Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENTORSHIP DAN PERCEPTORSHIP DALAM KEPERAWATAN Darmawan, Deden
PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI Vol 8: Februari - September 2012
Publisher : PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara untuk pengembangan dan pengendalian mutu keperawatan adalah dengan cara mengembangkan lahan praktek keperawatan disertai dengan adanya pembinaan masyarakat profesional keperawatan untuk melaksanakan pengalaman belajar di lapangan dengan benar bagi peserta didik. Tanggungjawab masyarakat profesional keperawatan dalam melaksanakan keperawatan profesional, dengan sistem nilai dan tradisi profesionalnya adalah hal yang mutlak dalam pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesioanl. Lahan praktek keperawatan adalah merupakan komponen pendidikan yang perlu mendapat perhatian bagi para pengelola lahan praktek.  Maka dengan adanya lahan praktek yang baik akan dapat dikembangkan pengalaman belajar klinik / lapangan dengan benar. Perubahan sikap dan keterampilan profesional yang benar dengan melalui pengalaman belajar lapangan yang diselenggarakan dengan benar dalam tatanan pelayanan keperawatan profesional.  Maka lingkungan yang condusive akan sangat membantu tumbuhnya sikap dan keterampilan profesional khususnya bagi perawat.  Dalam hal ini sangat diperlukan sarana agar terlaksananya sikap dan keterampilan profesional bagi para perawat. Sarana yang mutlak harus ada antara lain adanya perawat profesional sebagai pembimbing klinis atau “preceptor” yang akan melakukan preceptorship bagi para perawat lapangan sehingga tumbuh kembang profesi dapat berkembang bagi perawat. Hal lain yang juga perlu dilakukan perceptorship dan menthorship adalah:  Sumber Daya Manusi, fasilitas, manajemen dan lingkungan yang condusive Kata kunci : Perseptoship dan menthorship
PENATALAKSANAAN TERAPI OKUPASI MENJAHIT SULAM BENANG PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH KRONIS DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA Wulandari, Tri; Darmawan, Deden
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v12i1.686

Abstract

Pendahuluan: Harga diri rendah adalah suatu perasaan atau penilaian negatif terhadap diri sendiri tentang kemampuan dirinya yang berlangsung dalam waktu yang berkepanjangan, dimana seseorang hilang kepercayaan dirinya dan gagal untuk mencapai keinginan sesuai ideal diri yang dimiliki. Salah satu penatalaksanaan harga diri rendah dengan terapi okupasi. Tujuan Penelitian: mendeskripsikan penatalaksanaan terapi okupasi: menjahit sulam benang pada pasien harga diri rendah. Metode: desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif: studi kasus dengan menggunakan proses keperawatan. Proses pengumpulan data dimulai dari 24 – 28 April 2022. Sebanyak 3 subjek dilibatkan selama penelitian. Beberapa instrumen digunakan untuk mendapatkan data dari subjek penelitian. Teknik sampling penelitian ini menggunakan non-probalility sampling dengan pendekatan purposive sampling. Hasil Penelitian: subjek merasa tidak memiliki kelebihan atau kemampuan positif, merasa tidak mampu melakukan apapun, menilai diri negatif, sulit konsentrasi, postur tubuh menunduk, kontak mata kurang, lesu tidak bergairah, banyak diam, berbicara pelan dan lirih. Peneliti melakukan tindakan keperawatan selama 5 kali pertemuan dengan evaluasi subjek mampu melakukan kemampuan positif yang dimiliki, mampu berkonsentrasi, mampu melakukan kegiatan yang sudah ditetetapkan, mampu mempertahankan postur tubuh dan terdapat kontak mata. Penatalaksanaan terapi okupasi efektif dapat mengatasi harga diri rendah dengan menurunkan manurunkan tanda gejala. Kata Kunci: terapi okupasi, menjahit sulam benang, harga diri rendah kronis.