Lusiana Lusia Sirait
Akademi Kebidanan Budi Mulia Medan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan antara Lokasi Penusukan Kateter Intravena dengan Kejadian Plebitis Mekanik di Ruang Rawat Inap Cendana RS. USU Medan Nurlela Petra Saragih; Lusiana Lusia Sirait
Journal of Health Science and Physiotherapy Vol 1 No 2 (2019): Journal of Health Science and Physiotherapy
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Hajar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.665 KB) | DOI: 10.35893/jhsp.v1i2.17

Abstract

Terapi Intravena digunakan untuk memperbaiki kondisi pasien dalam mempertahanan cairan tubuh. Salah satu komplikasi terapi intravena adalah plebitis. Plebitis mekanik sering dihubungkan dengan pemasangan atau penempatan kateter intravena. Penempatan kateter pada area fleksi lebih sering menimbulkan kejadian plebitis, oleh karena pada saat ekstremitas digerakkan kateter yang terpasang ikut bergerak dan menyebabkan trauma pada dinding vena sehingga menyebabkan plebitis mekanik. Metode yang digunakan adalah korelasi. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan sampel 61 responden. Alat analisis yang digunakan dengan analisis Chi-Square (X2) dari sistem analisa komputerisasi SPSS 22.00. Data penelitian menunjukkan : Karakteristik responden berjenis kelamin laki-laki (50,8 %) dan sebahagian besar berpendidikan SMA (41 %). Lokasi penusukan kateter intravena terbanyak yaitu vena metakarpal (63,9 %) dan kejadian plebitis sebanyak (11,5 %). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara lokasi penusukan kateter intravena dengan kejadian plebitis mekanik terlihat dari p value = 0,035). Kesimpulan dari penelitian ini, ada hubungan antara lokasi penusukan kateter intravena dengan kejadian plebitis mekanik. Saran bagi perawat untuk meningkatkan kompetensi dalam melakukan tehnik insersi dan pemilihan lokasi pemasangan kateter intravena untuk mengurangi terjadinya plebitis. Bagi rumah sakit perlu diadakan penyegaran lanjutan tentang prosedur tindakan termasuk pemasangan kateter intravena untuk mencegah terjadinya komplikasi tindakan yang mungkin terjadi. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pencegahan plebitis