno
POROS TEKNIK Vol. 9 No. 1 (2017)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v9i1.507

Abstract

Serat dalam beton berfungsi mencegah retak-retak sehingga menjadikan beton lebih kuat daripada beton tanpa serat. Kawat galvanis banyak digunakan karena murah, mudah dibentuk dan mudah perawatannya. Tujuan penelitian untuk mendapatkan material serat buatan yang relatif murah dan mampu meningkatkan kekuatan beton secara optimal ditinjau dari kuat tarik dan kuat lentur. Material agregat halus yang digunakan dalam penelitian ini adalah material lokal pasir Samboja. Jenis Serat yang digunakan berupa serat buatan kawat galvanis berbentuk linting, spiral dan crimped. Hasil penelitian menunjukan bahwa benda uji BC1 (Crimped Ñ„ 1cm) memiliki kekuatan tarik terbesar dan L5 (Linting 5) memiliki kekuatan lentur terbesar dibandingkan benda uji lainnya. Besarnya kuat tarik yaitu 10,44 MPa dan kuat lentur sebesar 7,03 MPa.
Pemanfaatan Pasir Telaga Sari dan Styrofoam untuk Pembuatan Batako Ringan Sunarno Sunarno; Nuzulul Fauzan Abadan
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 1, No 1 (2013): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v1i1.15

Abstract

AbstractResearch Utilization Sand Lake Sari and Styrofoam to Making Lightweight brick with a mixture ratio variations between ( cement : sand : Styrofoam ), namely ( 1 : \ 5 : 0 ), ( 1 : 4 : 1 ), (1 : 3 : 2 ), ( 1 : 2 : 3 ), ( 1 : 1 : 4 ), and ( 1 : 0 : 5 ) with a time of hardening / treatment 28 days The purpose of this study was to determine the effect of replacement of sand with Styrofoam comparison of concrete blocks, to determine the effect of washing the sand against the bricks, and how comparison of partial replacement of sand on the Styrofoam to produce concrete blocks with good compressive strength. The method used in this study is the experimental method, of conducting an experiment to obtain a result which confirms the relationship between the parameters of the study. The parameters tested the levels of silt and sand that has not washed that has been washed, unwashed sand gradation and which has been washed, the compressive strength of concrete blocks each each comparisonusing a sand that has not been washed and washed, and water absorption ofconcrete blocks each - each comparison using a sand that has not been washedand washed. From the results of the research content of sand silt, sand unwashed sludge had higher levels of average - average 7.6% and after the sand content of mud washed into the average - average 3.53%. From the results of research on thecompressive strength of lightweight concrete blocks concrete blocks showed that the best composition with the variation that is 1 cement : 4 sand was washed : 1 Styrofoam with a maximum of 69,55 kg/cm2 compressive strength. From the results of the study blocks the absorption of light, comparison of the best ingredients and produce the water absorption of at least that is the ratio 1 cement : 0 sand : 5 styrofoam with water absorption of 4.3%.Keyword : Styrofoam, lightweight brick, compressive strengthAbstrakPenelitian Pemanfaatan Pasir Telaga Sari dan Styrofoam untuk Pembuatan Batako Ringan dengan variasi perbandingan campuran antara (semen : pasir : Styrofoam) yaitu (1 : 5 : 0), (1 : 4 : 1), (1 : 3 : 2), (1 : 2 : 3), (1 : 1 : 4), dan (1 : 0 : 5) dengan waktu pengerasan / perawatan 28 hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan penggantian pasir dengan Styrofoam terhadap batako, untuk mengetahui pengaruh pencucian pasir terhadap batako, dan berapa perbandingan penggantian sebagian pasir terhadap Styrofoam untuk menghasilkan batako yang baik.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu mengadakan suatu percobaan untuk mendapatkan suatu hasil yang menegaskan hubungan antara parameter penelitian. Adapun parameter yang diuji yaitu kadar lumpur pasir yang belum dicuci dan yang sudah dicuci, gradasi pasir yang belum dicuci dan yang sudah dicuci, kuat tekan batako dari tiap – tiap perbandingan menggunakan pasir yang belum dicuci dan yang sudah dicuci, dan penyerapan air batako tiap – tiap perbandingan dengan menggunakan pasir yang belum dicuci dan yang sudah dicuci. Dari hasil penelitian kadar lumpur pasir, pasir yang belum dicuci memiliki kadar lumpur rata – rata 7,6% dan setelah pasir dicuci kadar lumpurnya berkurang menjadi rata – rata 3,53 %. Dari hasil penelitian kuat tekan pada batako menunjukkan bahwa batako ringan styrofoam dengan variasi komposisi terbaik yaitu 1 semen : 4 pasir yang sudah dicuci : 1 styrofoam dengan kuat tekan maksimal 69,55 kg/cm2. Dari hasil penelitian penyerapan batako ringan, perbandingan bahan yang paling baik dan menghasilkan penyerapan air yang paling sedikit yaitu pada perbandingan 1 semen : 0 pasir : 5 styrofoam dengan penyerapan air 4,3 %.Kata Kunci :Stirofoam, beton ringan, kuat tekan
Pemanfaatan Material lokal denganPerkuatan CFRP untuk Penanganan Longsor di Wilayah Balikpapan Kalimantan Timur Karmila Achmad; Sara Wibawaning Respati; Sunarno Sunarno
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 4, No 2 (2016): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v4i2.138

