Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA DI SMPN 2 SAKTI KABUPATEN PIDIE Ervina Dewi; Rahmi Agustina; Khaira Karnika
Jurnal Real Riset Vol 3, No 3 (2021): Oktober 2021
Publisher : Jurnal Real Riset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh penerapan model contextual teaching and learning terhadap keterampilan berfikir kritis pada materi sistem peredaran darah manusia di SMPN 2 Sakti Kabupaten Pidie. Penelitian ini dilaksanakan pada semester Genap tahun akademik 2020/2021. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Post-test Control Group Design. Penelitian menggunakan 2 kelas yaitu kelas control (ceramah) dan kelas eksperimen (contextual teaching and learning). Soal test yang digunakan dalam bentuk soal uraian dengan jumlah 10 butir soal. Soal Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah Kemampuan berpikir kritis siswa, dianalisis secara deskriptif kualitatif, Ketuntasan Hasil Belajar, Perbedaan hasil belajar diukur untuk melihat perbedaan antara kelas control dan kelas eksperimen, dianalisis menggunan ujit statistic T dan peningkatan hasil belajar yang dianalisis menggunakan N-Gain. Pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model contextual teaching and learning mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa (thitung ttabel, yaitu 5,071,73 pada taraf signifikan 5%). dan meningkatkan rata-rata ketuntasan klasikal pada materi system peredaran darah pada menusia di di SMPN 2 Sakti Kabupaten Pidie. Kata kunci : Model Contextual Teaching and Learning, Keterampilan Berpikir Kritis, Materi Sistem Peredaran Darah Manusia.
STUDI ETNOFARMAKOLOGI TANAMAN BINAHONG (Anredera cordifolia) DI KEMUKIMAN BAMBI KABUPATEN PIDIE SEBAGAI UPAYA SWAMEDIKASI Ervina Dewi, Rahmi Agustina, Miftahul Husna
Jurnal Real Riset Vol 2, No 3 (2020): Juni 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jrr.v2i3.243

Abstract

Upaya swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan warisan budaya leluhur yang terus dipertahankan oleh masyarakat di Kemukiman Bambi Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie. Berbagai metode telah dilakukan dalam meracik obat tradisional khususnya berbahan dasar Binahong (Anderera cordifolia). Studi etnofarmakologi ini dilakukan untuk mengkaji upaya swamedikasi masyarakat di Kemukiman Bambi Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie dengan menggunakan tanaman binahong. Metode yang digunakan adalah wawancarasecara mendalam dan pengamatan langsung di 3 (tiga) desa yaitu Blang Raya, Lueng Mesjid, dan Dayah Teungku Kemukiman Bambi Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi jenis penyakit yang diobati masyarakat menggunakan tanaman binahong. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini telah membudidaya dan menggunakan binahong untuk mengobati berbagai penyakit, terutama mengobati jerawat/komedo/flek hitam, hiperkolesterolemia dan menghangatkan badan. Bagian yang paling banyak digunakan adalahdaun mengingat banyaknya kandungan bahan aktif berkhasiat obat di dalamnya selain jumlah terbanyak dalam setiap batangnya.
PENGARUH SERBUK DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabaccum Linn.) TERHADAP MORTALITAS KEONG EMAS (Pomacea canaliculata) Ervina Dewi; Rahmi Agustina; Eridani Eridani
Jurnal Agroristek Vol 3, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jar.v3i1.226

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk daun tembakau (Nicotiana tabaccum Linn.) terhadap mortalitas keong emas (Pomacea canaliculata) dan untuk mengetahui dosis optimum serbuk daun tembakau yang efektif untuk mengendalikan hama keong emas. Penelitian ini dilaksanakan di  Laboratorium MIPA Universitas Jabal Ghafur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).Yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari A : Serbuk daun tembakau 0 gr, B : Serbuk daun tembakau 10 gr, C : Serbuk daun tembakau 20 gr, D : Serbuk daun tembakau 30 gr, E : Serbuk daun tembakau 40 gr dan F : Serbuk daun tembakau 50 gr.Sebelum perlakuan, serbuk daun tembakau terlebih dahulu direndam dalam air selama satu malam.Parameter yang diamati adalah mortalitas keong emas.Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisa Varian dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Beganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan serbuk daun tembakau berpengaruh nyata dalam meningkatkan mortalitas keong emas. Dosis optimum  serbuk daun tembakau yang efektif dalam mengendalikan keong emas yaitu 50 gr dengan angka  mortalitas keong emas tertinggi yaitu 8,33 dalam 24 jam. Kata kunci :Nicotiana tabaccum Linn., Mortalitas, Pomacea canaliculata
POTENSI LIMBAH AIR CUCIAN BERAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) PADA PERTUMBUHAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) Ervina Dewi; Rahmi Agustina; Nuzulina Nuzulina
Jurnal Agroristek Vol 4, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jar.v4i2.471

