M. N. Nurrasmajid
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kajian Bandara Embarkasi Haji Di Indonesia M. N. Nurrasmajid
WARTA ARDHIA Vol 35, No 1 (2009)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10226.36 KB) | DOI: 10.25104/wa.v35i1.99.1-23

Abstract

Kolom prisma tipis digunakan untuk moyerap energi tumbukan pada berbagai sistem engineering, seperti struktur depan sasis pada mobil, Untuk perancangan struktur ringan logam berat jenis rendah dan kolom dengan dua dinding (double-walled) dapat dijadikan sebagai konsep alternative untuk meningkatkan efisiensi berat dari struktur. Penelitian ini memberikan prediksi dan perbandingan dari kolom dua yang dua dinding yang diisi dengan logam berat jenis rendah (double-walled sandwich columns) yang memiliki dua tipe penampang yaitu segi empat dan lingkaran; ketebalan inti, bentuk lipatan dan penyerapan energi menggunakan analisis numerik. LS-DYNA, sebuah perangkat lunak elemen hingga digunakan untuk memprediksi reaksi dari double-walled sandwich column yang diberi beban tumbuhan dengan kecepatan rendah.Ditemukan bahwa kolom sandwich yang berbentuk lingkaran memiliki gaya tumbukan rata-rata (mean crushing force) yang lebih tinggi dan panjang lipatan yang lebih pendek dibandingkan kolom sandwich yang barbentuk segi empat. Perbandingan specific energi absorption (SEA) double-walled sandwich columns yang mamiliki panampang lingkaran dan segi empat juga dilakukan dan dibandingkan dengan kolom dengan satu dinding (single wall column). Sandwich column berbentuk lingkaran dengan ketebalan inti C = 8 mm memlliki peningkatan SEA paling tinggi dibandingkan kolom dengan Single colomn, walaupun beratnya menigkat sebesar 42% nilai SEA bisa meningkat sampai dengan 85%
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan (SMS) di Bandar Udara Sepinggan Balikpapan M. N. Nurrasmajid
WARTA ARDHIA Vol 37, No 4 (2011)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6129.426 KB) | DOI: 10.25104/wa.v37i4.184.346-357

Abstract

Safety is the top priority and must be provided in every flight activity. All institutions that conduct activities in the airport shall have the commitment in implementing Safety Management System, in accordance with national and international standards. In its implementation, Safety Management System consists of 5 (five) indicators i.e. safety policy and objective indicator, danger identification and safety risk management indicator, safety assurance indicator, safety promotion indicator, and emergency response planning indicator. The operators of Sepinggan Internatinal Airport Balikpapan have implemented almost all 5 (five) indicators and its variables. However, there are no SMS organization and manager safety/officer provided. Only working groups (Pokja) are available. Therefore, reports on events are not documented as materials for analysis which can be useful for avoiding errors to occur again.
Kinerja Pelayanan Angkasa Pura Logistik di Bandar Udara Inernasional Sultan Hasanuddin-Makassar M. N. Nurrasmajid
WARTA ARDHIA Vol 39, No 1 (2013)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.729 KB) | DOI: 10.25104/wa.v39i1.110.56-72

Abstract

Service is a performance appearance, intangible and quickly disappear, more can be felt rather than owned, and customers can participate more actively in the process consume services. Performance of services on the airport-Makassar Sultan Hasanuddin can be measured by several indicators to determine the satisfaction perceived by the customer. To find such satisfaction in using the approach by analyzing use of Importance Analysis (IPA), the analysis of interest (Importance Analysis) and satisfaction analysis (Performance Analysis), each using 5 Likert scale. Based on the analysis of the obtained values of customer satisfaction (Customer Satisfaction Index) of 85, 67% which means the performance of the service is very good (very good)Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Kinerja pelayanan di Bandar Udara Sultan Hasanuddin-Makassar dapat diukur dengan beberapa indikator untuk mengetahui kepuasan yang dirasakan oleh para pelanggan. Untuk mengetahui kepuasan tersebut di gunakan pendekatan melalui analisis menggunakan Importance Analysis (IPA), analisis kepentingan (Importance Analysis) dan analisis kepuasan (Performance Analysis), masing-masing menggunakan 5 skala likert. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh nilai kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index) sebesar 85, 67% yang berarti kinerja pelayanannya sangat baik (very good).
Evaluasi Pelayanan Penumpang Bandara Soekarno Hatta M. N. Nurrasmajid
WARTA ARDHIA Vol 33, No 2 (2007)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4220.669 KB) | DOI: 10.25104/wa.v33i2.44.133-142

Abstract

Pelayanan yang diberikan oleh perusahaan penerbangan kepada penumpang angkutan udara berupa pelayanan sebelum penerbangan (Pre-Flight-Service), pelayanan dalam penerbangan (In-Flight-Service) dan pelayanan sesudah penerbangan (Post-Flight-Service). Baik dan buruknya pelayanan yang diberikan merupakan performance dari perusahaan penerbangan yang pada gilirannya berdampak kepada banyak dan sedikitnya jumlah masyarakat yang menggunakan perusahaan penerbangan tersebut. Sejak bertambah banyaknya perusahaan penerbangan nasional yang beroperasi, serta diberlakukannya kebijakan tarif oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2002 yang mengatur tentang tarif Penumpang Angkutan Niaga Berjadawal Dalam Negeri Kelas Ekonomi, terjadilah persaingan tarif diantara perusahaan penerbangan. Di dalam persaingan tersebut terlihat adanya upaya dari masing-masing perusahaan penerbangan untuk meraih jumlah penumpang yang banyak dengan jalan menetapkan tarif rendah tapi meniadakan atau mengurangi beberapa pelayanan seperti snack, minuman segar, bacaan dan koran serta baru menghidupkan pendingin udara/AC pesawat saat tinggal landas. Pada dasarnya berapapun tarif yang ditetapkan oleh perusahaan penerbangan, pengguna jasa/penumpang ingin mendapatkan pelayanan dalam bentuk kenyamanan dan keselamatan penerbangan sesuai dengan harapannya.
Kemampuan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Menghadapi Pengoperasian Pesawat Udara Super Jumbo A-380 M. N. Nurrasmajid
WARTA ARDHIA Vol 36, No 4 (2010)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4611.325 KB) | DOI: 10.25104/wa.v36i4.92.291-301

Abstract

Aviation technologi develops increasingly sophisticated marked by producing of super jumbo aircraft Airbus A-380. This aircraft has four engines made by Rolls-Trent Royce-90 is capable to provide 36.280 Kg of thrust or four turbo-fan engine Alliance HP 7200 with 37 003 Kg of frust with passenger capacity up to 850 passengers. In the world, aviation business world today around 15 airlines have ordered the aircraft (total 154 order), such as Emirates, Lufthansa, Qantas, Singapore Airlines, dan Malaysia Airlines.In order to anticipate the development of aviation technologi, Idonesian government have to prepare airport in Indonesia that could be landed by super jumbo aircraft Airbus A-380. For the case, it needs to conduct the study on the readiness of Sultan Hasanuddin Airport in Makasar for the operation Of the super jumbo aircraft Airbus A-380. The evaluation of readiness for area, air side and land side facilities including the support facilities that might be developed to accommodate the aircraft Airbus A-380.