Sri Wahyuni
Kampus Unand Limau Manis, Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi.

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Jaringan Komunikasi dan Dinamika Kelompok dengan Kapasitas Petani dalam Agribisnis Padi Organik di Jawa Barat Sri Wahyuni; Sumardjo Sumardjo; Djuara P. Lubis; Dwi Sadono
Jurnal Penyuluhan Vol. 13 No. 1 (2017): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.573 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v13i1.15115

Abstract

Kapasitas petani dalam agribisnis padi organik adalah kemampuan petani untuk menerapkan budidaya padi organik sesuai dengan standar sertifikasi oleh Institute of Marcetology (IMO) Swiss. Jaringan komunikasi dan dinamika kelompok menentukan kapasitas petani dalam agribisnis padi organik. Penelitian ini dilakukan di Tasikmalaya pada kelompok tani Jembar II, Sundamekar, Mekar Karya dan Serbaguna II; sedangkan di Karawang dilakukan pada kelompok tani Dewi Sri, Wargi Mukti, Benong II dan Mindi Lamping. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Metode yang digunakan adalah survey, data didapatkan melalui wawancara dengan kuesioner. Analisa data menggunakan korelasi Pearson. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jaringan komunikasi dan tingkat dinamika kelompok pada kapasitas petani dalam agribisnis padi organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan komunikasi di Tasikmalaya dan Karawang, baik produksi dan pemasaran tidak berhubungan dengan kapasitas petani dalam agribisnis padi organik. Kapasitas petani di Tasikmalaya dalam mengidentifikasi kapasitas potensi agribisnis dan mempertahankan padi organik lebih banyak dipengaruhi oleh dinamika kelompok terutama oleh kejelasan tujuan, fungsi kelompok, dan suasana kondusif dalam kelompok. Demikian pula di Karawang, kapasitas petani untuk mengatasi masalah agribisnis lebih ditentukan oleh dinamika kelompok terutama oleh fungsi kelompok, kohesifitas kelompok, dan tekanan kelompok yang terarah.