<![CDATA[This research aims to determine the calculations of production cost applied by PT. Riau Beton Mandiri using the full costing method and variable costing method. Data collected included primary data and secondary data. Primary data was obtained from direct interviews with stakeholders which are the company and direct observation of the activity of readymix production. Secondary data was obtained from relevant books, journal, literature and data available about readymix production of PT. Riau Beton Mandiri. The method used was descriptive comparative method which was the analysis that compares the calculation of the cost of production which was applied by the company using the full costing and variable costing methods. Moreover, it also analyzed the breakeven point on PT. Riau Beton Mandiri. The research results indicate that from the three calculations of cost of production, variable costing method will give the lowest cost of production result than the full costing and the method used by the company. There is a difference because the cost of production calculation used by company is traditional where the labour cost and overhead cost are not calculated specifically. Meanwhile, the variable costing method only burdens the variable production cost. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan oleh PT. Riau Beton Mandiri, dengan menggunakan metode full costing dan metode variable costing. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara langsung dengan pihak terkait yaitu pihak perusahaan dan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas produksi readymix. Data sekunder diperoleh dari buku-buku terkait, jurnal, literatur serta data-data yang ada yang berkaitan dengan produksi readymix pada PT. Riau Beton Mandiri. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif yaitu analisis yang membandingkan antara perhitungan harga pokok produksi (HPP) yang diterapkan oleh perusahaan dengan menggunakan metode full costing dan variable costing. Selain itu, juga menganalisa titik impas pada PT. Riau Beton Mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga hasil perhitungan HPP menunjukkan bahwa menggunakan metode variabel costing memiliki HPP yang paling rendah dibandingkan yang diterapkan oleh perusahaan dan metode full costing. Perbedaan tersebut disebabkan karena perhitungan HPP yang digunakan perusahaan masih tradisional, dimana biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik tidak diperhitungkan secara rinci. Sedangkan metode variable costinghanya membebankan biaya produksi variabel saja.]]>