Abstract

Penelitian yang berjudul Potensi Limbah Air Cucian Beras sebagai Pupuk Organik Cair (POC) pada Pertumbuhan Sawi Hijau ( Brassica juncea L) dilatar belakangi oleh kebutuhan sawi di kalangan masyarakat yang terus meningkat setiap tahunnya. Tingginya kebutuhan sawi disebabkan oleh tersebar luasnya informasi tentang tingginya nilai gizi yang terkandung didalamnya. Namun demikian, Produksi tanaman sawi dari kalangan petani sangat rendah akibat rendahnya harga jual dan besarnya biaya produksi. Untuk mengatasi hal tersebut, pemanfaatan limbah air cucian beras manjadi satu alternatif karena sangat mudah didapat tanpa biaya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan berupa rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 (lima) perlakuan dan 5 (lima) ulangan.. Perlakuan terdiri dari : P0 (Air cucian beras 0%), P1 (Air cucian beras 60 %), P2 ( Air cucian beras 70%), P3 (Air cucian beras 80%) dan P4 ( Air cucian beras 100%).Parameter yang diukur adalah jumlah helai daun,tinggi tanaman dan berat basah. Analisis data menggunakan ANAVA dan dilanjutkan dengan Uji Berjarak Ganda Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah air cucian beras berpengaruh dalam peningkatan jumlah helai daun, tinggi batang dan berat basah tanaman sawi. Semakin tinggi konsentrasi limbah air cucian beras yang diberikan maka ketiga parameter tersebut semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh semakin tingginya kandungan unsur hara yang terserap. Kesimpulannya, limbah air cucian beras mampu meningkatkan pertumbuhan vegetative tanaman sawi sehingga berpotensi sebagai pupuk organic cair (POC).Kata Kunci : Tanaman sawi, Limbah air cucian beras, Pupuk Organik Cair
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KEMUKIMAN BAMBI DALAM MENGOLAH TANAMAN BINAHONG (Anrederaordifolia)SEBAGAI TANAMAN OBAT Ervina Dewi Rahmi Agustina
Jurnal Agroristek Vol 2, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.114 KB) | DOI: 10.47647/jar.v2i1.90

Abstract

Pemanfaatan tanaman binahong (Anredera cordifolia) sebagai tanaman obat tradisional oleh masyarakat di Kemukiman Bambi Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang harus dipertahankan. Informasi ini guna memperkaya data bioekologi sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan dan pengolahan tanaman Binahong berbasis kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kearifan lokal masyarakat di Kemukiman Bambi Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie dalam mengolah tanaman binahong sebagai obat tradisional. Metode yang digunakan adalah wawancara secara mendalam dan pengamatan langsung di 3 (tiga) desa yaitu Blang Raya, Lueng Mesjid, dan Dayah Teungku Kemukiman Bambi Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi kearifan lokal masyarakat dalam menyiapkan obat tradisional. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki kearifan lokal yang sudah turun menurun dibudayakan terutama dalam mempreparasi obat-obat tradisional khususnya berbahan dasar Binahong.Metode preparasi yang paling banyak digunakan adalah metode rebus dengan alasan mudah untuk dikerjakan dan banyak kandungan zat dalam tanaman Binahong yang terlarut akibat perebusan.Kata Kunci: Tanaman Binahong (Anredera cordifolia), Kearifan Lokal, Metode Preparasi obat Tradisional
PELATIHAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN MIKROSKOP DI SMAN I MILA KECAMATAN MILA KABUPATEN PIDIE Rahmi Agustina; Ervina Dewi; Ainal Mardhiah
Al Ghafur: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : Al Ghafur: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.773 KB)

Abstract

Mikroskop adalah salah satu media penunjang dalam pembelajaran Biologi. Dengan mikroskop benda atau organisme yang tidak mampu untuk dilihat oleh pancaindera manusia dapat teramati dengan jelas.  Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Tujuan dilaksanakan program ini yaitu meningkatkan kualifikasi dan kapasitas pengampu mata pelajaran Biologi dan siswa  melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan dan merawat mikroskop, keterampilan menyiapkan preparat segar tumbuhan serta keterampilan memdokumentasikan dan memvisualisasikan hasil pengamatan. Sasaran kegiatan ini adalah guru dan siswa di SMAN I Mila Kecamatan Mila Kabupaten Pidie. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab serta demonstrasi untuk menyiapkan preparat segar tumbuhan, menggunakan mikroskop dengan benar serta mendokumentasi hasil pengamatan. Sampel tumbuhan yang digunakan adalah alang-alang (Imperanta cylindica) dan terung-terungan (Solanum sp). Hasil yang dicapai adalah peserta mampu menggunakan mikroskop untuk mengamati objek dan mampu merawat mikroskop pasca penggunaan. Terjadi peningkatan keterampilan dalam menyiapkan preparat segar tumbuhan dan mendokumentasikan serta memvisualisasikan hasil pengamatan. Peserta terlihat sangat antusias dan tertarik karena mampu mengamati jaringan tumbuhan langsung di bawah mikroskop. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan penggunaan dan pemeliharaan mikroskop bagi guru dan siswa di SMAN I Mila Kecamatan Mila Kabupaten Pidie mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dari setiap aspek yang diukurKata kunci: Mikroskop, Keterampilan, Pembelajaran Biologi
Diversity of Bivalves of the Mollusca Class in the Bandar Gigieng River, Peukan Tuha Village, Simpang Tiga District, Pidie Regency and Its Use as a Learning Media Rahmi Agustina; Ervina Dewi; Badratul Nauvis
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 8 No 5 (2022): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v8i5.9433

Abstract

The aim of the research was to determine the level of Mollusca Diversity in the Sungai Bandar Gigieng Hamlet, Peukan Tuha Village, Simpang Tiga District, Pidie Regency. This research was carried out using the linetransect and quadratic transect methods. The research location was divided into 3 stations, the stations were divided based on environmental conditions in the river, including the condition of the vegetation and activities occurring in the surroundings, then the samples found were identified. Research results the bivalves found in the Bandar Gigieng Hamlet River, Peukan Tuha Village, Simpang Tiga District, Pidie Regency consist of 2 ordersand 5 species with a total of 102 individuals. The diversity index value of Bivalves in the Bandar Gigieng Hamlet River, Peukan Tuha Village, Simpang Tiga District, Pidie Regency isclassified as medium, with a diversityindexof 1.327555 (H’). Learning activities become more meaningful, students become more active and enthusiastic in directly observing types of aquatic invertebrates