Mohammad Syahri
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Mendukung Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter Di SD Muhammadiyah 9 Malang Ruli Alfi Mei Rosyida; Ahmad Juanda; Mohammad Syahri
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v7i1.12039

Abstract

Abstract: The negative impact of globalization is the increasingly worsening character of the younger generation. In overcoming the problem of demoralizing the younger generation, the Government of Indonesia issued a policy of strengthening character education. This study aims to describe (1) the implementation of character education to support strengthening character education(PPK) movement at elementary school Muhammadiyah 9 Malang. (2) supporting and inhibiting factors in the process of character education implementation in the context of supporting the PPK movement at elementary school Muhammadiyah 9 Malang. This research is a qualitative descriptive study, located at elementary school Muhammadiyah 9 Malang, with data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation. The results showed that (1) the implementation of PPK policies in schools was not much different from the character education programs that had previously been implemented. Strengthening the character education that runs is to add a variety of character planting habituation programs, increase the hours of character habituation activities, increase student learning activities and intensify a variety of programs that are already running at school. Schools implement the PPK movement according to the Ministry of Education and Culture's reference with three basic approaches. (2) Supporting factors are none other than full support provided by all schools and parents of students while inhibiting factors faced by schools are none other than students themselves and there are parents of students.Keywords: Policy, Strengthening Character Education, Elementary Schools Abstrak: Dampak yang dihasilkan globalisasi secara negatif yaitu semakin memburuknya karakter generasi muda. Dalam mengatasi persoalan demoralisasi generasi muda Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan penguatan pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) implementasi pendidikan karakter dalam rangka mendukung gerakan PPK di SD Muhammadiyah 9 Malang. (2) faktor pendukung dan penghambat proses impelementasi pendidikan karakter dalam rangka mendukung gerakan PPK di SD Muhammadiyah 9 Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, bertempat di SD Muhammadiyah 9 Malang, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi kebijakan PPK di sekolah tidak jauh berbeda dengan program pendidikan karakter yang sebelumnya sudah dilaksanakan. Penguatan pendidikan karakter yang berjalan yaitu dengan menambah berbagai program pembiasaan penanaman karakter, menambah jam kegiatan pembiasaan karakter, menambah kegiatan pembelajaran siswa dan mengintensifkan berbagai program yang sudah berjalan di sekolah. Sekolah mengimplementasikan gerakan PPK sesuai acuan kemendikbud dengan tiga basis pendekatan. (2) Faktor pendukung tidak lain berupa dukungan penuh yang diberikan oleh seluruh pihak sekolah dan orang tua siswa, sedangkan faktor penghambat yang dihadapi sekolah tidak lain berasal dari para peserta didik sendiri dan ada dari orang tua siswa.Kata kunci: Kebijakan, Penguatan Pendidikan Karakter, Sekolah Dasar
Analisis Implementasi Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Malang Apridhona Tito Minayugie; Mohammad Syahri
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.12052

Abstract

Abstract: PISA (Program for International Student Assessment) states that literacy is an important ability to be mastered. Based on the 2019 PISA report, Indonesia is ranked 72 out of 78 countries for student reading skills. On one side of the school literacy movement (GLS) has been going on since 2016. This study aims to 1) describe the implementation of the GLS Elementary School level at SDN 2 and 3 PandansariNgantang District Malang Regency. 2) analyze the implementation of GLS policies and describe the supporting-inhibiting factors and efforts in their implementation. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques are done using observation, interviews, and documents. Data analysis of the results of the study was carried out by data reduction, data presentation, and concluding (data verification). The results showed that 1) in general the implementation of GLS by structuring, using and utilizing library building facilities to support implementation. Supported by school residents such as school principals and teachers who have achievements at the national level of literacy. 2) The implementation of GLS has fulfilled 2 of 4 aspects, namely aspects of communication and resources. While the aspect that becomes an obstacle is the aspect of disposition and bureaucratic structure. The main constraints experienced in the implementation of GLS are the unavailability of librarians and the involvement of parents in the implementation of activities that are still lacking, and the School Literacy Team (TLS) has not been formed. Efforts to overcome obstacles in the implementation of GLS include involving students in the addition of literature, the appointment of teachers as library staff.Keywords: Implementation Analysis, Policy, School Literacy Movement Abstrak: PISA (Programme for International Student Assessment) menyebutkan bahwa literasi menjadi kemampuan yang penting untuk dikuasi. Berdasarkan laporan PISA tahun 2019 Indonesia menempati peringkat 72 dari 78 negara untuk kemampuan membaca siswa. Disatu sisi gerakan leterasi sekolah (GLS) telah berlangsung sejak tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan pelaksanaan GLS jenjang Sekolah Dasar di SDN 2 dan 3 Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.2) menganalisis implementasi kebijakan GLS dan mendeskripsikan faktor pendukung-penghambat serta upaya dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara serta dokumen. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi data). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) secara umum pelaksanaan GLS dengan penataan, penggunaan, dan pemanfaatan fasilitas gedung perpustakaan untuk menunjang implementasi. Didukung warga sekolah seperti kepala sekolah dan guru yang memiliki prestasi dibidanglieterasi tingkat nasional. 2) Pelaksanaan GLS telah memenuhi 2 dari 4 aspek, yaitu aspek komunikasi dan sumberdaya. Sedangkan aspek yang menjadi kendala adalah aspek disposisi dan struktur birokrasi. Kendala yang dialami dalam pelaksanaan GLS yang utama adalah belum tersedianya tenaga pustakawan serta keterlibatan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan yang masih kurang, serta belum dibentuknya Tim Literasi Sekolah (TLS). Upaya mengatasi kendala dalam pelaksanaan GLS diantaranya melibatkan siswa dalam penambahan literatur, penunjukan guru sebagai tenaga perpustakaan.Kata kunci: Analisis Implementasi, Kebijakan, Gerakan Literasi Sekolah