Abstract

Balikpapan, East Borneo gateway, is a city that grows rapidly. There has been infrastructure expansions in both city centre and away from the city. Nevertheless, based on hazard index map, Balikpapan soil condition is belong to highly vulnerable area for floods and landslides disaster. CFRP material is a material that is still slightly used in Balikpapan. This condition appears because the lack of researches of this material to overcome the structure problem in Balikpapan. So that, because of landslides threat, a breakthrough in the form of research that is able to provide solutions to disaster management is a certain needed. The result of the study showed that the average concrete strength for 28 days of age is 18,87 MPa, 20,00 MPa; 21,89 MPa; 22,27 MPa; 22,65 MPa; 17,74 MPa; 18,87 MPa; 20,38 MPa and 23,02 MPa for BN, O0, O2, O3, O7, T2, T3, T5 and TF specimens respectively. The percentage of the concrete strength increment compared to normal concrete 28 days of age is 6%; 16%; 18%; 20%; 2,12%; 8,64%; 17,33% and 32,54% for O0, O2, O3, O7, T2, T3, T5 and TF specimens respectively. The full jacketing specimen with CFRP has proved that CFRP can increase the concrete strength even not as big as compared to CFRP ability to retain the concrete tensile and ductility. Keywords : Local Material, Structure Strengthen, Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) Abstrak Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur merupakan kota yang sedang berkembang pesat. Banyak pembangunan yang dilakukan, baik dipusat kota maupun pengembangan kearah luar kota. Namun berdasarkan peta indeks rawan bencana, kondisi tanah di Balikpapan termasuk dalam kondisi yang sangat rawan bencana (kategori berat) untuk bencana banjir dan longsor. Material CFRP merupakan material yang belum banyak dimanfaatkan di wilayah Balikpapan.Hal ini karena kurangnya penelitian mengenai aplikasi material ini untuk menangani permasalahan struktur yang ada di Balikpapan.Sehingga dengan adanya masalah longsor maka perlu sebuah terobosan berupa penelitian yang mampu memberikan solusi terhadap penanganan bencana tersebut.Maka perlu penelitian mengenai “pemanfaatan material lokal dengan perkuatan CFRP untuk penanganan longsor di wilayah Balikpapan, Kalimantan Timur. Dari hasil pengujian diperoleh nilai kuat tekan rata-rata beton umur 28 hari adalah 18,87 MPa; 20,00 MPa; 21,89 MPa; 22,27 MPa; 22,65 MPa; 17,74 MPa; 18,87 MPa; 20,38 MPa dan 23,02 MPa masing-masing untuk benda uji BN, O0, O2, O3, O7, T2, T3, T5 dan TF. Dengan prosentase peningkatan kuat tekan terhadap beton normal pada umur beton 28 hari adalah 6%; 16%; 18%; 20%; 2,12%; 8,64%; 17,33% dan 32,54% masing-masing untuk benda uji O0, O2, O3, O7, T2, T3, T5 dan TF. Benda uji full jacketing dengan CFRP terbukti mampu meningkatkan kuat tekan beton meskipun hasilnya tidak sebesar kemampuan CFRP menahan tarik atau daktilitas beton. Kata Kunci : Material Lokal, Perkuatan Struktur dan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP)
Mikrosimulasi Kondisi Arus Lalu Lintas Pada Simpang Bersinyal Menggunakan Perangkat Lunak Vissim Mohamad Isram M. Ain; Sunarno Sunarno
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3849

Abstract

Kota Balikpapan menjadi penghasil minyak bumi terbesar di Provinsi Kalimantan Timur, dimana kota ini memiliki visi yang sangat besar. Keseriusan ini tertuang dalam visi Kota Balikpapan berikut ini “Tederwujudnya Kota Balikpapan sebagai kota industri, perdagangan, jasa dan pariwisata”. Visi berdampak pada pesatnya pembangunan area industri dan pariwisata pada kawasan yang sama, yaitu pada daerah kelurahan Manggar dan sekitarnya. Kondisi mengakibatkan terjadinya tarikan perjalanan di kawasan tersebut yang mengakibatkan kemacetan dibeberapa titik, salah satunya terjadi pada simpang tiga bersinyal pada Jl. Mulawarman dan Gerbang Tol Manggar Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Pada penelitian ini digunakan metode mikrosimulasi lalu lintas dengan menggunakan software PTV Vissim untuk memodelkan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Hasil dari simulasi PTV Vissim dengan panduan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) didapatkan tingkat pelayanan jalan raya puncak pada hari libur (sbatu) berada pada kondisi buruk dengan V/C Ratio pada pendekat Sepinggan sebesar 0,89. Dengan melakukan simulasi perubahan waktu siklus lampu lalu lintas terjadi penurunan V/C Ratio menjadi 0,71