Siti Noor Rochmah
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN KONSEP DIRI GURU TERHADAP REGULASI DIRI ANAK USIA DINI (Penelitian Korelasional Pada Guru dan Peserta Didik PAUD di Kecamatan Sumedang Selatan) Siti Noor Rochmah
Tunas Siliwangi Vol 3, No 2 (2017): VOL 3 NO 2, OKTOBER 2017
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v3i2p160-174.648

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya guru PAUD yang belum menangani peserta didiknya dengan tepat sehingga timbul masalah-masalah kemandirian yang tidak terlatih dengan baik. Demikian pula masalah-masalah persepsi diri guru tentang kompetensi dirinya dalam berbagai aspek. berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan memaparkan tentang konsep diri guru PAUD, yaitu persepsi guru tentang dirinya dan seperti apa hubungan antara konsep diri guru dengan regulasi diri pada anak usia dini. Data peneltian diambil dengan metode survey yang menggunakan kuesioner SPPA (Self Perception Profile for Adult) dari konsep multidimensi persepsi diri Susan Harter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment untuk mencari seberapa besar hubungan antara konsep diri guru dan regulasi diri peserta didiknya. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat korelasi antara konsep diri guru dengan regulasi diri peserta didik, Gambaran lain hasil nilai persepsi diri guru menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki angka diskrepansi yang mempengaruhi skala keberhargaan atau self esteem guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru mengalami ketidakselarasan atau incongruency sehingga memunculkan diskrepansi nilai yang berpengaruh terhadap self worth atau rasa keberhargaan diri guru. Semakin tinggi diskrepansi sebuah skala, maka semakin rendah tingkat keberhargaan diri yang terkait dengan rasa percaya diri individu yang bersangkutan, demikian pula sebaliknya. Atas berbagai temuan dalam penelitian ini, maka rekomendasi yang dapat diberikan adalah bahwa setiap guru wajib mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan potensi yang telah melekat dalam dirinya agar dapat mengaktualisasikan dirinya dengan optimal.